|

PERSIAPAN SYUTING TERAKHIR FILM CHENG HO

Bismillah ar-Rahman ar-Rahim,

IMG_1985Persiapan syuting sessi terakhir pembuatan film Laksamana Cheng Ho yang akan dilakukan di negara kita, kini hampir rampung. Insya Allah, syuting akan dimulai pada hari Sabtu tanggal 1 Maret 2008 nanti. Persiapan ini memang dilakukan dengan sungguh-sungguh, mengingat banyak adegan penting yang diambil di negara kita. Adegan itu bukan saja mengisahkan Perang Majapahit dengan Blambangan, Konflik Malaka dan Jawa dalam memperebutkan Palembang, dan konflik Samudra-Pasai di Aceh, tetapi seluruh adegan di atas geladak kapal dan perang di laut dilakukan di Indonesia. Cukup lama waktu yang diperlukan untuk membuat replika Kapal Ba Choan, kapal induk Armada Cheng Ho, untuk kepentingan pembuatan film ini.

IMG_2089Dalam sejarah disebutkan bahwa seluruh armada Cheng Ho terdiri atas 300 kapal dengan 28.000 prajurit Angkatan Laut Kekaisaran Ming dan sekitar 5000 awak kapal yang mengarungi samudra mulai dari bagian timur negeri Tiongkok sampai ke Mogadishu (Somalia) dan Madagaskar di pantai Timur Afrika. Armada itu bukan saja telah menjalankan misi muhibah ke negara-negara Asia Tenggara (Nan Yang) seperti Majapahit, Champa, Chirebon, Sunda Kelapa, Palembang, Samudra Pasai, Brunei, Pontianak, Ayuththaya dan Suvarnabhumi (Thailand), Angkor (Kamboja), Melaka,  dan Formusa, tetapi juga Sri Lanka, India, Iran, Irak, Yaman, dan Hejaz (Saudi Arabia), Moldives, serta negara-negara di Afrika. Ada delapan kali ekspedisi yang dilakukan Cheng Ho untuk mewujudkan impian Kaisar Ming Chui Ti membangun perdamaian dunia, setelah Tiongkok makmur, kuat dan bersatu menjadi negara adikuasa seperti Amerika Serikat sekarang, di zaman itu. Ekspedisi itu berlangsung dalam kurun waktu 28 tahun lamanya, antara tahun 1406 sampai tahun 1434 Masehi. Laksamana Cheng Ho sendiri wafat sekembalinya dari kota suci Mekkah setelah menunaikan ibadah umroh, dalam pelayaran ke depalan. Dia wafat di Lautan Hindia di selatan Sri Lanka dan jenazahnya dibawa untuk dimakamkan di Nan Jing, China. Konon, inilah armada angkatan laut terbesar dalam sejarah yang pernah ada, sebelum umat manusia memasuki zaman modern. Armada Cheng Ho jauh lebih besar dibandingkan dengan armada Columbus ketika mencapai daratan Amerika dan armada Ferdinand de Magelhaenz yang berlayar dari Spanyol sampai ke Philipina, lebih seabad kemudian.

IMG_2086Menurut catatan sejarah, Kapal Induk Ba Choan, yang memimpin seluruh armada itu, panjangnya 142 meter dan lebarnya 40 meter. Kapal itu digambarkan sangat mewah, bagaikan istana terapung di tengah laut. Namun walau bagaimanapun juga, kapal itu pada dasarnya adalah sebuah kapal perang. Sebab itu, kapal itu dilengkapi dengan sejumlah meriam yang dibeli dari Turki. Meriam sejenis konon telah digunakan oleh Salahuddin Al-Ayyubi dalam Perang Salib. Jarak tembak meriam itu dikisahkan telah mencapai 2000 meter. Dalam film ini, ada dikisahkan Laksamana Cheng Ho pernah mendisplai seluruh armadanya dan mengarahkan meriam ke Pelabuhan Tuban, bandar pelabuhan utama Kerajaan Majapahit di masa itu, setelah terjadi kesalahpahaman antara Majapahit dengan armada Tiongkok itu dalam Perang Blambangan. IMG_1965Beberapa komandan militer armada Cheng Ho sangat gusar ketika mendengar kabar 170 prajurit kehormatan mereka, yang mengawal seorang perwira untuk menghadap Raja Bhre Kertabumi, dibunuh oleh tentara Majapahit, ketika mereka menyerbu Blambangan. Pasukan Majapahit mengira prajurit Tiongkok itu akan membantu Blambangan dalam perang melawan mereka. Padahal pasukan kehormatan itu bukanlah prajurit siap tempur.

Sebab itulah, Cheng Ho kemudian menyatukan seluruh armadanya yang sebagian berada di Banyuwangi dan sebagian lagi di Semarang menuju ke Tuban. Konon, kalau Cheng Ho mau, Tuban dapat mereka hancurkan dalam sehari. Penduduk Tuban (termasuk Angkatan Laut Majapahit) hanya berjumlah 5000 orang. Dengan kekuatan militer sebanyak 28.000 prajurit mungkin saja mereka dapat melakukannya. IMG_1951Namun, misi Cheng Ho adalah misi damai dan kerjasama antara bangsa. Salah paham dengan Majapahit dapat diselesaikan dengan damai melalui diplomasi, setelah Cheng Ho bertemu dengan Raja Majapahit, Prabu Wikramawardhana, di ibu kota kerajaan , Trowulan. Cheng Ho kemudian menyampaikan komitmen untuk melatih tentara Majapahit serta memberikan bantuan teknis di bidang pertanian, kesehatan, perdagangan dan industri pembuatan keramik dan kain sutera untuk memulihkan ekonomi Majapahit yang hancur akibat perang berkepanjangan. Mereka juga sepakat untuk saling menempatkan duta besar di kedua negara untuk mempererat kerjasama Majapahit dengan Tiongkok. Realisasi komitmen itu dipenuhi Cheng Ho dalam kunjungan muhibahnya yang kedua ke Majapahit dua tahun kemudian. Digambarkan pula, Laksamana Cheng Ho dan sejumlah perwira militer Kekaisaran Ming yang beragama Islam menunaikan solat Jum’at bersama kaum Muslimin yang minoritas jumlahnya di Kerajaan Majapahit yang mayoritas beragama Hindu.

Tentu dalam pembuatan film ini, replika Kapal Induk Ba Choan tidaklah sebesar aslinya. Replika kapal yang dibuat hanya berukuran panjang 40 meter dan lebar 20 meter. Di samping replika kapal IMG_1952induk, juga dibuatkan miniatur kapal-kapal lain dalam ukuran kecil. Dengan bantuan komputer grafis, kapal-kapal ini, Insya Allah, akan nampak gagah perkasa mengharungi lautan. Kantana Ltd yang menjadi produser utama pembuatan film ini, telah berpengalaman mengerjakan komputer grafis pembuatan film Titanic, bekerja sama dengan perusahaan film dari Amerika Serikat. Mereka akan mengoptimalkan penampilan gambar kapal-kapal dalam film Cheng Ho ini seperti yang mereka lakukan dalam pembuatan film Titanic. Teknologi pembuatan film di zaman sekarang – komputer grafis, animasi dan sound effects –memungkinkan produser membuat film jauh lebih mudah dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu. Produser juga dapat menggunakan enam kamera sekaligus untuk mengambil gambar. Dengan demikian, pengambilan adegan akan jauh lebih cepat dan efisien. Proses editing setiap scene yang diambil, juga dilakukan secara digital menggunakan komputer.

Hari ini, saya kembali menyempatkan diri untuk datang ke studio PT Jupiter Global Film di Kemayoran. Seluruh awak dari Thailand hari ini melakukan sembahyang menurut agama Buddha untuk mengawaliIMG_2046 pekerjaan mereka. Sementara awak dari Indonesia membaca doa menurut agama Islam. Sejumlah 32 teknisi dari Thailand sudah seminggu ini berada di Jakarta untuk melakukan persiapan teknis. Dalam dua hari mendatang para aktor Thailand, Malaysia dan Vietnam akan berdatangan ke Jakarta. Aktor dari China dan Hong Kong tidak ada lagi yang datang, karena pengambilan seluruh adegan yang melibatkan mereka telah selesai dalam syuting di China.

Aktor Indonesia yang akan terlibat selama syuting di sini, selain saya sendiri — yang sebenarnya bukan bintang film sungguhan dan beberapa aktor lain yang terlibat sejak awal — diantaranya adalah IMG_2034Slamet Rahardjo yang akan memerankan Bhre Kertabumi (Raja Blambangan) dan Saifullah Yusuf yang memerankan Prabu Wikramawardhana (Raja Majapahit). Nurul Arifin juga akan tampil memerankan istri Bhre Kertabumi, di samping sejumlah aktor dan aktris Indonesia yang lain. Tak ketinggalan pula, sekitar 300 prajurit Kostrad dari Batalyon Kavaleri dan Infantri akan dilibatkan dalam pembuatan film ini. Kali ini para prajurit TNI Angkatan Darat itu tidak akan menggunakan tank dan panser, senapang dan meriam artileri, tetapi menggunakan kuda bersenjatakan pedang, tameng, panah dan tombak sambil memakai seragam militer Kerajaan Majapahit dan Blambangan di zaman dahulu. Walaupun jumlah mereka 300 prajurit, namun ketika ditayangkan nanti, jumlah mereka akan “dikloning” sehingga nampak berjumlah ribuan orang. Semua ini berkat kemajuan teknologi animasi dalam pembuatan film ini. Membuat film memang banyak “boong-boongannya”, he he…
Ruang Balairung Kerajaan Majapahit dan Istana Kerajaan Blambangan juga telah selesai dibuat, dengan pengawasan dari IMG_2055Dinas Pariwisata Kabupaten Bojonegoro. Beberapa kali desain balairung dan istana ini direvisi agar mendekati bentuk yang sesungguhnya. Produser film ini tidak ingin salah dalam mendisain istana Majapahit dan Blambangan, termasuk kostum dan dandanan orang di zaman itu. Ketika syuting di China, seorang professor ahli sejarah Ming dari Universitas Beijing setiap hari ada di lapangan untuk mengawasi tatacara dan adat istiadat Dinasti Ming, agar jangan sampai salah. Art Director dari Thailand juga meneliti dengan cermat pakaian, dandanan, peralatanIMG_2062 makan-minum dan segala macam dekorasi istana dan rumah di zaman Dinasti Ming, agar jangan tercampur dengan dinasti yang lain. Kalau salah, film ini akan menjadi bahan tertawaan bagi mereka yang mengerti sejarah. Sebab itu, di lantai dua studio Jupiter di Kemayoran, saya menyaksikan ratusan pedang, tombak dan tameng zaman Majahapit, serta konstum masyarakat di zaman itu. Peralatan yang digunakan Armada Cheng Ho, termasuk kamera dan kostum yang telah digunakan dalam syuting di Thailand dan China, juga telah dibawa dengan kontainer ke Jakarta. Kami mengucapkan terima kasih kepada aparat bea cukai kita, yang dapat memahami bahwa barang-barang ini digunakan untuk pembuatan film, sehingga dapat mengurangi biaya pembuatan film ini, yang kini sudah mencapai lima juta dollar Amerika Serikat.

Penyiapan pembuatan replika armada Cheng Ho dan pembuatan replika Balairung Majapahit dan Blambangan memang memakan IMG_2066waktu. Semua sarana itu ada di dalam studio Jupiter Global Film seperti nampak dalam foto di sebelah ini. Sebab itu, syuting yang dilakukan di Indonesia mengalami penundaan hampir sebulan. Musim hujan dan banjir di ibukota juga menjadi faktor yang menyebabkan penundaan ini, belum lagi gangguan listrik yang terjadi dalam beberapa minggu belakangan ini. Namun demikian, semua ini tidaklah mengurangi semangat para awak pembuatan film ini beserta seluruh aktor dan aktris pendukungnya. Kami memang berniat membuat film dengan sungguh-sungguh, dengan menjaga mutu. Apalagi film ini mendapat predikat film Asia, karena pembuatannya dilakukan oleh tiga produser dari Thailand, Indonesia dan China.

Seluruh proses syuting di Indonesia diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua bulan, dengan memperhitungkan musim hujan yang kini masih berlangsung. Selain, menggunakan studio di Kemayoran, syuting juga akan dilakukan di Pangandaran, serta mungkin pula menggunakan studio alam TVRI di Depok. IMG_2063Dengan mempertimbangkan faktor-faktor itu, mungkin penayangan film ini baru dapat dilaksanakan pada akhir bulan Mei yang akan datang. Jadi terlambat dari rencana semula untuk menayangkan film ini pada akhir bulan Maret tahun ini. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini. Namun demikian, dengan persiapan yang lebih matang, kami berharap film ini benar-benar akan menjadi karya monumental dengan kualitas sebagaimana yang kami harapkan. Sayapun memohon doa restu dari masyarakat agar seluruh proses pembuatan ini, nantinya akan menghasilkan sebuah tontotan yang menarik, dan sekaligus memberikan banyak bahan pelajaran dan renungan bagi kita yang hidup di zaman sekarang.

Wallahu’alam bissawwab.

Cetak artikel Cetak artikel

Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=179

Posted by on Feb 27 2008. Filed under Personal. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

72 Comments for “PERSIAPAN SYUTING TERAKHIR FILM CHENG HO”

  1. bang Yusril Cheng Hoo. Jangan kalah sama dede yusuf. Artis jadi pelabat mah gampang tapi pejabat jadi artis boleh juga. Abang harus jadi Panglima beneran. kudoakan selalu

  2. Asw.
    mudah2n setiap tokoh mempunyai karakter yang kokoh dan khas. tidak seperti seperti sinetron selama ini, tokohnya hanya sekedar lalau lalang, tanpa meninggalkan kesan yang khas. kecuali Film “Naga Bonar”
    sukses selalu bang!

  3. Insyaa allah, pasti saya tonton. bangganya jadi bangsa ini

  4. aa.bismillahirrohmanirrohim. setelah sedikit mendapat informasi tentang jerih payah bang YIM ; ini *proses pembuatan* butuh perjuangan dan pengorbanan. pendalaman sosok laksamana cheng hoo yang agung dan penggambaran sejarah masa lalu yang detail *tidak main-main *mendekati yang sesungguhnya. semoga perjuangan bang yusril mendapatkan hikmah secara pribadi dan untuk kemajuan masyarakat. tentu dengan bercermin dari sejarah..sekiranya berkenan ” hikmah apakah yang bang YIM pribadi dapatkan dg pembuatan film ini?,” sekian wassalam;es-er

  5. Saya ada pandapat PAK YUS, menurut gw BAPAK Tidak PANTAS berperan jadi CHENG HO. sepintas dari MUKAA BAPAK

    BAPAK dipenuhi nafsu BIRAHI, wajah yang tidak menjual. JADi bukan dilihat dari karena Cheng Ho menganut Islam,

    bukan berarti LANTAS PAK YUS pantas karena BAPAKKKK ISLAM.

  6. A.Thalib.ilyantara

    Bang kapan tayangnya……….koq lama sekali….rencana stasiun Televisi mana yang akan dapat hak siarnya…okay good luck…..oh ya buat himmler….semoga diberikan kesabaran….dan kesejukan hati…..serta kelapangan dada…Amien…

  7. semoga film tersebut akan sukses besaaar, sehingga dapat sefenomenal film Ayat Ayat Cinta.

  8. Saya seorang mahasiswa dan ini tulisan sesama teman mahasiswi. Namanya dia Mursidah. Baguis tulisannya dan saya setuju. Pak Yusril harus setuju lah. Ini dia!
    Kalau lai Elman Saragih malu malu dalam bersikap pada tulisannya, dan apalagi secara tak langsung malah membela pihak pemerintah, polisi, yang dalam hal ini jelas jelas keliru, sebab mereka melindungi kriminal, FPI, maka lai Elman akan kami gantung pula. Hati hati anda, lai Elman!!!
    Dan marilah kita berstu untuk menyerukan satu kata: BUNUH RIZIQ, BUNUH MUNARMAN!
    Dari perilaku dan sandiwara polisi yang tidak jelas, Polisi sengaja dan terang terangan melindungi Munarman dan Riziq, preman dan habib palsu. Munarman disembunyikan polisi dan Riziq diindungi. Bunuh Riziq! Itulah polisi Indonesuia, akal sehat diputar balikkan polisi. Sesuai KUHAP, pelaku kriminal yang menjadi tersangka seperti Riziq dan Munarman, harus ditahan dan ditangkap. Namun polisi bersandiwara, menggerakkan puluhan polisi dengan senjata lengkap ke kantor pusat FPI, menangkap Riziq tapi hanya pura pura. Riziq tidak ditahan malah dilindungi! Polisi nyata nyata tidak menegakkan hukum dan keadilan. Polisi sengaja melecehkan hukum yang mestinya mereka tegakkan! Polisi takut sipa? Ini jelas FPI adalah organisasi preman yang sengaja dipelihara dan dieprtahankan Polisi. Polisi melecehkan hukum di depan rakyat Indonesia. Rakyat menyaksikan pembodohan oleh polisi melalui televisi dan langsung. Padahal mahasiswa yang berdemo membela rakyat ditangkapi, ditahan lebih dari 12 hari! Polisi gila. Pemerintah SBY-JK gila, membiarkan Polisi melanggar hukum sendiri! Gara gara SBY tidak tegas. Mari kita jatuhkan SBY-JK! Kita mahasiswa tidak bisa dibelokkan. Demo menentang kenaikan BBM / BLT jalan terus. Mahasiswa dan buruh mendukung pemenjaraan Riziq dan penangkapan pemenjaraan Munarman serta pembubaran segera FPI. Mahasiswa mendukung sepenuhnya Hizbut Tahrir, NU, Muhammadiyah, ummat Kristiani, Hindu, Buddha, yang mendesak pembubara FPI. Kita bersatu dan bergerak, menekan SBY-JK dengan dua agenda utama: Bubarkan FPI, dan batalkan kenaikan BBM/BLT/BKM! Tahan Riziq, tangkap Munarman. Hidup kerukunan beragama. Hidup Ahmadiyah! Hidup Ahmadiyah. Hidup ummat manapun. Kebebasan beragama dijamin penuh UUD 1945. Mari kita hajar FPI. Mari kita hajar Pemuda Pancasila khususnya Yapto kalau mereka membela FPI! Kita tangkap juga Yapto! Bunuh Riziq, bunuh Munarman. Bersatulah saat ini, Hisbut Tahrir, juga NU dan Muhammadiyah, harus bersatu dan bergerak. NU Maduro dan Jatim harus obrak-abrok kantor-kantor perwakilan FPI se Indonesia, jangan sakiti wanita dan anak-anak. dan mari bakar, bakar dan bakar kantor-kantor FPI se Indonesia. Kasihani dan lindungi perempuan dan anak-anak. Anggota FPI yang melawan, balas sakiti! Fokus kita: Bunuh Riziq, bunuh Munarman. Mari kita minta bantuan senjata Amerika, lawan polisi Indonesia kalau terus saja melindungi kriminal Riziq dan Munarman dan Yapto yang ikut-ikutan!

  9. Halo Bang, kemana aja nih…dah lama gak nongol…

    Mudah-mudahan bulan Agustus besok film Cheng Ho jadi ditayangkan di Indonesia….ada tapinya nih….saya kuatir film abang gak lama ditayangkan dan di cut penayangan selanjutnya, karena ternyata film nya bagus…yang secara tidak langsung mendongkrak popularitas Abang…yang berencana maju sebagai capres 2009.

    Tapi saya yakin Abang sudah mengantisipasi adanya kemungkinan “sabotase” semacam ini…hehe

  10. Assalamualaikum

    Bang Yusril, saya dari ciputat anggota PBB, selalu mendoakann bang Yusril sukses disegala bidang.
    Maju terus berjuang untuk Islam
    Hati2 jegalan orang2 yg gak senang dengan abang.
    Maju terus sampai jadi presiden RI, kami dukung.

    Wassalam.

  11. rully indrawan

    Ass..
    Bang Yusril, saya mengucapkan selamat dan hormat sama abang karena film yang abang buat dan mainkan ini telah membuka kembali cakrawala pengetahuan kita mengenai nilai-nilai kesejarahan bangsa ini. menurut saya generasi bangsa sekarang ini wajib menonton/ menyaksikan film panglima cheng ho karya yusril ihza mahendra ini.

  12. Kapan Bang Filmnya di putar dah ngga sabar nih semoga Filmnya di minati kaum Hawa
    supaya PILPRESNYA sukses. salam to abang jangan sering pake celana Levis kayak cowboy.kayak P Nasir dong bang.

  13. hebat untuk abang yusril, udah di dunia politik, di dunia peran pun hebat

  14. Zaenal Mustopa

    Kapan dan dimana saja Film L.C.H. ditayangkan? Kalau ada yang tahu kami mohon informasinya, karena sudah banyak orang yang simpati kepada Bpk. Yusril dan ingin melihat actingnya di Film!

  15. Bang Film Panglima Chengho kan akan di putar tgl 16 Agustus 2008 ini. banyak orang menantinya. ada missi abang yang paling spektakuler yaitu menjadi RI 1 ,tolong spanduk2 gambar Panglima Chengho ( Yusril pakaian Panglima Chengho ) di sebar luaskan, tinggal menjelang Pemilu 2009 Foto asli abang PROF. DR. YUSRIL IHZA MAHENDRA SH,MSc di tampilkan, saya yakin dan Insya ALLAH Level abang di urutan para CAPRES bisa di perhitungkan oleh kawan maupun lawan dalam dunia Poliktik. semoga Panglima Chengho bisa jadi kenyataan.YUSRIL jadi Panglima chengho PRESIDEN RI, menggantikan SBY. amin….

  16. ass wr wb bang yusril………

    kpn neh pelemnya beredar…???? penasaran neh mau liat bang yusril jd panglima di pelem :)
    mudah2an setelah sukses jd panglima cheng ho, bisa sukses jd presiden ri

    amin……..

  17. wah wah..

    kemarin saya liat trailer nya di metro tv loh..
    smuga bisa ngerebut rating dan jadi acara favorit yaaa… :)

  18. Rodi Hartono, Tangerang

    Bapak Yusril Ihza M, Yth.

    Saya merasa bangga dengan segala yang Bapak Lakukan, manakala Bapak bergerak dari Bawah menjadi aktivis dan akhirnya Bapak dapat mencapai posisi yang tinggi dalam pemerintahan segingga dapat menjadi menteri sampai beberapa periode. Jabatan-jabatan yang diembah tersebut bukanlah jabatan yang gampang, namun penuh dengan tantangan dan cobaan. Kiprah Bapak sejak awal sudah saya lihat langsung pada saat Bapak Menjadi Menteri Sekretaris Negara. Hal tersebut membuat saya berpikir alangkah baiknya kalau Bapak lebih meningkatkan lagi kiprh politik Bapak sehingga menjadi Top lLeader di negeri. Sudah waktunya Bapak keluar sarang, untuk mencapai dan membantu negara yang sedang dalam kegelisahan ekonomi.

    Saya merasa senang mendengar, bahwa Bapak akan mencalonkan sebagai Presiden. Hal itu merupakan penderahan bagi kemajuan kaum muda yang cerdas dan memiliki kinerja yang baik seperti Bapak. Sepak terjang Bapak dalam dunia politik diibaratkan juga sepak terjang Bapak pada saat berperan sebagai Panglima cheng Ho. Insya Allah cita-cita Bapak akan dapat terwujud, seiring dengan perjalanan waktu, dan mudah-mudahan film Panglima Cheng Ho akan meledak di pasaran. Saya berdoa untuk Kesuksesan Bapak.

    Salam hormat

  19. Saya penggemar cerita-cerita di film, dan jarang absen jika ada film baru, saya belum dapat menilai baik buruknya karya Bang Yusril karena belum saya tonton. Tapi saya doakan semoga Panglima Cheng Ho sukses !

  20. buat maisyarah sani : ANDA MEMEGANG DASAR NEGARA UUD 1945,TAPI ANDA MEMILIH BANTUAN DARI AMERIKA!JIWA NASIONALOSME ANDA SAJA SUDAH TIDAK ADA!!JADI JANGAN SOK2AN MENDIKTE NEGARA INI!MAHASISWA HANYA BS TERIAK2 DIPINGGIR JALAN TAPI TIDAK PERNAH MEMBERIKAN SOLUSI!
    PERTANYAAN SAYA?BERANIKAH ANDA MENGHAJAR ATAU MEMBUNUH BAPAK YAPTO??
    HATI2..DALAM BERBICARA!!!

  21. Ki Ageng Mangir

    BREAKING NEWS: Saat ini sedang dipersiapkan proses produksi Film Kolosal Layar Lebar dan Mega Sinetron dengan judul ‘MAHAPATIH GAJAH MADA’ produksi PT TAWI NUSANTARA FILM (Pamulang) dengan Sutradara Renny Masmada, yang telah mempelajari Sejarah Mahapatih Gajah Mada selama 20 Tahun. Saat ini sudah bisa dilihat pembuatan setting & property-nya di lokasi shooting di Kp. Cogrek Ds. Peusar Kec. Panongan Cikupa-Tangerang. Sedangkan lokasi casting & latihan dilaksanakan di Jl. Benda Barat 3 Pamulang 2 – Tangerang. Rencana film ini nantinya akan dipasarkan di seluruh Asia Tenggara. Terima kasih (PT TNF PUBLICATION DEPT)

  22. pasti flmnya akan jadi sangat bagus

Leave a Reply