PANTAI KUTA DI PULAU LOMBOK
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim,
Udara terasa panas ketika kami melintas dengan kendaraan dari Mataram menuju Kuta – nama sebuah pantai indah di Pulau Lombok. Jarak antara Mataram-Kuta sekitar 70 km, namun kami tempuh dalam waktu lebih kurang satu setengah jam. Kami sengaja mengendarai mobil agak lamban, mengingat lebar jalan yang relatif kecil dan berliku. Sepanjang jalan, saya dapat menyaksikan suasana kehidupan masyarakat desa. Saya senang memperhatikan arsitektur tradisional rumah suku Sasak yang terasa menyatu dengan alam. Rumah-rumah itu terletak di antara rerimbunan dahan-dahan pepohonan, berjajar-jajar sehingga membentuk keindahan tersendiri. Bukan sekali ini saja saya datang ke Lombok. Namun sebelumnya saya hanya datang ke kota. Kali ini saya masuk jauh ke pedalaman, keluar masuk kampung-kampung, dan akhirnya pergi ke Kuta.
Dalam pengamatan saya yang sering pergi ke pantai, Pantai Kuta di Lombok jauh lebih menawan dibandingkan Pantai Kuta di Bali. Kedua pantai ini memiliki nama yang sama, namun kondisinya jauh berbeda. Pantai Kuta di Bali terletak sangat dekat dengan kota. Kawasannya sudah dibangun dan dikunjungi banyak turis, dari dalam maupun dari luar negeri. Pantai Kuta di Lombok masih tergolong sepi. Penduduk sekitar masih diliputi suasana kehidupan perdesaan, dengan bangunan-bangunan relatif sederhana.
Hanya Hotel Novotel yang tergolong mewah di pantai itu. Hotel ini dibangun dengan gaya tradisional Sasak dalam bentuk rumah kampung terbuat dari kayu beratap ijuk dan daun ilalang. Pemandangan dari hotel yang menghadap ke laut nampak sangat indah. Alam masih asri, belum banyak sentuhan tangan manusia.
Ada sejumlah wisatawan asing, dari Eropa, Jepang dan Korea yang sengaja datang untuk menyepi dan menikmati keindahan Pantai Kuta. Kedatangan para wisatawan dalam dan luar negeri itu sedikit banyaknya membantu perekonomian masyarakat di kampung itu. Banyak warung berdiri di tepi pantai menjual keperluan sehari-hari serta makanan dan minuman khas Lombok. Saya ikut minum kopi dan makan nasi di sebuah warung sederhana namun menyenangkan. Meski sudah lama tinggal dikota, selera makan saya tetap saja selera orang kampung. Menikmati ikan bakar dengan sambal dan lalap-lalapan di pinggir pantai, sungguh terasa enak tiada terkira. Kalau tak ada wisatawan berkunjung, mungkin warung-warung itu akan mati. Maka biarkanlah segalanya berjalan sebagaimana adanya. Wisatawan boleh datang dan pergi, namun suasana kampung haruslah tetap terpelihara. Suasana kampung yang bersahaja itulah yang membuat segalanya menjadi menarik. Kampung tak perlu diubah menjadi kota. Namun kesejahteraan hidup orang di kampung tentu harus ditingkatkan. Dengan hidup sejahtera itu, orang tidak akan merusak lingkungan, sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Keluar masuk kampung yang tak saya kenal adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Saya selalu heran, karena begitu saya masuk kampung – di mana saja di seluruh tanah air – orang-orang di kampung itu dengan mudah menyapa saya dan mengenal saya dengan baik. Mereka mengatakan sering melihat wajah saya di televisi dan berbagai media cetak, sehingga telah begitu akrab. Di kampung-kampung itu, saya sering diajak mampir ke rumah seseorang yang sebelumnya tak saya kenal. Mereka menyuguhi saya minuman sambil bercakap-cakap dengan orang kampung yang segera saja datang berkerumun.
Dari pengamatan dan mendengarkan cerita orang di kampung itu, saya mengerti suasana hati rakyat. Apa keluhan mereka dan apa harapan mereka. Saya selalu menyimaknya dengan penuh kesungguhan, walau kadang kami tertawa-tawa sambil bercanda. Memang, berjalan kaki menyusuri kampung-kampung memberi inspirasi yang sangat berharga untuk saya renungkan. Saya pun senang memotret suasana kehidupan di kampung. Semuanya saya simpan dalam album untuk menjadi kenangan sepanjang hayat.
Orang kampung di sekitar Pantai Kuta di Lombok hidup dari bertani, berternak, menangkap ikan dan menenun. Kebanyakan mereka menanam padi dan palawija di sawah dan ladang. Mereka banyak memelihara sapi, kerbau dan kuda. Sebagian mereka melaut menangkap ikan menggunakan perahu nelayan tradisional. Kegiatan menenum dilakukan kaum wanita, menggunakan alat tenun tradisional.Kegiatan menenun itu dilakukan hampir setiap rumah. Ada toko bahan tenunan di pinggir jalan untuk memasarkan hasil tenunan itu, terutama kepada mereka yang berkunjung. Ada pula anak-anak dan perempuan dewasa yang
menjunjung hasil tenunan dan menjajakannya kepada wisatawan yang datang ke Pantai Kuta. Kain tenunan yang nampak bagus itu dijual dengan harga yang murah. Mereka bahkan menawarkan kain sarung untuk laki-laki dengan harga Rp. 20 ribu sehelai. Kain songket relatif agak tinggi harganya. Mulai Rp.600 ribu sampai Rp 1 juta. Namun menenun songket sebagus itu, kadangkala memakan waktu satu bulan lamanya.
Menyimak harga-harga kain tenun yang dipasarkan, saya dapat membayangkan betapa sulitnya mencari uang bagi masyarakat perdesaan. Namun rezeki tentu datang dari mana saja, kalau orang rajin berbuat dan berusaha. Rumah-rumah nampak sederhana, sebagai cerminan kesedrhanaan kehidupan sosial ekonomi penduduk kampung itu. Mereka hanya membeli sesuatu yang tidak dapat mereka buat sendiri, atau tak dapat diambil dari alam di sekitar mereka tinggal. Ongkos transportasi juga sedikit, karena agak jarang-jarang orang kampung bepergian. Hiburan juga ala kadarnya. Hidup tanpa banyak keinginan dan tuntutan, kadang-kadang menyenangkan juga. Kebahagiaan dan kesenangan hidup, tidak selalu dapat diukur dengan materi dan gemerlap kehidupan perkotaan. Hidup sederhana di kampung, jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan hidup di kota, namun diliputi kemiskinan.
Ketika waktu sembahyang Jum’at tiba, saya menghampiri sebuah mesjid di tepi jalan. Saya membaur dengan orang-orang kampung dengan bersahaja. Namun, tetap saja jemaah mesjid itu mengenal saya. Mereka ingin bersalaman dan menanyakan bagaimana ceritanya saya sampai ke kampung itu. Saya mengatakan, saya ingin berjalan-jalan dan memarkir kendaraan agak jauh, agar saya dapat berjalan kaki. Istri saya juga ikut dan dia menggunakan payung karena tak begitu tahan ditimpa teriknya sinar matahari. Orang Sasak beragama Islam. Mereka pada umumnya sangat kuat memegang ajaran agama. Saya bertanya kepada mereka tentang ajaran Islam Telu – sinkretisme
antara Islam dan Hindu – di kalangan warga Sasak. Mereka hanya tertawa dan mengatakan bahwa semua penduduk kampung itu menganut Islam Limo, artinya mereka mengerjakan sembahyang lima kali sehari semalam, bukan tiga kali seperti Islam Telu. Islam Telu sudah hampir punah, walau masih ada sedikit pengikutnya di gunung-gunung.
Mengamati kehidupan masyarakat kampung di Lombok makin membuat saya mengerti akan dinamika sosial. Tidak ada sesuatu yang statis. Kehidupan akan terus berubah. Masalahnya hanyalah apakah perubahan itu datang dengan cepat atau lambat. Dalam kasus Islam Telu misalnya, proses purifikasi pemahaman dan pelaksanaan ajaran Islam, cepat atau lambat akan datang juga. Demikian pula aspek-aspek yang lain dalam kehidupan sosial. Arsitektur mesjid di Lombok juga kian berubah, makin dipengaruhi oleg gaya bangunan Mughul dan Timur Tengah. Mesjid-mesjid lama masih menampakkan unsur tradisional Lombok, bahkan pengaruh arsitektur Hindu Jawa dan Bali
masih terasa. Secara subyektif, saya sebenarnya lebih menyukai arsitektur mesjid bergaya lokal, dengan tetap memenuhi ketentuan persyaratan sebuah masjid, terutama arah kiblat yang pas menunju Mekkah al-Mukarramah. Saya sering berkelana di negeri Tiongkok untuk menyaksikan mesjid-mesjid bergaya Kelenteng dengan perasaan takjub. Menjadi Muslim tidaklah harus menjadi seperti orang Arab. Islam menghargai dan menghormati ciri khas budaya suatu bangsa. Sering orang salah paham dengan hal ini.
Ketaatan orang sasak kepada agama Islam memang menakjubkan saya. Saya hampir tak percaya, ketika kawan-kawan di Lombok mengajak saya datang ke sana untuk menyampaikan ceramah dan pidato menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram. Mereka bilang, kalau anda datang, maka pertemuan itu akan dihadiri tak kurang lima puluh ribu orang. Ternyata, yang hadir mendekati angka tujuh puluh ribu orang.
Sayapun heran, jemaah sebanyak itu dengan tenang mendengarkan pesan-pesan yang saya sampaikan. Mereka menyimak kata demi kata yang saya ucapkan dengan penuh perhatian. Pengaruh ajaran agama terasa begitu dalam bagi kehidupan masyarakat Lombok. Seharusnyalah ketaatan kepada ajaran Islam itu mendorong masyarakat ke arah kemajuan.
Beberapa hari di Lombok, membawa kesan yang dalam ke lubuk hati sanubari saya. Saya merasa memiliki sebuah tanggungjawab sosial dan politik, untuk ikut membawa masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna. Maju secara sosial dan ekonomi, namun tetap berlandaskan kepada nilai-nilai Islam dan ciri khas budaya bangsa kita sendiri. Keadaan sosial ekonomi dan budaya di Lombok, sebenarnya hampir sama saja dengan daerah-daerah lain di seluruh tanah air. Masyarakat ingin sekali maju dan berkembang. Tugas para pemimpinlah untuk membawa mereka ke arah kemajuan itu…
Wallahu ‘alam bissawwab.

Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=196
Salam dari kampong …. Menarik cerite ttg suku sasak yg taat menganut islam. Urang suku sasak itu tenyate ndak sasak.
menarik sekali ceritanya. urang suku sasak tenyate ndak sasak.
salam dari kampong!
Ya tentu saja.Dalam Bahasa Belitung “sasak” berarti “gila-gilaan”. Namun suku Sasak, tidaklah demikian tentunya. (YIM)
Ass Wr.Wb
Masya Allah Bang,..Luar Biasa saya salut sama Abang. Andaikan Manusia yg punya pemikiran Seperti Abang ini 10 orang aja di di Republik ini maka insya Allah Bangsa ini senantiasa akan diberikan kemudahan dan keistimewaan oleh Allah SWT.
Terus terang bang bahwa setelah saya membaca semu tulisan Abang,..sudah sepatutnya bahwa abang lah yang layak jadi pemimpin di republik ini sekarang dan akan datang. tetapi saya heran bang, kenapa sih stigma yg terbentuk kok bahwa yg layak pimpin republik ini harus orang jawa dan harus militer ya ?…………..pada hal kalau kita mau pikir sederhana bahwa tentara itukan harus di kembalikan ke posisi mereka yakni pertahanan keamanan Bang.
kemudian juga Bang kalau boleh saya tanyakan ke abang,..Bisa Gak demokrasi Pancasila ini dirubah menajdi Demokrasi Indonesia dengan bersandar pada nilai-nilai Budaya bangsa kita dari sabang sampai meroke ?….masalahnya saya melihat bahwa sesungguhnya demokrasi Pancasila itukan dalam implementasi didominasi dengan budaya jawa Bang.
Berikut juga bang,..Abang mau gak kita konsolidasi kembali komponen Masyumi tapi yg buat anak muda ?………
Ya. Saya terus melakukannya. Masyumi adalah partai kaum modernis Muslim, yang meyakini Islam adalah agama universal. Prinsip-prinsip sosio-politik yang diajarkannya dapat diijtihadkan untuk memecahkan persoalan-persoalan suatu bangsa yang hidup pada suatu tempat dan zaman tertentu. Insya Allah. (YIM)
Assalamualaikum Wr.Wb.
Bang Yusril, tulisan terbarunya belum nongol yaa… lagi sibuk yaaa Bang.
Saya mau minta pendapat sama Abang tentang tulisan saya dalam blog ….
Mudah-mudah Abang ada waktu untuk membacanya.
Bang, saya ada rencana isi blog saya itu mau saya terbitkan menjadi sebuah buku
komentar Abang sangat saya butuhkan untuk memperbaiki tulisan saya.
Kalau ada penerbit yang mau menerbitkan blog saya menjadi sebuah buku, sudikah
kiranya Abang menulis Kata Pengantar atau sambutannya?
Terima kasih atas perhatian Abang.
O ya Bang ini alamat situsnya : http://www.AyoBangkitIndonesiaku.wordpress.com
Wasalam
Andi Gunawan
Saya akan mencobanya. Silahkan beritahu saya melalui email. (YIM)
ass wr. wb
agak nyleneh dikit boleh khan ?
bang gmana tanggapan abang mengenai judicial review yang dilakukan beberapa parpol lain yang tidak punya wakil DPR terhadap ” UU Pemilu pasal 316, khususnya poin (d), mengatur tentang pemberian perlakuan khusus terhadap sembilan partai politik yang mempunyai kursi di DPR bisa langsung mengikuti pemilu tanpa verifikasi”. dimana PBB termasuk partai yang diuntungkan. Thank’s
wassalam
Perkiraan saya, MK akan menolak permohonan itu. Yang diuji oleh MK ialah pasal undang-undang yang bertentangan dengan pasal-pasal UUD 1945. Sembilan partai sebelumnya pernah memohon uji materil terhadap “electoral treshold” tetapi juga ditolak oleh MK. (YIM)
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setelah berkeliling mampir ke berbagai blog yang dimiliki rekan-rekan Indonesia, akhirnya kecantol dengan nama Bang Yusril neh. Baru tau dan baru sekali mampir klo dah ikutan ngeblog juga, Hidup blogger! Semoga bermanfaat artikel-artikelnya ya… Slam dari Kuwait.
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setelah berkeliling mampir ke berbagai blog yang dimiliki rekan-rekan Indonesia, akhirnya kecantol dengan nama Bang Yusril neh. Baru tau dan baru sekali mampir klo dah ikutan ngeblog juga, Hidup blogger! Semoga bermanfaat artikel-artikelnya ya… Salam dari Kuwait.
Terima kasih atas komentarnya. Salam juga untuk teman-teman di Kuwait. (YIM)
Indonesia mempunyai panorama seindah itu, begitu Indah dunia ciptaan-Nya ini.
Lombok adalah Basis Bulan Bintang di Ujung Timur Nusantara, Jadi tidak salah jika bang yusril datang berbaur dengan masyarakat setempat untuk bersilaturrahim terlebih disana ada Tuan Guru Bajang KH Zainul Majdi, MA yang InsyaAllah tengah berjuang untuk meraih dukungan masyarakat untuk menjadi Gubernur NTB.
Begitulah seharusnya warga NTB memang NTB (Nyoblos TuanGuru Bajang)…jadi kampanye nih
Maaf lagi fokus nih soalnya tengah dekat – dekatnya pilkada disana dan untuk itu tidak berlebihan jika saya mengajak seluruh pemerhati blog ini untuk melihat sejenak profil Tuan Guru Bajang berikut ini :
http://bulanbintang.wordpress.com/2008/02/24/tuan-guru-bajang-demi-ishlahul-ummah-melangkah-di-jalur-perjuangan-syariah/
Terimakasih dan Maju Terus Bang Yusril …Blog Abang Makin Asyik Aja…
Assalamu’alaikum, Pak Yusril
Salam kenal sebelumnya…
Saya seorang guru di Jakarta, yang selalu memberi pengajaran dan pendidikan dengan memberi contoh dari apa yang ada di sekitar kita. Membaca tulisan bapak, seluruhnya membuat bertambahnya pengetahuan saya meski dari sudut pandang bapak. belum lama ini pun saya berangkat ke Lombok yang ke tiga kali. Namun seperti yang dituturkan bapak , memang kondisi Lombok tidak berubah jika boleh dibilang aura dan spiritnya. Namun sayangnya meski sudah ke Lombok tiga kali saya belum sempat ke GIli Trawangan dan sekitarnya.
Saya sependapat dengan bapak, Lombok harus maju secara ekonomi dan sosial namun tidak meninggalkan kekhasan daerah yang bersahaja tersebut. Bagaimana kalau kita memulainya dari sisi pendidikan masyarakat Lombok, karena menurut saya dengan pendidikan khususnya yang bersifat kejuruan Lombok secara perlahan membuahkan hasil.
Salam takzim,
Komariyah
Saya sependapat dengan pandangan itu. Pembangunan sosial ekonomi sebuah masyarakat haruslah berasas kepada budaya dan nilai-nilai setempat. Menjadi bangsa yang maju, bukanlah menjadi orang Eropa. Saya tidak ingin melihat bangsa kita mengalami krisis identitas, seperti Orang Barat di Dunia Timur. (YIM)
wah, pak, nggak nyangka bapak ke Lombok sampai ke pelosok-pelosok kampung. Pertama kali melihat judul postingan, saya berpikir “paling Pak YIM mau mengulas pengalamannya menikmati wisata di Lombok”, setelah membaca saya sedikit kaget ternyata Bukan hanya pantainya yang bapak nikmati, melainkan nuansa pedesaan, berbaur dengan penduduk sekitar. Salut, salut…..!!!
Pak kapan Film nya siap tayang? gak sabar neh!!! :D
Seluruh syuting film Cheng Ho akan selesai tanggal 22 April ini. Sesudah itu perlu waktu dua bulan untuk mengisi musik, computer grafis, sound effect serta dubbing dan mixing. Hanya dubbing yang dilakukan di Indonesia (untuk bahasa Indonesia), selebihnya dikerjakan di Bangkok. Metro TV akan menayangkannya mulai tanggal 1 Agustus 2008 sampai April 2009.
Pak YIM,
Karena bapak sudah pergi sampai ke pelosok2 Lombok, Bapak mungkin tahu tempat dimana sentra industri tenun Lombok.
Saya bekerja di sebuah industri garment. Buyer saya ( USA ) saat ini sedang mencari kain2 tenun tradisional Indonesia. Karena skalanya untuk industri garment, mungkin kita lebih mengarah ke usaha yang outputnya besar.
Kalau Bapak mengetahui info mengenai tempat di Lombok yang menjadi sentra industri tenun, mohon kiranya bisa memberitahukan kepada saya.
terima kasih.
Sebagai salah satu dari warga Gumi Sasak (Lombok), Saya merasa harus berterimakasih kepada Bapak YIM, karena bagaimanapun, tulisan diatas sekaligus tampil sebagai salah satu promosi dari pulau yang masih tergolong terbelakang. Bapak…. Saya selalu di belakangmu. Jangan pernah berhenti berandil untuk negeri ini.
THANK YA PA YUSRIL…. SAYA INI ORANG LOMBOK TAPI BELUM PERNAH MENULIS HAL – HAL YANG TERKAIT DENGAN ASAL SAYA, PA YUSRIL YANG BUKAN ORG LOMBOK SUDH MENULIS TTG LOMBOK. MDAH-MUDAHAN MENJADI INSPIRASI BUAT TEMAN2 ASLI LOMBOK
assalamualaikum..saya amat kagum dengan encik kerana dapat beberapa keping foto yang amat menarik di lokasi Pantai Kuta. berbekalkan sumber daripada encik, saya juga ingin meneroka ke kawasan tersebut tetapi masih belum kesampaian kerana saya masih dalam pengajian. walau bagaimana pun, terima kasih saya ucapkan. jangan lupa lampirkan lagi foto-foto kawasan pelancongan menarik yang lain.
[…] Senggigi, pantai terkenal disini alah Pantai Kuta Lombok. Kata orang2 termasuk Yusril Ihza Mahendra , pantai ini lebih bersih dan indah daripada saudara kembarnya Pantai Kuta Bali. Kabarnya pantai […]
Yth. Bang Yusril,
Pertama saya mengharapkan jika Allah memberi amanah unutk memimpin Indonesia, gandakan syaraf keberanian Abang 1000 kali lipat karena Indonesia memerlukan itu.
Kedua, apa yang abang amati di Pantai Kuta Lombok Tengah bisa saya bayangkan karena saya juga pernah berkunjung kesana. Sungguh Indah, bahkan tyerik mataharipun justru menambah indah. Banyak anak kecil berlarian mengejar tamu untuk sekedar beberapa keping rupiah…itulah bagian wajah Indonesia. Apabila satu orang diberi, yang lain bakal mengejar anda untuk mendapatkan pemberian serupa … itu juga bagian wajah Indonesia. Biarkan Pantai Kuta Lombok Indah Alami, tapi jangan lupa makmurkan rakyat disekitarnya.
Asas demokrasi memberi kebebasan (untuk dipilih dan memilih). Sepenting apa pun seorang Yusril Ihza Mahendara -kala ia mendeklarasikan dirinya menuju RI 1- ia harus menyadari dalam “kali pertama tarikan nafas” bahwa inilah “kredit” demokrasi (untuk Anda).
“Kesan” kita selama ini Bung Yusril adalah “penentang” demokrasi (“berdarah dingin”). Sebuah falsafah bangsa, yang diam-diam justru dinikmati dengan free oleh Bung Yusril, tanpa memberikan “kue” dan “kredit” apa pun terhadap demokrasi itu sendiri. (Dalam bahasa agama, “gaya” semacam ini merupakan watak, maaf saja, seorang munafiq; seorang yang bermuka dua, Wallahu A’lam).
Di belokan itulah, saya ingin berkata (sedikit saja): hijralah dari jalur fundamentalisme berislam (baca: politisasi Islam) menuju demokrasi Islam yang mencerahkan dan menyejukkan, Bung! (Sebab, fundamentalisme adalah “musuh” bebunyutan Islam dan akal sehat. Cukuplah Baasyir Cs, Amrozi Cs, dan Rizieq Cs menjadi pelajaran buat Bung). Jika tidak, maka alternatifnya mudah saja dibaca: Bung akan tetap begitu saja, tidak akan jadi-jadi Presiden! Sebuah kenyataan yang tragis sekaligus meruntuhkan sejumlah tesis dalam “naskah doktoral” Bung, bukan? (Atau saya memang menginginkah begitu).
NB: Catatan Kecil dan Tidak Penting
Ass wr wb
Foto2nya indah sekali. Saya yang belum pernah kesana jadi ingin sekali melihat langsung.
Masih banyak keindahan Indonesia ditempat lainnya, namun hanya saja belum terekspos banyak oleh media. Yang ada keindahan2 itu banyak direbut oleh beberapa faktor. Seperti bencana alam, penebangan liar, pengrusakan alam lainnya.
Jika bapak menjadi presiden nanti, tindakan apa yang akan bapak lakukan untuk mengatasi pengrusakan alam Indonesia yang kita cintai ini? karena sepertinya peraturan tetap menjadi peraturan, undang undang mejadi basi selama tidak ada tindakan tegas dan hukuman seberat beratnya bagi pelaku pengrusakan itu. Maybe karena para petingginya sudah di suap oleh para perusak..hehehehe..jadi ingat kasus al amin..
Selain kerusakan alam, rakyat Indonesia sudah sangat amat sangat (sampe dobel kata2 sangatnya) miskin. Banyak para petinggi yang sudah menjabat lalu melupakan begitu saja janji nya, kejadian itu terus berulang seperti sudah menjadi tradisi politik di Indonesia.. Langkah2 apa saja yang bapak lakukan untuk mengatasi hal itu seandainya nanti bapak menjadi presiden?
Satu lagi pertanyaan, kalau hukuman dlm KUHP di ubah, misalnya yang pada awalnya ” dihukum seberat beratnya 50 tahun penjara dan denda maksimal 500 juta..” di ubah menjadi ” dihukum seringan ringan nya 50 tahun penjara dan denda minimal 500 juta..” apakah itu akan membuat orang2 menjadi takut berbuat kesalahan? dan hukum dinegara ini makin maksimal ditegakkan.
Terima kasih bapak. mohon maaf jika ada kesalahan kata atau bahkan menimbulkan salah persepsi. saya hanyalah anak mahasiswi yang ingin belajar banyak dr bapak. sekali lagi terima kasih.
terus terang saya adalah orang yg menjagokan abang utk menjadi presiden,sewaktu bersaing dgn gus dur dulu,,, tp sayang abang mengundurkan diri pada saat detik-detik terakhir pemilihan….melihat dari seluruh tulisan abang, saya akan bertanya kembali kepada abang… apakah orientasi abang utk memajukan negeri ini sama dengan sejarah bangsa kita,… maritim…. karena saya percaya bahwa hanya dengan menjadi negara maritim kita akan menjadi negara yg besar…sukses ya bang
Bagus sekali Pak. bahasanya pun mudah saya fahami. Akhir ini telah timbul cerita-cerita gadis Malaysia dilarikan pemuda lombok. Wah, rupanya memang adat Lombok jika mau kahwin harus larikan gadis. Ini satu yang unikPak. Orang Malaysia harus fahami ini & harus toleran.
Sabagai masyarakat suku SASAK, kami sangat bangga dengan dimuatnya tulisan tentang keindahan Pulau Lombok, namun dari uraian diatas hanya secuil saja tentang keindahan dan keelokannya. Pulau Lombok yang terkenal dengan wisata alam dan baharinya membuat beberapa tamu yang menghabiskan masa liburannya merasa betah terutama setelah mereka berkeliling ke suatu pulau yang lokasinya kira kira 1,5 jam dari Senggigi. Gili Trawangan yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Sendang Gile yang dikenal dengan Air Terjunnya wisata alamnya dan begitu banyak tempat yang menarik.
Sebagai referensi bagi anda yang ingin berlibur ke Lombok dan Gili, anda bisa berkunjung ke website kami:
http://www.liburankelombok.com
Pak Yus… Keindahan alam tidak jauh bedanya dengan politik. tergantung kita apakan alam tersebut. alam dan politik memerlukan orang pintar seperti bapak. jadikanlah alam kita dipandang negara luar bukan diremehkan seperti kemaren-kemaren. salam ya pak buat keluarga besar bapak disana… dari saya sekeluarga di PADANG.
Salam kenal bang YIM,saya hanya berdo’a agar istri bang YIM di beri hidayah oleh Allah agar berbusana muslimah lebih sempurna,hidayah itu milik Allah namun kita harus tetap berusaha untuk memperolehnya……
ass.wr.wb
perjalanan yang menyenangkan ya pak yusril ke pantai kuta lombok, saya sebernarnya akan melakukan penelitian disana untuk merencanakan zonasi ekowisata dikawasan tersebut agar para wisatawan dapat menikmati suasana pantai kuta lombok dengan maksimal, apakah bapak mau membantu saya dengan memberikan saran dan masukan dalam perencanaan zonasi ekowisata di pantai kuta lombok baik kelemahan maupun kelebihan yang dimiliki oleh pantai kuta lombok.
terima kasih
kelestarian pantai kuta perlu ditetapkan dan dilestarikan baik didaerah itu khususnya dan lombok tengah umumnya, moga tambah maju pariwisata lombok tengah.
kunjungi web saya di : http://www.sandaranrakyat.com, terima kasih
saya dukung banget pariwisata loteng.
hoooo.ngeblog juga neh laksamana cheng ho…*_*
saluuttt..saluuutt
Ass.Wr.Wb…
Saya kagum dengan kharisma bang YIM, siapapun pemimpin negeri ini, smg bisa menjadi pemimpin yang AMANAH, yang visi misinya benar-benar digerakkan oleh satu tujuan…yaitu semata-mata hanya untuk mendapat Ridho Allah SWT. Sy sendiri kadang merasa heran…skrag byk calon-calon pemimpin yang pada saat kampanye mempunyai visi n misi yg amanah, tp setelah terpilih jd lupa dengan tujuan awalnya. Dengan gampangnya merombak struktur kabinet/staf dibawahnya tanpa melihat sisi profesional seseorang, yang dilihat hanya kepentingan-kepentingan partai maupun pribadi…padahal karir seorang PNS tdk sep[erti membalikan tepalapk tangan. Tp dengan perjuangan sebagai abdi negara…
Semoga perubahan kearah yang lebih baik ada dinegeri kita tercinta ini…Indonesia.
Wassalam.
Haiii aku juga senang jalan jalan…. Yuhuuu
Anakku satu Istriku satu dan aku suka ke pantai kuta untuk bekerja disana
DILIAT DARI PROFILNYA PENGEN BANGETZZZZ KE PULAU LOMBOK..HEHEHEHEHE
Assalamu’alaikum wr.wb.
Yth. YIM…
Saya senang sekali bisa mampir di blog ini. Apalagi dengan ulasan bapak tentang keindahan Pantai Kuta, meskipun hanya secuil. Btw, orang-orang Lombok sudah tidak asing lagi dengan Bapak. Apalagi Pancor, desa kelahiran saya yang mana arena HULTAH NW diadakan.
Senang sekali deh pokoknya!!!
Itu istri Bapak kan??? cantik ! :p
Assalamu’alaikum …Bung YIM, saya ucapkan terimakasih untuk oleh2 jalan2nya, terus nulis bung untuk daerah lainnya..dan selamat menuju RI-1, saya doakan..amiiinnnn.
Wassalam,
gw skarang lg d jawa. gw pengen banget plang k lombok……………semangat terus lombok………..!!!!!!!!!!!!!!!!
Masih banyak lagi tempat-tempat indah di Pulau Lombok yang belum dikelola, sehingga memberikan pemandangan yang betil-betul alami. Contohnya di desa Pengadangan Kecamatan Pringagasela Lombok Timur. Coba deh datang kesana, dijamin dapat pengalaman menarik ketika menelusuri aliran sungai, anda akan menemukan banyak air terjun. Ada juga pesanggrahan yang dlu dijadikan pos pandang yg di didirikan penjajah Belanda, karena dari sana kita bisa melihat pulau lombok hampir keseluruhan(kata guru saya seh waktu SMP dulu)hehe,,,,,,,,,,,,
ini refrensi buat anda-anda yang mau wisata alam.
bang yusril jangan main ke lombok tengah bagian selatan aja dong,, jangan pantai kuta nya aja yang dipromosiin… ada pantai cendol atau yang dikenal dengan bendungan batu jai tu yang bagus untuk dipromosiin lagi, kan biar daerah kota juga dipromosiin gitu…supaya lombok tengah kota juga cepat majunya,,ga jalan kayak semut
duuh senengnya jdi pak Yusril,, sudah jalan-jalan keliling dunia. apalagi bisa ke lombok.. aq aj yang lahir dan besar di lombok belum pernah keliling lombok seperti pak Yusril. apalagi bisa mengenal suku sasak. Makasih ya pak dah ngenalin pariwisata lombok… Gimana?Lombok indah ga pak??? sering-sering berpetualang yach pak,,,
Cewek cantik itu istri bapak yach..?
semoga apa yang diinginkan oleh masyarakat penghuni pulau lombok akan terpenuhi dengan aman tanpa ada masalah ataupun kendala, dan semoga saja keindahan pantai maupun keindahan pegunungan yang ada akan selalu asri di pulau lombok akan tatap terjaga dengan baik supaya apa yang diinginkan cepat tercapai….
pesan saya adalah kita semua harus selalu menjaga apa yang jadi peninggalan akan tetap kita jaga dengan baik …….
good by..
aku setuju dengan anissa,,coba aja berkunjung ke bendungan batujai,,,inget juga jangan pernah ninggalin panti faporit gua..SELONG BLANAK adalah pantai faporit gua yang no 1…ok cuman ini aja komen gua..
PLEASE VISIT THERE…!!!!!!
Ass. Wr. Wb
Mohon izin untuk menampilkan postingan Bapak di blog saya… Terima kasih sebelumnya. Visit Lombok Sumbawa 2010.
Ass. Wr. Wb
Mohon izin untuk menampilkan postingan Pak Yusril yang ini di blog saya… Terima kasih sebelumnya. Visit Lombok Sumbawa 2010.
maju trus lombok kita tercinta,kembangkan wisata alam kita yang kaya akan nilai-nilai SDM & SDA nya,,,salam hangat dari BAJANG LOMBOK buat terune dedare sasak lombok dimanapun berada…!!!
[…] Pemandangan bukit-bukit cadas, pasir putih, dan birunya laut Pantai Kuta sangat bagus untuk dinikmati. Bagi anda yang mungkin belum pernah ke sana, tempat ini bisa menjadi alternatif liburan keluarga. Alam pedesaan yang begitu kental, kehidupan penduduk desa yang lugu, bisa menjadi motivasi spiritual untuk lebih mengagumi Sang pencipta dan lebih menghargai antar sesama manusia. Ketika kehidupan kota yang serba ada dan ‘wah’ belum bisa menentramkan hati kita, tempat alami dan nuansa pantai seperti di Kuta bisa mengobati itu semua. Alangkah menariknya juga kita baca tulisan bapak Yusril Ihza Mahendra, bagaimana beliau menikmati sekali alam Pantai Kuta. Silahkan dibaca di link ini https://yusril.ihzamahendra.com/2008/03/04/pantai-kuta-di-pulau-lombok/ […]
Subhanallah pak Yusril, tulisan anda sangat menarik membuat orang banyak mendapat informasi dari tulisan anda dan membuat orang tertarik untuk datang ke Lombok.. Terima kasih pak..ditunggu tulisan lainya…
wah pak yusril ini kemana-mana pasti berfikir politik,mbok ya sekali-kali liburan yang bebas dari unsur-unsur politik,setuju pak yusril ?
ass.wr.wb
q mau tanx pa btul di lombok da pulau yg sering d sbut sbgai plau hati ?
alhamdulillah…
saya orang asli lombok dan asli suku sasak.saya sangat berterima kasih atas tulisan bapak tentang pulau lombok.itulah isi dari pulau ini,pulau ini dikenal juga dengan sebutan pulau seribu masjid,itu bisa dibuktikan dengan banyaknya masjid yang bisa kita temui di pulau ini,bahkan ada dan banyak kita temui masjid yang bahkan bertetangga dan hanya terpisahkan oleh jalan.saya terus terang sangat ingin memajukan pulau ini,saya sangat ingin mengangkat potensi-
potensi yang ada di pulau ini, terutama potensi pariwisata.saya disini punya Event Organizer,saya ingin sekali membuat suatu event yang mengangkat tentang pariwisata di pulau ini,saya mohon dukungan dan doa dari bapak agar event ini bisa terwujud,tentu saja saya juga butuh dukungan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan event ini…
wassalam…
ternyata di lombok ada penganut islam yang lain ya walaupun sedikit ….
Alhamdulillah, ternyata ada juga cendekiawan yang secara obyektif menulis tentang Lombok dengan suku sasakx. Apalagi yang nulis tokoh yang memang saya kagumi. Selama ini orang hanya menulis atau memberitakan yang negatif2 aja. Klo ndak tawuran ya kemiskinan. Padahal itu hanya bagian kecil dari potret Lombok secara keseluruhan. Bravo Pak Yusril, smg senantiasa slalu dalam lindungan Allah Swt. Kami tunggu artikel anda selanjutnya. Salam dari kami di Lombok.