PENOLAKAN PENCALONAN HAKIM MAHKAMAH KONSTITUSI DAN PENCALONAN PRESIDEN 2009
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim,
Seperti diberitakan berbagai media massa akhir-akhir ini, saya telah sampai pada kesimpulan untuk tidak menerima tawaran Presiden SBY menjadi hakim Mahkamah Konstitusi. Dalam beberapa kali pertemuan dengan saya, Presiden bukan saja mengharapkan kesediaan saya menjadi hakim mahkamah itu, tetapi juga, kalau mungkin menjadi ketuanya. Saya menyadari bahwa soal Ketua Mahkamah Konstitusi bukanlah kewenangan Presiden, karena ketua itu dipilih dari dan oleh para hakim Mahkamah Konstitusi yang berjumlah sembilan orang itu. Sebagaimana kita maklum, Ketua Mahkamah Konstitusi yang kini dijabat oleh Jimly Asshiddiqy akan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2008 nanti. Sementara itu, Jimly Asshiddiqy, Machfud MD dan M. Akil Mochtar dua hari yang lalu telah dipilih oleh DPR menjadi hakim Mahkamah Konstitusi. Kita belum tahu siapa hakim mahkamah itu yang akan diangkat berdasarkan pilihan Presiden dan Mahkamah Agung.
Pertimbangan utama saya untuk akhirnya menolak tawaran sebagai hakim Mahkamah Konstitusi itu, disebabkan oleh konsekwensi dari jabatan tersebut yang mengharuskan saya mundur dari keanggotaan saya di partai politik. Hakim Mahkamah Konstitusi memang wajib untuk tidak berpolitik, agar putusan yang diambilnya benar-benar objektif dan murni berdasarkan kaidah-kaidah hukum. Saya termasuk salah seorang penggagas, pendiri dan pernah dua kali menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Kini saya menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Syuro partai itu. Saya telah mendengar masukan dan saran dari berbagai pihak dalam struktur partai, baik di pusat maupun di daerah, yang kebanyakan berat hati melepaskan saya dari partai. Memang ada beban moral yang sangat berat bagi saya, kalau harus meninggalkan partai demi jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi. Saya bukanlah tipe orang yang dengan mudah keluar masuk sebuah partai. Buat pertama kalinya saya menjadi anggota partai dan partai itu ialah Partai Bulan Bintang. Saya berkeinginan agar inilah untuk pertama dan terakhir kali saya menjadi anggota sebuah partai politik.
Saya sepenuhnya menyadari bahwa partai adalah alat untuk mencapai sebuah tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Saya masuk menjadi anggota partai, bukan karena ingin menjadikan partai itu sebagai kuda tunggangan untuk menduduki sebuah jabatan. Kalau demikian keadaannya, saya dengan mudah menjadi anggota partai besar yang sudah mapan. Saya mungkin pula dapat memilih jalan lain sebagai alternatif, misalnya dengan tampil berkprah murni sebagai seorang intelektual dan teknokrat untuk masuk ke jajaran pemerintahan. Sejarah politik negara kita, sejak awal kemerdekaan sampai sekarang, membuktikan bahwa tidak sedikit jumlahnya teknorat non-partai terlibat dalam pengisian jabatan-jabatan kenegaraan. Mr. Asaat misalnya, bahkan pernah menjadi Pemangku Presiden RI, ketika Soekarno menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS). Dr. Ir. Juanda juga pernah beberapa kali menjadi menteri, bahkan menjadi Perdana Menteri RI. Keduanya tidak menjadi anggota partai apapun juga. Dalam kabinet Indonesia Bersatu sekarang ini, cukup banyak pula menteri yang tidak berpartai.
Saya masuk partai dengan sebuah kesadaran dan keyakinan tentang ideologi politik dan cita-cita. Bahkan saya sendiri yang mendraf Tafsir Asas Partai Bulan Bintang, yang merupakan rumusan ideologi resmi partai ini, sama halnya dengan Mohammad Natsir yang mendraf Tafsir Asas Masyumi sebagai rumusan ideologi resmi partai. Saya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Islam adalah ajaran agama yang bersifat abadi dan universal. Prose mentransformasi ajaran-ajaran Islamke dalam suatu formula untuk menjawab tantangan zaman pada sebuah negeri dengan problema-problemanya yang khas adalah sebuah proses perumusan ideologi. Ajaran Islam dalam hal kemasyarakatan dan politik pada umumnya adalah bersifat prinsip prinsip dan tidak memasuki urusan yang detail. Hasil rumusannya secara lebih kongkrit dan lebih eksplisit untuk menjawab tantangan zaman pada kurun waktu tertentu dan tempat tertentu, itulah yang kita namakan sebagai ideologi. Saya tidak mungkin meninggalkan partai dengan ideologi yang saya yakini itu.
Kenyataan yang saya hadapi sekarang ialah, PBB hanyalah sebuah partai kecil dengan jumlah pendukung mendekati tiga juta orang atau 2,7 persen dari suara pemilih yang sah, seperti nampak dalam Pemilihan Umum tahun 2004. Saya tidak kecewa dengan kenyataan ini, karena sejarah telah mengajarkan kepada saya, bahwa partai politik di sebuah negara akan selalu saja mengalami pasang surut. Partai kecil bukanlah mustahil suatu ketika akan berubah menjadi partai besar. Sebaliknya pula, partai besar bukan mustahil pula akan berubah menjadi partai kecil. Roda zaman akan terus berputar, generasi demi generasi akan datang silih berganti. Saya ingin Partai Bulan Bintang tetap eksis, walau sekarang kecil, dan partai ini akan diwariskan kepada generasi penerus di masa-masa yang akan datang. Sebuah generasi boleh saja pergi meninggalkan dunia yang fana ini. Namun sebuah ideologi yang mengandung cita-cita yang luhur haruslah tetap hidup untuk selama-lamanya.
Sebab itulah dalam beberapa bulan terakhir ini saya turun ke daerah-daerah untuk menggalang kembali kekuatan partai. PBB memang tidak mengedepankan tokoh karismatik karena semangat ajaran Islam adalah egaliter. Saya tidak ingin menjadi tokoh karismatik selama saya masih hidup, sebagimana juga saya tidak ingin kalau saya sudah meninggal, kuburan saya dikeramatkan orang. Namun kehadiran saya ke daerah-daerah itu sedikit banyaknya akan menggelorakan semangat seluruh jajaran pemimpin partai untuk memperkuat posisi, khususnya dalam menghadapi Pemilihan Umum 2009 yang akan datang. Waktu yang dimiliki tidaklah banyak. Persiapan-persiapan harus dimulai sejak sekarang. Waktu yang tinggal sedikit ini, juga menjadi salah satu pertimbangan saya untuk menolak tawaran menjadi hakim konsititusi. Saya tidak ingin ada anggapan, jabatan di Mahkamah Konstitusi itu hanya sebagai batu loncatan untuk menduduki jabatan lain yang lebih bergengsi.
Jabatan hakim sesungguhnya adalah jabatan profesional. Bukanlah karena saya salah seorang tokoh partai, maka saya ditawari jabatan itu. Saya lebih melihat tawaran itu diberikan kepada saya dalam posisi sebagai gurubesar hukum tatanegara, dan pengalaman saya bertahun-tahun dalam mendraf dan membahas berbagai rancangan peraturan perundang-undangan di negeri ini, termasuk pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi itu sendiri. Berkali-kali pula saya tampil menjadi kuasa hukum Presiden RI – baik Megawati maupun Susilo Bambang Yudhoyono — dalam menghadapi berbagai perkara di Mahkamah Konstitusi, tanpa pernah dikalahkan. Bahkan ketika menghadapi Adnan Buyung Nasution yang menjadi kuasa hukum mantan Bupati Bekasi dalam perkara sengketa kewenangan antar lembaga negara, dengan salah satu tergugatnya adalah Presiden RI, saya dapat mematahkan seluruh argumen-argumen yang beliau kemukakan.
Pertimbangan lain yang mendorong saya untuk menolak tawaran jabatan hakim Mahkamah Konstitusi ialah, niatsaya untuk maju ke pencalonan Presiden RI dalam pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2009 nanti. Banyak wartawan bertanya kepada saya, apakah saya siap dan sanggup menjadi Presiden. Jawaban saya, saya siap dan sanggup. Namun saya masih memikirkan dan mempersiapkan segala sesuatu agar saya bisa maju dan tentu harapan saya, bisa pula terpilih dalam pemilihan itu. Saya telah terlibat aktif dalam pemerintahan sejak tahun 1994. Pernah menjadi anggota DPR dan MPR, serta tiga kali menjadi menteri. Ketika menjadi Menteri Kehakiman dan HAM, berkali-kali saya merangkap sebagai Menteri Luar Negeri Ad Interim. Bahkan ketika menjabat Menseneg, pernah saya menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Luar Negeri Ad Interim sekaligus. Saya paham dan mengerti apa yang menjadi tugas dan kewajiban Presiden.
Telah beberapa kali pula saya bekerja di belakang layar dalam membantu tugas-tugas seorang Presiden, sejak Presiden Soeharto, Habibie sampai Susilo Bambang Yudhoyono. Saya telah pernah pula menjadi calon Presiden yang disahkan oleh MPR Tahun 1999 bersama-sama dengan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Ketika itu banyak sekali yang mendesak agar saya mundur, dengan pertimbangan utama saya masih sangat muda. Waktu itu saya berumur 42 tahun. Saya bersedia saja untuk mengalah untuk memberi kesempatan kepada mereka yang lebih tua usianya. Sepuluh tahun kemudian, tak ada lagi alasan mengatakan usia saya masih terlalu muda dan kurang ilmu serta pengalaman dalam mengelola negara.
Saya menyadari bahwa jalan untuk maju ke pencalonan Presiden memang berat dan berliku. Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berlaku sekarang, maka pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden haruslah diajukan oleh partai politik peserta pemilu baik sendiri atau gabungan, dengan total kursi DPR minimal 15 persen, atau mencapai angka 20 persen suara sah pemilih pada tingkat nasional. Kalau mengacu pada ketentuan ini, dengan melihat pada hasil pemilu 2004, maka hanya Golkar dan PDIP saja yang dapat mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden tanpa harus bergabung dengan partai lain. Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, adalah mustahil dapat dicalonkan dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004, tanpa Partai Demokrat berkoalisi dengan Partai Bulan Bintang. Jusuf Kalla sendiri ketika itu dalam posisi terpojok, karena dia sedang diskors dari keanggotaannya di Partai Golkar.
Bahwa setelah terpilih, dua kader Partai Bulan Bintang diberhentikan dari kabinet karena antara lain, desakan sejumlah anggota partai besar dan gerilya politik yang mereka lakukan melalui penggalangan publik opini, itu adalah soal lain. Tidak ada koalisi yang permanen. Bagi sebagian politisi — mungkin termasuk Prsiden Susilo Bambang Yodhoyono — mempertahankan kekuasaan tentu sangat penting. Sebab itu kawan lama disuruh pergi dari gelanggang dan lawan lama ditarik masuk menjadi kawan baru untuk memperkuat posisi, adalah suatu hal yang mungkin saja terjadi dalam prilaku politik, walau kalau saya, tentu akan merasa berat melakukannya. Situasi politik telah berubah. Jusuf Kalla telah terpilih menjadi Wakil Presiden, dan dengan posisi itu pula dia terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Sukar membayangkan Kalla akan terpilih menjadi Ketua Golkar, kalau dia bukan Wakil Presiden. Golkar perlu cantolan kekuasaan, setelah calon Presiden hasil konvensinya, Wiranto, kalah dalam pemilihan. Sementara Yudhoyono juga diuntungkan dengan posisi Jusuf Kalla di sana untuk mengamankan posisi pemerintahannya berhadapan dengan DPR. Kursi PBB di DPR tak banyak membantu Susilo Bambang Yudhoyono baik dalam kerjasama, maupun dalam menghadapi penggunakan berbagai hak DPR, mulai dari interplasi, angket bahkan sampai pada kemungkinan dilakukannya “impeachment” oleh DPR kepada Presiden.
Dengan menyadari sungguh-sungguh perjalanan politik seperti saya kemukakan di atas, dan menyadari pula prosedur pencalonan Presiden dan Wakil Presiden sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2003, maka saya tidak mempunyai pilihan lain, kecuali harus memperkuat posisi Partai Bulan Bintang dalam Pemilihan Umum 2009 yang akan datang. Berbagai pihak yang selama ini mengemukakan saran dan harapan agar saya maju dalam pencalonan Presiden dalam pemilu 2009, saya harapkan akan memberikan dukungan kepada Partai Bulan Bintang. Kepada seluruh jajaran pengurus partai, dari pusat sampai ke daerah-daerah, saya serukan untuk bekerja keras dan tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang makin pendek.
Partai Bulan Bintang memang tidak memiliki sumber dana yang besar dalam membiayai kegiatan-kegiatan politiknya. Namun dana bukanlah segala-galanya. Apa yang terutama dilakukan ialah menarik simpati dan dukungan rakyat yang seluas-luasnya, dengan mengemukakan program-program yang sungguh-sungguh menyentuh kehidupan rakyat banyak, terutama kaum tani, buruh dan nelayan, yang menjadi komponen bangsa kita yang terbesar. Meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat adalah cita-cita mulia yang sejalan dengan cita-cita ajaran Islam.
Apa yang saya tulis kali ini mungkin nampak sebagai sebuah impian. Namun, sejarah telah mengajarkan kepada kita bahwa sebuah kisah suksespada awalnya tidak jarang hanyalah sebuah impian, yang mungkin menjadi bahan cemooh dan tertawaan ketika dikemukakan. Apa yang terpenting bagi saya ialah, dapatnya saya membawa bangsa dan negara ke arah kemajuan, melalui suatu perubahan. Perubahan hanya mungkin dilakukan oleh orang yang energik, mengerti seluk-beluk masalah yang dihadapi, disertai dengan kecerdasan dan ketajaman analisa dalam melakukan terobosan, serta keberanian mengambil sikap dan membuat keputusan yang tepat pada moment yang tepat, cepat dan tidak bertele-tele. Momentum untuk melakukan lompatan, seringkali tidak terulang dua kali. Karena itu keputusan yang tepat waktu dan konsistensi dalam menerapkan suatu kebijakan yang benar, akan sangat menentukan keberhasilan membangun sebuah bangsa…
La hawla wala quwwata illa billah al-’aliyyul ’azim.
Cetak artikelShort URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=199
Assalamualaikum Wr Wb…
Bagaimana agendanya dilampung bang, semoga selalu memberikan pencerahan terhadap kader-kader Bulan bintang dan masyarakat lampung umumnya, dengan ceramah dan tausiah dari abang sebagai Ketua Majelis Suro Partai Bulan Bintang, amin….
perjalanan abang kedaerah memang terkadang disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat tempat-tempat yang abang datangi, namun sayang kunjungan tersebut terkadang juga belum di koordinir dengan baik, hingga visi yang abang sampaikan mengawang-awang bagi sebagian masyarakat yang abang kunjung. untuk itu saya berharap semoga abang sesegera mungkin membentuk tim guna mengkoordinir daerah-daerah hinggga pesan yang abang sampaikan sepenuhnya sampai kepada konstituen….
terimakasih…….
Ada pertanyaan nih bang.
Jika keadaan terbalik, anda sebagai presiden dan pak sby jadi anda. Anda yang dibantu pak sby jadi presiden, trus pak sby diangkat menteri oleh anda, kemudian kena kasus seperti yang bapak alami sebelum pemberhentian dari jabatan menteri. What do you do?
Trus satu lagi, saya ingat betul waktu gusdur terpilih jadi president, bang yusril menangis terisak sekali waktu itu? Ada perasaan haru, puas, bangga, kesal, campur aduk kelihatannya. Waktu itu apa yang abang rasakan kok sampe histeria seperti itu?
Sebagai pimpinan saya tentu harus membela “anak buah” (dalam hal ini Presiden dengan menteri) kalau dia berada pada posisi yang benar. Presiden tahu bahwa kasus “Uang Tommy Soeharto” dan “Kasus AFIS” adalah rekayasa politik dengan membentuk poini publik dan tujuan sesungguhnya adalah mendesak saya agar keluar dari kabinet. Presiden sendiri sudah meminta Ketua Timtas Tipikor Hendarman untuk menyelidiki kasus “Uang Tomy” itu namun tidak menemukan kesalahan hukum apapun. Dalam kasus AFIS Presiden juga tahu bahwa tidak ada kesalahan hukum di sana. Putusan Pengadilan Tinggi terhadap kasus ini dengan terdakwa Zulkarnain Yunus, akhirnya menegaskan bahwa keputusan saya selaku Menkeh HAM memilih metode penunjukan langsung dalam pengadaan proyek AFIS telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Motif Zulkarnain melakukan korupsi juga tidak terbukti. Demikian putusan Pengadilan Tinggi Jakarta atas kasus yang diramaikan itu. Bagi saya, pemimpin tidak boleh mengalah pada “tekanan publik” melalui media cetak tertentu. Namun saya pribadi, tidak mempersoalkan lagi keputusan Presiden mengeluarkan saya dari kabinet. Saya berpikir legalistik saja karena adalah hak prerogatif Presiden untuk mengganti menteri.
Ketika mengundurkan diri dari pencalonan Presiden tahun 1999 memang ada gejolak batin yang dalam pada diri saya. Perasaan begitu berkecamuk. Bayangkan, kans saya untuk memenangkan pemilihan sebenarnya ada. Tetapi saya harus mundur. Memang ada perasaan sedih dan haru — namun tidak histeris seperti anda katakan — karena kesempatan seperti itu takkan terulang lagi untuk kedua kalinya. Setelah itu Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR. Mungkin karena saya mundurlah maka Gus Dur menang dalam pemilihan. Dari awal sebenarnya saya ragu akan kemampuannya menjadi Presiden. Tetapi semua itu akhirnya terjadi. Saya akhirnya menjadi menteri di bawah Presiden Abdurrahman Wahid. Tapi kemudian, saya diberhentikannya. Itulah perjalanan hidup, tak perlu disesali. Mudah-mudahan masih ada kesempatan bagi saya di masa yang akan datang. (YIM)
“ Kursi PBB di DPR tak banyak membantu Susilo Bambang Yudhoyono baik dalam kerjasama, maupun dalam menghadapi penggunakan berbagai hak DPR, mulai dari interplasi, angket bahkan sampai pada kemungkinan dilakukannya “impeachment” oleh DPR kepada Presiden “
Saya tertarik dengan pernyataan bapak diatas, kalau boleh saya sumbang saran dan kritik, maka saya hanya ingin mengatakan agar bapak dapat mereview kembali mekanisme perekrutan calon anggota legislatif dari partai bapak, karena kalau saya lihat sekarang dari sedikit anggota DPR dari partai bapak hanya ada 2 nama yang sering tampil dimedia dan dijadikan nara sumber berita dengan gaya dan argumen yang lumayan cerdas dan memikat yaitu bapak Muhtar ngabalin dan saudara Yusron Ihza Mahendra , terlepas ada pro dan kontra terhadap berbagai pernyataannya, namun publik dapat melihat bahwa ini lho wakil dari PBB.
Maaf bukan saya mengecilkan nama-nama anggota DPR dari PBB yang lain seperti, Sdr M Fauzi, M Tonas, Bapak Jamaludin Karim, Abdulrahman saleh, bapak Nizar dan yang lainnya. Mungkin mereka mereka ini adalah orang pintar dan hebat dari berbagai disiplin ilmu, namun suka-tidak suka untuk menjadi anggota DPR perlu kemampuan tambahan yaitu kemampuan berdebat dan memainkan isu yang berkembang, sehingga publik bisa mengetahui bahwa ini anggota DPR dari PBB melalui kiparahnya yang selalu dijadikan Nara sumber oleh berbagai media.
Jadi saya harap PBB untuk kedepan dapat melihat kader-kader mana yang pantas menjadi anggota legislatif dengan melalui proses yang lagi trend yaitu Fit dan propertest , jadi bukan karena kedekatan dengan pimpinan partai yang mempunyai kewenangan memainkan nomor urut calon legislatif.
Maaf, jangannkan publik diluar PBB, simpatisan PBB pun banyak yang tidak tau siapa-siapa saja yang menjadi wakil PBB di DPR
Jadi biar menjadi iklan kampanye partai, maka anggota legislatif dari PBB harus dapat memainkan isu yang bekembang, berbicara dan berdebat dengan argumen-argumen yang cerdas dan memikat. Karena menurut saya walaupun sedikit namun apabila mempunyai kemampuan seperti yang saya sebut diatas, maka akan terlihat sangat efektif.
Jadi saya kira PBB terkesan ditinggalkan oleh SBY, bukan dikarenakan sedikitnya wakil PBB di DPR namun karena kemampuan wakil PBB nya di DPR dalam membantu SBY menangkal ISU-Isu yang berkembang dengan berbagai cara seperti memberi statement dimedia, berbicara dan berdebat dengan argumen-argumen yang cerdas dan memikat,
Maka menurut saya hitung-hitungan yang masuk akal kalau SBY terkesan meninggalkan PBB, karena publik hanya tau bahwa anggota PBB yang menonjol hanya pak Yusril saja.
Bagaimana bisa membantu SBY , membantu Pak Yusril saja dalam menangkal isu dan Opini terkait Kasus Tomy ( Paribas ) dan Alat bantu sidik jari (AFIS) tidak kelihatan, hanya ada yang saya lihat yaitu “ Bang Hamdan Zoelva” yang sekarang bukan anggota DPR lagi.
Sampai disini aja pa Yusril, terima kasih
Maaf kalau gaya tulisannya tidak enak dibaca HE HE HE
Sukses selalu buat pa yusril semoga tercapai segala harapannya
Salam buat bang Hamdan Zoelva, 2009 jangan jadi calon diwilayah yang ngak jelas, sayang kemampuannya bila tidak menjadi wakil PBB di DPR.
Buat anggota PBB diLegislatif tolong intropeksi diri dengan kemampuannya, jangan maksain mau jadi anggota legislatif kembali. Jangan mentang-mentang deket dengan pimpinan partai yang mempunyai kewenangan memainkan nomor urut calon.
Saya berterima kasih atas saran dan kritik yang Anda kemukakan. Hal-hal yang Anda ungkapkan itu memang menjadi keprihatinan saya juga. Saya ingin belajar dari kesalahan dan kekurangan, untuk memperbaikinya. Mudah-mudahan masih ada kesempatan untuk memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan yang ada, untuk tampil lebih baik lagi di masa sekarang dan masa depan. (YIM)
Abang, kenapa tidak mampir ke Kab Tanah laut di Kalimantan Selatan? Padahal simpatisan abang banyak yang mengharapkannya.
Selamat Cheng Ho menuju RI 1
Minggu lalu saya datang sebentar ke Kalimantan Selatan. Saya sempat bertemu dengan beberapa pengurus wilayah PBB, anggota DPRD dan Bupati Hulu Sungai Tengah. Saya sedang menyusun jadual untuk pergi ke beberapa daerah di Kalsel. Sdr. Jamaluddin Karim, anggota DPR RI dari Kalsel, sedang membantu saya mempersiapkannya. Terima kasih atas komentarnya (YIM)
Secara pribadi jujur saya akui bahwa bapak YIM ini salah satu dari sekian banyak tokoh Islam Indonesia yang saya kagumi pemikiran-pemikirannya. Yang sangat kagumi dari bang YIM adalah ketika bang YIM memberikan pandangan tentang pentingnya syari’at Islam tegak di Indonesia. Dengan kerangka berpikir yang terstruktur dan sistematis pikiran-pikiran abang sangat enak untuk dibaca dan diselami. Namun bang, ada sedikit kekhawatiran saya apakah pemikiran abang tentang syari’at Islam akan teraplikasikan setelah abang nanti misalkan ditakdirkan Allah untuk menjadi Presiden RI? Bukankah sampai saat ini masih banyak orang2 muslim Indonesia, bahkan tokoh Islam sekalipun, yang alergi dengan istilah penegakkan syari’at Islam? Apa yang akan abang lakukan menghadapi orang2 seperti itu?
Bang YIM, mungkin saya salah satu di antara sekian banyak orang yang sangat merindukan tegaknya syari’at Islam di Indonesia. Sudah banyak tokoh Islam, baik yang berasal dari partai Islam ataupun ormas Islam, yang berjuang dengan sungguh2 untuk tegaknya syar’i, namun apa yang terjadi? Setiap kali berjuang setiap kali itu pulalah kegagalan demi kegagalan kerap tidak mau beranjak dari mereka. yang pada akhirnya muncul image bahwa penegakkan syari’at itu lebih dekat dengan kegagalan.
Saya cuman bisa berdo’a mudah2an perjuangan abang untuk tegaknya syari’at Islam tidak hanya dalam tataran konsep, tapi juga direalisasikan dalam wujud yang nyata dengan, tentunya, ikhlas karena mengharap ridla Allah semata tidak ditumpangi dengan muatan2 lain yang dapat merusak syari’at itu sendiri. Amien.
Selama saya menjadi Menteri Kehakiman dan HAM maupun menjadi Mensesneg, transformasi dari syariah Islam ke dalam hukum nasional dan peraturan daerah (Qanun di Aceh) berjalan tanpa hampir tanpa masalah yang berarti. Saya dengan hati-hati melakukan proses transformasi itu dengan dilandasi oleh semangat intelektualisme yang dalam. Ketika membahas RUU itu di DPR kadanglkala secara tegas saya katakan bahwa pasal tertentu dari RUU adalah transformasi dari asas-asas hukum Islam, kadang-kadang saya diam saja tanpa menyebutkannya. Namun dalam hal RUU Pemerintahan Aceh dan RUU Otsus Papua, sikap saya tegas. Dengan penjelasan yang simpatik, dan argumen-argumen yang dapat dipertanggungjawabkan, serta menunjukkan kemasalahatannya bagi kepentingan bersama, akhirnya semua fraksi-fraksi, termasuk mereka yang non Muslim dapat menerimanya. Masalah ini kuncinya ada dua, pertama argumen dan kedua seni untuk meyakinkan pihak lain. Insya Allah semuanya akan berjalan baik. (YIM)
Anda sangat simpatik sekali dengan gagasannya. Sekalipun saya seorang yg beragama Kristen saya jadi ingin ingin coblos partai anda. Apakah ada dalam hati anda kalau ada kesempatan untuk mebuat negara Indonesia menjadi Negara Islam seperti Iran?
Dalam hati dan pikiran saya, Indonesia tetaplah Indonesia. Tiap-tiap negara memeiliki latar belakang sejarah, budaya, komposisi penduduk, komposisi geografi, sosial dan ekonomi serta sejarah politik yang unik. Ada kesamaan yang bersifat umum, namun detik-detilnya sangat berbada.Saya bertitik tolak dari realitas yang kita hadapi, dan berusaha maksimal, baik dalam tingkat gagasan maupun tindakan, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi untuk menuju keadaan yang lebih baik.
Islam adalah agama universal. Ajaran-ajaran Islam bersifat abadi. Dalam hal penataan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, serta solusinya, ajaran Islam memberikan petunjuk-petunjuk untuk itu. Umat Islam menggunakan petunjuk-petunjuk itu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang mereka hadapi pada suatu zaman dan tempat tertentu. Karane prinsip-prinsip itu bersifat universal, maka pada umumnya hal itu juga menyangkut kepentingan semua manusia, baik Muslim maupun bukan Muslim. Negara Republik Indonesia dengan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 dilihat dari sudut pandangan saya, adalah pengejawantahan prinsip-prinsip sosial politik yang diajarkan Islam untuk menjawab tantangan dan sekaligus penataan kehidupan bangsa dan negara Republik Indonesia. Saya lebih menekankan kepada substansi universalitas itu, dan tidak menekankan kepada nama dan istilah.
Tentu negara kita masih banyak kekurangannya, dan kekurangan itu menjadi tanggungjawab kita bersama untuk mengatasinya.
Indonesia tentu takkan menjadi seperti Iran. Konstitusi Republik Islam Iran sekarang, adalah sesuatu yang sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat Iran. Tidak mungkin konstitusi Iran diterapkan di negara kita, yang sejarah, latar belakang budaya serta lainnya berbeda.
Saya mengucapkan terima kasih atas komentarnya. (YIM)
Ass.Wb.
Salam hangat buat bang yusril..
Kami turut doakan semoga bang YIM dapat maju dalam pilpres 2009 agar dapat membawa perubahan-perubahan yang signifikan terutama dalam penegakan hukum di tanah air, termasuk proses perekrutan calon hakim yang profesional, transparan dan objektif, mengingat proses tersebut masih sarat dengan hubungan kekerabatan.
Maju terus pantang mundur…………salam.
oke deh pak ,aya dukung kalau bapa mau jadi presidenmah . semoga sukses di pilpres 2009
salam lagi Paak Yusril. saya baru saja membaca artikel di tempo yg memberitakan tentang saran dari ahli yg berkompeten bahwa untuk Pemilu 2009 ini , hendaknya dari tiap partai mengumumkan calon pasangan pres dan wapres. Juga perlu diadakan debat publik. saya pikir itu pendapat yg sangat menarik sekali. untuk soal debat, saya tidak meragukan lagi bahwa Pak YIM akan siap. kalau boleh usul, bagaimana Pak YIM kalau bapak juga usul kepada mereka bahwa para calon presnya juga perlu diadakan brain imaging. bukan hanya proper test fisik biasa seperti jantung, paru-paru dsb. tetapi yg ini sangat penting. dengan brain imaging itu, nanti bisa dilihat keadaan otak para calonnya itu apakah ada yg abnormal pada salah satu systemnya, karena ini akan mempengaruhi judgment sang pres. waktu melaksanakan tugas yg berat itu. kalau usul ini diterapkan saya yakin Pak YIM juga akan memenuhi syarat. terimakasih.
Saya tidak keberatan dengan susul Anda. Namun seperti kita maklum, banyak sekali kepentingan politik dan personal, ketika berlangsung pembahasan RUU Pemilihan Presiden di DPR sekarang ini. (YIM)
Yth. Prof YIM
Assalamu Alaikum Wr Wb
Saya selalu mengikuti tulisan-tulisan Prof melalui blog ini. Bagi saya YIM tetaplah seorang sosok intelektual di bidang Hukum Tata Negara dan pemikiran Islam, meskipun telah lama berkecimpung di dunia politik dan beberapa kali menjadi menteri.
Sebenarnya, saya salah seorang yang berharap Prof YIM masuk di Mahkamah Konstitusi, dan kalau bisa menjadi ketua lembaga tinggi negara itu. Karena Prof YIM memilih tidak menerima tawaran Presiden, dengan alasan yang dikemukan, saya dapat memahaminya.
Kebetulan saya adalah salah satu editorial koran lokal yang terbit di Sulawesi Tengah, apakah Prof YIM, tidak keberatan sekiranya tulisan ini, saya muat di koran kami. Terus terang, banyak pihak yang ingin mengikuti pemikiran-pemikiran Prof YIM tapi mungkin tidak semua orang dapat mengakses blog ini.
Sekiranya berkenan mohon email Prof YIM dikirim ke email saya, untuk saya memberikan identitas diri dan koran di mana saya bekerja.
Satu lagi Prof, apakah tidak ada rencana untuk menerbitkan buku seputar dinamika ketatanegaraan kita dalam waktu dekat. Saya yakin tulisan Prof YIM, senantiasa ditunggu banyak pihak.
Wassalam
Terima kasih banyak. Silahkan saja tulisan ini dikutip oleh media anda. Email saya seperti tertera di blog ini yusril.ihzamahendra.com
Saya cukup memahami pilihan prof, bagi saya, prof adalah sosok yang konsisten, saya sejak tahun 1999 sudah mengikuti perjalanan politik prof, meski itu termasuk baru. hal lain yang lebih penting adalah bagaimana berkhidmat demi kemashlahatan umat dan kemakmuran bangsa di bawah naungan ridho illahi. oh ya prof, di daerah saya (Bengkulu) prof belum banyak di kenal kecuali kalangan kampus dan itu hanya sedikit, di tempat saya mengajar prof belum begitu di kenal, saya berharap suatu saat prof bisa hadir di bengkulu dan memberikan kuliah di tempat saya.
Ada yang berkesan bagi saya terhadap prof, ketika hadir di IAIN Padang, saat itulah saya tau apa sesungguhnya misi prof ketika memimpin PBB dan siap mencalonkan diri menjadi presiden. “Tidak ada Negara Islam melainkan yang harus ada adalah Negara Islami” -pemahaman saya, negara Islami adalah negara yang memiliki nilai-nilai humanism, egaliter, solider dan taat pada tuhan-, saya setuju dengan pernyataan itu, saya kira statement tersebut sudah saatnya di gaungkan kembali ditengah carut-marutnya ideologi yang berkembang.
trims prof. di tunggu kehadirannya di bengkulu.
jangan khawatir Bang, ane dukung 100 persen, tapu jangan mundur lagi kayak Pilpres 1999 ya. Bikin kecewa ane…. Selamat berjuang, semoga sukses. Bravo YIM for President
Bung Yusril
Saya salut dengan nyali dan kemauan anda untuk bertarung di PILPRES 2009.
Salah satu diantara banyak kriteria ‘good leadership’ yaitu WILL.
Ditambah dengan pengalaman Bung Yusril di dunia pemerintahan, tata negara, perpolitikan PLUS keenceran Daya Pikir yang dimiliki, saya rasa Bung Yusril sudah memenuhi sebagian dari kriteria Calon pemimpin Bangsa.
TAPI..ada satu hal yang mungkin luput dari semua itu;
Style, Attitude dan Characteristics Bung Yusril itu sendiri. Dengan gaya bicara yg kental dengan ketegasan, penuh argument, smart, out spoken-blak-blakan, lugas, apakah bisa diterima oleh sebagian besar rakayat Indonesia?
Saya sama sekali tidak mengatakan style ataupun character Bung Yusril jelek, TAPI lebih tepatnya “mismatch’ dengan kultur Indonesia.
Sejujurnya, ditengah derasnya arus globalisasi, open market, dan pertarungan ekonomi yang dahsyat, sedikit banyak diperlukan characteristics seperti yang Bung Yusril miliki. SAYANGnya, saya masih punya perasaan bahwa sebagian anak negeri di Indonesia masih belum bisa menerima dan memaklumi gaya kepemimpinan seperti yang anda miliki.
Kita bisa lihat kultur Jawa Sentris sangat kental dalam kepemimpinan di Indonesia (kecuali pada masa Habibie; harap maklum Habibie terpilih bukan oleh rakyat Indonesia). Soeharto pun terpilih karena ‘permainan politik masa lalu’.
Saya melihat, masyarakat kita masih condong dengan pemimpin yang bersifat feodal dan wibawa yang dipaksakan.
Apapun saya mengucapkan selamat dan semoga Bung Yusril bisa sukses di perhelatan PEMILU 2009 ataupun PILPRES 2009.
Wassalam
Saya memahami apa yang anda kemukakan. Terima kasih. Insya Allah, saya akan maju. (YIM)
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Tulisan Anda termuat di Harian Radar Sulteng yang terbit di Sulawesi Tengah pada edisi Sabtu dan Senin (29-31 Maret 2008).
Terima kasih atas infonya. Sayang saya tidak dapat membelinya di Jakarta. (YIM)
Maju Bung Yusril kami generasi muda berada di belakangmu! Anda hebat!
SAATNYA YANG MUDA TAMPIL. ” KEBENARAN MILIK BERSAMA”. Bapak Punya Bekal untuk itu !
……………… INI SAATNYA.
Betul mas hafidhin, Bang Yusril memang sejatinya adalah lokomotif reformasi meski banyak yang berupaya keras menutupi fakta tersebut dan sekarang Bang Yusril adalah lokomotif untuk kebangkitan dan perubahan, pemimpin negeri yang ruwet di rundung goro – goro seperti negeri kita ini diperlukan sosok pemimpin yang tidak biasa alias normatif melainkan sosok yang luarbiasa, yang mampu mengambil lompatan – lompatan yang tepat dan pro rakyat. Kontroversi yang mengiringi lompatan langkah yang diambil oleh Bang Yusril menunjukkan kapasitas itu tapi tentu tanpa dukungan yang solid serta kesadaran untuk bangkit secara bersama – sama rasanya akan susah. Syukurlah kesadaran untuk bangkit telah menjadi pilihan kita dan Bang Yusril telah bekerja keras untuk memenuhi harapan yang diamanahkan dipundaknya sebagai pemimpin masa depan.
Untuk Bang Yusril apa masih punya koleksi tulisan Buya Natsir “PEMIMPIN PULANG” jika ada tolong dong di posting atau dikirim ke alamat e-mail saya please (maaf minta kok memaksa)… terimakasih sebelumnya dan Maju terus Bang …
Pencalonan SBY JK didukung pertama kali antara lain oleh PBB, Kemudian diikuti oleh partai lain lainnya setelah calon mereka gugur dalam putaran pertama. Tragisnya dalam reshuffle kabinet yang lalu, 2 Menteri kader PBB dicopot atas desakan fihak lain tanpa pengganti dari PBB.,tetapi diisi oleh partai lain. Ini dilakukan oleh SBY-JK untuk menjaga keseimbangan dukungan DPR terhadap pemerintah sehingga “kestabilan” jalannya pemerintahan terjaga. Namun apa yang diharapkan oleh SBY dalam waktu singkat terlihat tidak tercapai. calon Gubernur BI yang diajukan oleh SBY ternyata ditolak oleh DPR termasuk oleh partai-2 “pemerintah” diantaranya oleh anggauta Golkar yang Ketua Umumnya adalah Wapres sendiri. Disini bisa terlihat bahwa kejujuran berpolitik tidak sepenuhnya dipegang , ternyata yang menjadi pegangan bukan kepentingan bersama tetapi kepentingan masing-2.Kestabilan yang diinginkan oleh SBY ternyata kestabilan semu. Ini berbeda dengan karakter Masyumi yang Insya Allah diteruskan oleh PBB mendukung penuh pemerintah atau menjadi partai oposisi.
Untuk menyehatkan kehidupan berpolitik yang sehat maka PBB harus berdiri dalam barisan terdepan. Untuk mencapai itu terutama yang harus dilakukan adalah membesarkan Partai sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh fihak lain.Pak Yusril telah berusaha kearah tersebut dengan mendatangi daerah -2, seharus harus diikuti kader-2
PBB lainnya, misalnya Pimpinan Cabang sampai keranting-ranting mengadakan kunjungan atau pertemuan dengan anggautanya didaerah masing-2. Kalau perlu mulailah dengan pendukung PBB atau pendukung Pak Yusril dalam blog ini untuk mendakan kopi darat yang diisi dengan orasi politik Pak Yusril. Insya Allah pabila hal ini dplaksanakan akan menjadi mesin penggerak untuk kegiatan lainnya. Kapan dimulainya, tergantung kepada kita semuanya.
Pak Yusril,
Boleh tau gak, seandainya bapak jadi presiden Indonesia kabinet seperti apa yang akan bapak bentuk ? saya ingin tahu versi bapak, masih adakah potensi manusia indonesia yang dapat dipercaya (memiliki integritas moral) ?
terima kasih,
Rgds,
A. Muttaqin
Assalammu’alaikum,
Wah-wah banyak sekali yang mengharapkan abang yusril jadi presiden, tak ketinggalan juga “saya” He.. He.. tapi bang, saya rasa abang lebih cocok jadi pemimpin umat di indonesia bukannya pemimpin di indonesia.
So… jadi presiden ataukah tidak itu sudah hak mutlak Tuhan, YME, yang bisa merubah hak mutlak Tuhan,YME hanyalah dari KEKUATAN Do’a-Do’a yang dikabulkan oleh Tuhan, jadi kalau mau merubah Garis yang diGariskan Tuhan ,YME carilah Do’a sebanyak mungkin……. dari manapun Do’a itu berasal, yang pentiing halal dan disukai Tuhan,YME.
Kalau abang tidak jadi presiden, abang tetap punya kharismatik untuk memimpin umat….
seperti kharismatik-kharismatik lainnya dijaman lampau….
mereka tidak memimpin sebuah negara…..
namun anehnya ……. sampai matipun bahkan kuburannyapun …… tetap umat agungkan …..
Bagaimana kalau tidak terpilih jadi Presiden …………….
Abang mengajar tentang “TASAWWUF” saja …. he… he…
Saya yang akan pertama sekali jadi murid abang….
Tanks……
Wasalammu’alaikkum..
Selamat Bang Yusril…semoga keinginannya maju di pilpres 2009 terlaksana dan terpilih jadi Presiden RI. Amin
Assalammu’alaikum,
Bang Yusril….mengingat PBB partai kecil dan (mungkin) dukungan financial kecil ….
tema kampanye Abang haruslah yang benar-benar bisa membuat rakyat yang tidak tahu atau tidak mendukung Abang …bisa berbalik menjadi tahu dan mendukung Abang…
Untuk masalah-masalah bangsa yang ada sekarang ini…Abang hendaknya sudah punya jalan keluarnya….bukan jalan keluar yang sifatnya normatif tapi jalan keluar yang benar-benar konkrit yang memang bisa dilaksanakan di lapangan.
Dan jalan keluar itu bukan pula ditujukan untuk kepentingan segelintir orang….PASTI ABANG AKAN DIDUKUNG MAYORITAS RAKYAT INDONESIA…AMIN.
Atau mungkin bisa juga dari sekarang ….Abang mulai mensosialisasikan ide-ide dan pikiran-pikiran Abang…dalam mengatasi permasalahan bangsa.
Maaf Bang…sedikit urung rembuk….karena saya pendukung Abang juga…dan sangat ingin Abang menang di Pilpres 2009 (masak cuma sekedar ikut aja..hehe)…
Wasalammu’alaikkum.
Assalamu Alaikum
Yth Prof YIM
Sekiranya Prof menginginkan kliping tulisan Penolakan Pencalonan Hakim Konstitusi dan Pencalonan Presiden 2009 yang dimuat di Harian Radar Sulteng, saya bisa mengirimkannya. Silakan Prof kirim alamat surat ke email saya atau lewat blog ini.
Wassalam
Yth. Bang Yusril :)
Gimana bang, Bupati Belitung sudah akan habis masa jabatannya. apakah PBB akan mengajukan Darmansyah lagi sebagai calon bupati Belitung? Mudah-mudahan kiranya PBB tidak salah untuk mencari calon Bupati Belitung masa bhakti 2008-2012. Saat ini, Darmansyah Husein mulai diserang oleh lawan-lawan politiknya dan mulai bertebaran selebaran-selebaran gelap yang berisikan 10 dosa kepemimpinan Darmansyah selama menjadi Bupati Belitung.
Untuk itu kepada Bang Yusril, seandainya PBB Belitung mempunnyai kader muda yang potensial agar kiranya PBB lebih berhati-hati dalam memilih calon untuk Bupati Belitung yang akan datang.
Kenapa sampai saat ini, PBB belum menetapkan nama calonnya untuk Bupati Belitung? Dalam pengamatan saya, saat ini dari beberapa calon yang muncul dari parpol lain, kami yakin semua saat ini ada pada Darmansyah. Namun perlu pengkajian abang Yusril, bahwa jika tetap mencalonkan Bapak Darmansyah agar berhati-hati mencari pasangan mengingat takut terjadinya hal-hal yang saat ini belum terungkap jika pak Darmansyah menjadi bupati untuk kedua kalinya, takutnya ada hal-hal yang berkaitan dengan hukum selama beliau menjabat bupati sampai saat ini.
Mohon informasi bagaimana keberadaan Partai Bulan Bintang dan Bintang Bulan yang kalau tidak salah semuanya lolos untuk mengikuti pemilu 2009. Mengingat kami adalah keluarga besar PBB. Mungkin bapak ingat, almarhum H. Amirudin Said yang tak lain adalah paman kami sendiri.
Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan, wassalamu’alaikum wrwb.
Menolak jadi Hakim konstitusi adalah tindakan tepat,saya sangat setuju tetapi kalau di lihat menurut saya kerugian ada dipihak mahkamah konstitusi itu sendiri karena saya melihat meskipun anda “Orang partai” tetapi keilmuan dan objektivitas masih mendominasi,untuk pak Mahfud MD saya meragukan keobjektivitasannya begitupun kader golkar yg jadi hakim konstitusi (Akil Mohctar).
Sepertinya ada grand design untuk pilpres 2009 dg masuknya mereka.
kalau melihat itu sepertinya YIM hanya melihat kepentingan atau ambisi pribadi dan tidak ingin membalancing orang2 yg ada di MK.
Itu pendapat saya.
Terima-kasih dan mohon maaf.
Ass.WWB,
Mdh2n Allah SWT mengabulkan niat baik abang..perbanyaklah berdoa kepada Allah SWT sesuai dengan firmanNYa”berdoalah kepadaKU niscaya akan AKU kabulkan”.
kalau nanti bang YIM menjadi Presiden saya titip pesan untuk memakai orang-orang yang serius memajukan bangsa jangan seperti sekarang orang2 cuma mau becanda aja jadi pejabat dan buatlah keputusan yang cermat dan akurat jangan buat keputusan yg plin plan kasihan rakyat bang..zaman makin maju, mobil Alphard hilir mudik dijalanan, malah kita kembali lagi pake kayu bakar untuk memasak dan makan nasi aking karena minyak tanah mahal, gas kosong, beras mahal dan lain2 d..apalagi bisnis segala sektor makin terpuruk..mdh2an Allah SWT memaafkan kekhilafan dan kezhaliman pemimpin2 kita dari siksa api neraka yang telah membuat rakyat makin susah..amin
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Terus terang aku adalah penganggun abang, bahkan kenangan ku pertama pegang mata uang AS, itu pun abang kasih sewaktu kunjungan ke Padang saat abang masih Menkumdang era Gusdur.
Buat ku, bang, apapun putusan abang pastilah lewat pertimbangan jernih dan pikiran kothing to lose hanya untuk kemajuan umat Islam di Indonesia.
Keputusan abang, untuk maju sebagai calon presiden RI mendatang dnegan menapik jabatan angota atau Ketua MK bagi ku keputusan yang berani dan penuh analissi pertimbangan.
Maju sebagai Capres untuk ummat Indonesia jelas aku akan 1000 persen akan mendukung abang. Tapi perjuangan yang hanay emngandalkan Partai Bulan Bintang, ku rasa sangat sulit bang, melihat perkembangan pengkaderan dan infrastruktur partai di daerah. Belum lagi banyaknya indikasi kader abang di daerah gila mempertahankan kekuasaan, tanpa memikirkan kebesaran partainya.
Tapi yakinlah kalau ide bernas abang buat Indonesia dipahami dan dimengerti smeua insan republik, tak dengan partai pun, Insyaallah abang jadi, presiden.
Banyak maaf kalau komentar ini salah. terima kasih.
Assalamu’alaikum Wr Wb
Saya senang mendengar Pak Yusril ‘aktif lagi’ membesarkan PBB sebab saya sangat kecewa ketika Bapak pada Pemilu lalu tahnu 2004 sangat sibuk sehingga banyak acara pertemuan dengan Massa di lapangan yang Bapak hindari misal di Bandung (2 pertemuan kampanye) sehingga banyak massa kecewa berat pada anda, untungnya perolehan PBB tetap meningkat di Pemilu 2004 meski tidak signifikan, tetapi kalau Bapak waktu itu lebih maksimal lagi di Pemilu lalu tentunya PBB akan semakin jaya. Oke TIDAK ADA KATA TERLAMBAT, SELAMAT BERJUANG SAUDARAKU !!
Para Tokoh Bulan Bintang/Masyumi bukanlah orang – orang yang ambisius, namun pantang menghianati amanah bila sudah diberikan. Bang YIM bukanlah orang yang bermimpi kosong, impiannya menjadi Presiden itu karena memang kami di Partai Bulan Bintang juga punya mimpi dan beliau memang mampu dan mempunyai bekal yang cukup.
Jika saudara – saudaraku juga punya impian yang sama, dukunglah kendaraannya PARTAI BULAN BINTANG ! oke ?
Ass…
Ada analisis yg mengatakan posisi Bung Yusril yg dicalonkan oleh SBY sbg hakim konstitusi akan dipindahkan ke Bung Hamdan Zoelva.. Semakin kuat, ketika Hamdan hadir diacara pisah sambut Hakim Konstitusi Roestandi dgn Mahfud MD. Padahal, Hamdan bukan lagi anggota DPR… Apa mau coba beradaptasi dgn lingkunngan MK?
Mohon klarifikasinya bila berkenan
contoh yang bisa diambil pelajaran adalah pemilihan bupati bojonegoro. pilkada JABAR dan masih banyak yang lain…… jadi kalau pak yusril sudah nawaitu untuk maju pada pilpres 2009, maka pengenalannya harus sampai ke masyarakat pedesaaan.. saya yakin pak yusril bisa lakukan itu!
USUL saya
1. duet dengan Bp. Hidayat nur wahid.
karena dimasyarakat beliau dianggap sebagai orang jujur, bersih.dan amanah.
2. duet dengan Bp. Sri Sultan.
belum punya celah dan punya masa.
3. yang terpenting saya berharap pak HABIBIE ada dipihak pak yusril.
bravo YIM……………………… KEBENARAN MILIK BERSAMA…………… mudah – mudahan allah meridloi.
Apapun yang menurut bapak bagus tetap pada pendirian pak.
Tetap pada pendirian jangan mudah goyah.
Ass. Doa dan dukungan saya pokoknya tat coblos kalau ada untuk BAPAK Calon Presiden Prof DR. Yusril Ihzahmahendra dan Calon Wakil Presiden Prof. Dr. Marwah Daud Ibrahim dan Imsya Allah negara indonesia jadi aman dan sejahtera.
Salam, alhamdulillah, semoga anda selalu sukses, saya sangat mendukung anda untuk menjadi presiden untuk tahun akan datang. Sebenarnya saya juga sangat menginginkan anda menjadi presiden sejak tahun 1998, namun sayang anda telah mengundurkan diri, apapun alasannya saya tetap menghormati keadaan anda saat itu. Nah, untuk tahun yang akan datang (2009 dst) saya sangat berharap semoga anda bersedia mencalonkan diri dan andalah yang terpilih sebagai presiden (bukan wakil lho…). Untuk mencapai hal tersebut saya sependapat dengan anda, bahwa tidak lah mudah untuk mencapainya, apalagi PBB bukan partai besar dibanding Golkar dan PDIP . Namun, saya juga berpendapat bahwa pemilihan presiden bukanlah ajang untuk mengandalkan kekuatan partai-partai besar, tetapi lebih mengandalkan dan mencari kepercayaan publik, kepercayaan visi dan misi kerja, kepercayaan bangsa, dan kepercayaan umat islam. Pengabaian hal tersebut tentu akan menggugurkan dukungan rakyat. Oleh karena itu saya sedikit memberi saran kepada anda bagaimana anda untuk membangun kepercayaan tersebut kepada semua pihak, karena dengan hal ini partai-partai besar pun pasti tidak akan bisa merusak kepercayaan dan dukungan publik. Mengenai isu-isu calon-calon presiden 2009, seperti Gusdur, Megawati, SBY, JK, dll saya menilai dari segi kepercayaan sudah sangat menurun. Misalnya gusdur sudah kita ketahui kelakuannya semakin hari semakin aneh-aneh saja, yang membela amaah hmadiyah, JIL yang mana itu sangat bertentangan dan menyakiti masyarakat islam secara keseluruhan apalagi partainya sendiri dibesarkan oleh mayoritas ummat islam. Selain itu anda pasti lebih tahu lagi ketidakberesan kepemimpinan selama dan setelah dipecat dari kursi panas. Megawati menurut saya sudah teruji gagal dalam membawa masyarakat Indonesia kepada kemajuan dan perbaikan, terlebih lagi secara agama Islam, kepemimpinannya sangat tidak didukung oleh Islam, karena mayoritas tokoh Islam pasti mengetahui hadist nabi yang maksudnya mengatakan tunggulah kehancurannya apabila seorang wanita menjadi pemimpin (presiden), bukannya saya menentang gender namun siapapun tidak rela menginginkan kehancuran seperti yang diwanti-wanti nabi saw, percaya tidak percaya apabila dijabat wanita maka dukungan tokoh ulama-ulama tidak akan sampai kepadanya. SBY menurut saya hanya menjalankan pemerintahan, bukan membawa pemerintahan kepada kemajuan dan kesejahteraan, saya rasa SBY dan JK tidak akan dipilih lagi oleh masyarakat karena pemerintahan yang mereka jalankan tidak membawa kemajuan bagi masyarakat. Namun, apabila mereka2 masih bersikeras mencalonkan dan terpilih, itu menurut saya merupakan kebodohan atau pembodohan bangsa dan hasil arogansi kepentingan politik, bukan kepentingan masyarakat.
Menurut saya untuk membawa masyarakt Indonesia kepada kemajuan maka harus dimuat dua hal, yaitu kesejahteraan yang adil dan hukum yang benar. Jadi siapapun pemimpinnya, apabila tidak bisa membawa masyarakat kepada kesejahteraan yang adil dan hukum yang benar sesuai keinginan masyarakat banyak, maka berakibat masyarakat tidak akan percaya lagi.
Untuk anda sendiri, sedini mungkin Anda harus menyusun kerangka berfikir dan perencanaan yang baik untuk menuju perubahan dan kebaikan Negara Indonesia. Anda harus memikirkan problem kesejahteraan dan hukum yang diinginkan masyarakat, terlebih lagi tidak mengabaikan kepercayaan ummat Islam sebagai mayoritas yang memiliki hak untuk memperoleh tujuan baik secara bersama. Maaf kalo saran saya kurang berkenan dihati.
Semoga anda bisa membawa masyarakat Indonesia kepada kemajuan bangsa.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu’alaikum Wr Wb
Setelah saya baca artikel bapak ternyata sangat menarik Semoga bapak bisa membawa masyarakat Indonesia menjadi bangsa indonesa yang maju amin.
ass…wr.wb
sukses buat bang yusril….
orang BUTON akan tetap mendukung YIM untuk jadi presiden…pesona abang masih besar!!!terbukti sampai hari ini abang masih di idolakan serta dirindukan untuk kembali datang tanah ke BUTON (walaupun abang sdh 3 kali datang ke BUTON)… dan sampai hari ini buton dan bau-bau masih menjadi basis utama PBB di SULTRA!!!terlebih di tanah buton ikut lahir seorang tokoh masyumi ” Alm. La Ode Manarfa ”
Bang…sesama orang non jawa…tolong buktikan kalau suku ataupun tempat kelahiran bukan indikator kemampuan dalam memimpin bangsa…sdh terbukti kondisi bangsa hari ini kerjaan sapa?????????????yang banyak ga selalu benar bang…………
Ass Wr.Wb..Bang…
Bagaimana pendapat Abang tentang kontrak karya di bidang pertambangan..seperti yang sering disampaikan Pak Amien Rais..
Bang.. jangan kita seperti jadi petani penggarap di tanah sendiri….kita yang punya pertambangan …tapi hasil yang didapatkan cuma hasil seorang petani penggarap.
Saya salut dengan Menkes kita skrg terkait masalah flu burung ..gmn keberanian dia menghadapi..WHO dan negara2 maju…
Kalau Abang jadi Presiden nanti…mending Abang pilih Menkes skrg jadi Menteri ESDM aja…biar dia evaluasi lagi tuh..kontrak karya yang telah ada…hehe
Saat tahun 2000 Sampeyan mundur dari pencalonan (apapun alasannya), tahun 2005 Sampeyan berhasrat mencalonkan tapi malah mencalonkan orang lain ( SBY – Kalla ), Saya kok takut dengan persiapan PBB seperti sekarang ini Sampeyan menjelang pemilihan Presiden Mundur lagi…
Yth Bang YIM
Ass.. Bang saat pemilihan Capres tahun 2000, sampeyan mencalonkan lalu (apapun alasanya)mengundurkan diri,tahun 2005 sampeyan masih berniat mencalonkan lagi dan (apapun alasannya)sampeyan mengundurkan diri lagi. Kalau sekarang sampeyan mencalonkan diri lagi(dengan kondisi PBB seperti sekarang ini) apa tidak mungkin mengundurkan diri lagi. Ingat Bang kalau sudah 3 kali dapat Televisi 14 inch lhoo..
Pak YIM. klo boleh usul.. disamping turun langsung kedaerah, ada baiknya bapak lebih banyak muncul di TV, ungkapkan bahwa bapak telah dihianati oleh SBY bukan karena Bapak terlibat banyak kasus yang telah membentuk opini negatif. trus cari formula yang mujarap untuk mengobati penyakit negeri ini…. saya yakin rakyat akan mendukung bapak
aduuuuh kenapa baru sekarang saya baru tahu blog Bapak ya…nyesel deh sempet pengen nyoblos partai lain hehehe…Pak, maju terus pantang mundur ya!!! meskipun Persis mungkin sudah tidak sepenuhnya lagi di PBB atau partai banyak ditinggal tokoh seperti Pak Gogon, egi Sujana dll tapi saya yakin justru yang bertahan adalah yang mempunyai keyakinan membara seperti Partai ini baru berdiri.Cuma saya tetep bingung…. Jadi Partai Bintang Bulan itu siapanya Partai Bulan Bintang? mohon dijawab ya Pak!!!!!! ohya sekedar info, saya baru mempunyai seorang Putri; saya kasih nama dia Cahaya Lintang Putri ( Cahaya Bulan Bintang) maunya sih kalo punya anak laki2 saya kasih nama Menara Lantang ( tetep bulan bintangnya dibawa ) ihza putra Santosa.Mohon izin ya Pak hehehe….
aduuuuh kenapa baru sekarang saya baru tahu blog Bapak ya…nyesel deh sempet pengen nyoblos partai lain hehehe…Pak, maju terus pantang mundur ya!!! meskipun Persis mungkin sudah tidak sepenuhnya lagi di PBB atau partai banyak ditinggal tokoh seperti Pak Gogon, egi Sujana dll tapi saya yakin justru yang bertahan adalah yang mempunyai keyakinan membara seperti Partai ini baru berdiri.Cuma saya tetep bingung…. PBB yang satu lagisiapanya PBB. ohya sekedar info, saya baru mempunyai seorang Putri; saya kasih nama dia Cahaya Lintang Putri ( Cahaya Bulan Bintang) maunya sih kalo punya anak laki2 saya kasih nama Menara Lantang ( tetep bulan bintangnya dibawa ) ihza putra Santosa.Mohon izin ya Pak hehehe….
Untuk regenerasi kepemimpinan nasional saya setuju dengan pilihan Abang. Demi Demokrasi Abang hrs maju jdi Capres untuk mewakiliki kaum muda (meski skrng sdh tidak muda lagi ya bang…tp mungkin masih lebih muda dibanding calon2 lain) dan hrs mengabaikan tawaran jabatan yg cukup bergengsi dari pemimpin republik sekalipun. Era Baru dan Tantangan Baru membutuhkan pemimpin yg lugas, berani dan cerdas. Abang kayaknya memenuhi kualifikasi tsb. Saran saya, sebaiknya mulai skrng Abang sdh harus melakukan kontak2 politik dengan kelompok2 lain diluar PBB (nasionalis, non muslim, dan muslim non PBB) agar basis dukungannya lebih luas. Konsolidasi internal PBB perlu utk modal politik, tp melakukan sosialisasi dan kontak dengan political group non PBB lebih perlu lagi utk injeksi modal politik menuju RI 1. Saya tunggu Abang di 2009!! terutama dlm debat2 Capres dan cawapres
Assalamualaikum wr. wb,
sebelumnya salam kenal Prof. mungkin anda heran melihat nama saya dan mungkin anda berpikir bahwa saya hanya bercanda. Tapi demi Allah ini benar2 nama saya yang diberikan oleh seorang bapak yang kagum pada anda 19 tahun silam. saya adalah mahasiswa fakultas hukum di UNS Surakarta
Saya benar2 tertarik dengan niatan anda untuk mencalonkan dir pada pemilu Presiden besok. menurut saya Bapak bisa calon kuat ditengah dominasi orang2 lama. Saya juga sangat setuju dengan bapak bahwa Islam adalah solusi dari permasalahan bangsa ini. saya benar2 kagum dengan pandangan2 Bapak mengenai politik dan Islam. semoga Bapak sukses dalam Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden. jangan lupa Pak untuk menggandeng partai yang benar2 satu visi dengan PBB dan jangan terjebak dengan aliansi politik praktis yang seumur jagung. terima kasih
Wassalamualaikum wr wb.
Brikhtiar dan berdoa, Insya Allah mendapat berkah Allah SWT
Brikhtiar dan berdoa, Insya Allah mendapat berkah Allah SWT
Prof YIM yang dirahmati Allah SWT.
Telah lama saya menyusuri peta perpolitikan Indonesia, khususnya sejak era MASYUMI sampai sekarang.
Saya sebagai bagian dari anak bangsa yang sedang terpuruk ini, hanya berharap dan berpesan kiranya Bapak dapat beserta Partai yang diusungnya termasuk partai koalisinya, jika ada. AGAR BERSUNGGUH-SUNGGUH DAN MERAPATKAN BARISAN DENGAN DIIRINGI NIAT KARENA ALLAH TA ALA, bukan karena kekuasaan semata.
Sepanjang pengamatan saya berdasarkan beberapa sumber yang dapat dipercaya, Partai Islam senantiasa kalah dalam pertarungan politik dinegeri tercinta ini, karena diakibatkan oleh PENGKHIANATAN OKNUM (pelaku) PARTAI ISLAM ITU SENDIRI artinya musuh dari dalam itu jauh lebih berbahaya daripada yang datang dari luar.
Sepanjang niatan YIM untuk menegakkan tali agama Allah SWT, insya Allah kami akan memberikan dukungan secara ikhlas dan sepenuh hati.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan keberkahan kepada YIM, keluarga dan cita2 yang bpk impikan.
Demikian yang dapat disampaikan dan SEMOGA BERHASIL.
Bang, dalam pilpres 2009 : “Majulah dengan yakin, kami sebangsa tanah dan sebangsa air di Bumi Priangan dan seluruh kader “Persatuan Islam” di Jawa Barat (terutama Kabupaten Bandung) akan berjuang untuk mensoaialisasikan dan memperjuangkan dengan segala kemampuan dan kekuatan “Jam’iyyah”. Allahu Akbar
Saya Setuju dengan pilihan pak Yusril, karena Pilihan sebagai Hakim Kontitusi itu dipilih harus sesuai dengan Ketentuan yang ada atau kaidah kaidah yang berlaku. bukan asal pilih nanti kalau asal pilih siapa yang mau bertanggung jawab kepada rakyat kalau terjadi kesalahan-kesalahan dikemudian hari.
NB;
saya pikir kita perlu membuat filem-filem kolosal yang setting ceritannya seperti yang dibawakan pak Yusril. Filem yang perlu dibuat dengan setting yang besar dengan tema yaitu cerita-cerita sejarah Indonesia Kuno. Seperti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya, Brawijaya, Siliwangi, Samodra Pasai, dan Mataram dll
Filem Kolosal ini lebih dinanti-nanti rakyak bawah.