KUNJUNGAN KE PROVINSI LAMPUNG
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim,
Dalam kurun waktu sebulan terakhir ini, dua kali saya pergi ke Lampung. Daerah ini memang mempunyai kenangan tersendiri bagi saya. Sekitar tiga puluh tahun yang lalu, pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Bumi Lampung, dengan menumpang bis dari Terminal Grogol, terus menyeberang Selat Sunda dan sampailah ke Bumi Lampung. Ketika itu saya masih menjadi mahasiswa merangkap menjadi juragan perahu layar. Seorang kawan membawa perahu milik keluarga kami ke Lampung, dan peristiwa malang terjadi. Perahu itu terbawa arus yang berputar di Pulau Sertung, antara Pulau Sibesi dengan Pulau Krakatau. Perahupun tenggelam, namun awak beserta nakhodanya dapat diselamatkan kapal patroli TNI Angkatan Laut dan dibawa ke Pulau Sibesi. Berhari-hari saya berusaha untuk mengangkat perahu yang tenggelam, namun sia-sia. Akhirnya seluruh awak saya bawa pulang ke Jakarta melalui jalan darat. Mereka akhirnya kembali ke kampung kami di Pulau Belitung melalui Pelabuhan Pasar Ikan, Jakarta.
Kenangan tiga puluh tahun yang lalu itu masih membekas dalam ingatan saya. Pulau Krakatau, yang sebelumnya hanya saya kenal melalui buku-buku, tiba-tiba telah berada di depan mata. Saya mencoba mendarat di pulau itu, namun pasir terasa panas karena gunung api yang masih aktif. Menginap beberapa malam di Pulau Sibesi membawa kenangan tersendiri pula. Kepala Desa pulau itu begitu baik kepada kami yang datang ingin menyelamatkan perahu yang tenggelam. Beliau menyediakan penginapan sederhana di pulau itu. Saya menyempatkan diri pergi memancing dan menangkap kepiting Krakatau yang nampak unik. Kepiting itu berada di lereng gunung, dan tinggal di dalam lobang-lobang di sela-sela akar pohon hutan. Ketika kembali ke darat, di Kota Kalianda, saya diajak seorang teman untuk mandi di kolam air belerang. Air belerang itu mengalir melalui sungai kecil dan juga muncul dari dalam tanah. Bau belerang sungguh menyengat, mengingat tingginya kadar belerang di dalam air itu. Air belerang yang berhawa panas itu bersumber dari Gunung Rajabasa, tak jauh dari Kota Kalianda. Waktu itu, kolam air belerang itu masih sangat alami. Belum ada jalan, kecuali jalan setapak. Kolam belerangpun belum tersentuh tangan manusia.
Dibandingkan suasana tiga puluh tahun yang lalu, Bumi Lampung kini jauh berubah. Penduduk kian padat. Bangunan-bangunan baru bermunculan di seluruh pelosok. Infrastruktur juga semakin berkembang. Kabupatenpun bermekaran, dengan munculnya daerah-daerah baru. Dalam kurun waktu tiga puluh tahun, memang berkali-kali saya datang ke Lampung. Namun hanya terbatas ke Tanjung Karang-Teluk Betung. Kali ini saya datang jauh ke pedalaman untuk bertemu dengan pengurus partai, pendukung PBB dan masyarakat di daerah ini. Lampung, termasuk salah satu daerah di Sumatra yang PBB paling lemah. Tidak ada anggota DPR duduk di pusat maupun di tingkat provinsi. Yang ada hanyalah di beberapa kabupaten. Sebab itu, saya harus datang ke Lampung untuk membangkitkan kembali semangat kawan-kawan dan mengkonsolidasi kekuatan partai di daerah ini. Saya berharap, dalam Pemilu 2009 nanti, PBB di Lampung akan lebih menguat dibandingkan dengan dua Pemilu yang lalu. PBB dengan berkoalisi dengan partai-partai lain, juga mengajukan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dalam Pilkada menjelang akhir tahun 2008 ini.
Walaupun sibuk dengan berbagai acara partai, dalam kunjungan pertama ke Lampung tahun ini, saya masih menyempatkan diri beberapa jam untuk turun ke laut melihat Teluk Lampung. Teluk Lampung ternyata indah menawan. Air laut membiru disertai udara panas dan awan tipis yang bergerak perlahan. Air laut nampak masih bersih dan belum terkena polusi yang berarti. Pulau-pulau kecil yang ada di Teluk Lampung juga terjaga kelestariannya. Hutan di pulau itu nampak rapat dan menghijau. Beberapa pulau nampak telah dibangun sebagai tempat peristirahatan dan daerah tujuan wisata. Ada sebuah pulau yang dilengkapi dengan lapangan pendaratan helikopter, yang menunjukkan bahwa pulau ini sering dikunjungi. Perahu nelayan berlayar kencang memecah ombak, di sela-sela kapal-kapal besar yang hilir mudik menuju Pelabuhan Tanjung Karang. Beberapa bagan nelayan, nampak bertengger kokoh di atas permukaan laut. Di siang hari, bagan nampak sepi. Saya tahu, bagan hanya berfungsi di waktu malam untuk menangkap ikan japu, selar, teri dan cumi-cumi.
Sebagian besar penduduk Lampung memang menggantungkan hidupnya kepada sektor pertanian dan perkebunan. Lebih setengah penduduk Lampung adalah kaum pendatang dari Pulau Jawa, yang mengelola sektor pertanian itu. Tidak banyak yang menjadi nelayan. Memang telah ada usaha perikanan yang padat modal, terutama pemeliharaan ikan kerapu untuk ekspor. Laut yang jernih dengan batu-batu karang di sekitar pulau-pulau kecil memang sesuai untuk memelihara ikan kerapu di dalam kerambah terapung. Usaha seperti ini hampir tak mungkin dilakukan oleh nelayan tradisional. Selain padat modal, usaha ini juga memerlukan kehalian yang khusus, berbagai peralatan dan juga risiko yang tinggi. Ikan di dalam keramba itu mudah saja mati apabila terserang virus. Sekali mati bisa-bisa memukul usaha secara keseluruhan. Usaha pertambakan udang yang besar juga ada di Lampung. Namun kini nasibnya tidak menentu. Usaha itu kabarnya terlilit masalah keuangan dengan pihak perbankan.
Setelah beberapa jam di Teluk Lampung, saya memutuskan untuk pergi ke Kalianda, kota yang saya kunjungi untuk pertama kalinya tiga puluh tahun yang lalu. Kalianda kini telah berubah dari kota kecamatan menjadi ibukota Kabupaten Lampung Selatan. Menjelang masuk kota, saya menyaksikan sebuah hotel cukup bagus yang dibangun oleh Kelompok Usaha Bakrie. Almarhum Pak Bakrie memang berasal dari Kalianda. Usaha Pak Bakrie – yang berawal dari pedagang hasil bumi — kini diteruskan oleh anak-anaknya, dan berkembang menjadi kelompok usaha yang besar dan bergerak hingga ke mancanegara. Sayang hotel itu nampak sepi pengunjung dan mulai nampak kurang terawat dengan baik. Masyarakat Lampung Selatan nampaknya belum siap betul untuk menyambut dan mendukung industri pariwisata. Padahal, Kalianda cukup indah. Dari pantainya yang cukup bagus, orang dapat memandang Gunung Krakatau di kejauhan. Wisata bahari di kabupaten itu sebenarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Sayang, potensi besar ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, jarak dari Jakarta ke Lampung tergolong dekat. Orang dapat naik mobil menuju Provinsi Banten sebelum menyeberang Selat Sunda menuju Lampung. Naik pesawat terbang, hanya memakan waktu tiga puluh menit dari Jakarta.
Di Kalianda saya bertanya kepada penduduk setempat tentang kolam air panas yang saya kunjungi tiga puluh tahun yang lalu. Tempat itu, kini lebih mudah untuk dicapai dengan kendaraan. Jalan ke tempat itu telah dibangun untuk dilewati kendaraan bermotor. Kolam yang dulu alami, kini ternyata telah dibangun oleh Pemda setempat mirip sebuah kolam renang. Namun sumber airnya, tetap saja aliran sungai kecil dari Gunung Rajabasa, dengan bau belerang yang menyengat hidung. Saya kembali mandi di tempat itu, di luar kolam, agar mendapatkan air yang langsung ke luar dari dalam tanah. Air terasa panas dan kandungan belerangnya sangat tinggi, lebih tinggi dari kandungan belerang di Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, tak jauh di selatan kota Bandung. Saya merasa senang dan bahagia, dapat mengunjungi lagi tempat yang tetap saya ingat dan saya kenang selama tiga puluh tahun lamanya. Penduduk di kampung sekitar kolam air panas itu, mengenal saya dengan baik. Mereka tak mengira saya akan datang ke tempat itu. Saya merasa senang pula bertemu dan dapat bercakap-cakap dengan mereka.
Kunjungan kedua saya ke Bumi Lampung dalam kurun waktu sebulan terakhir, berkaitan dengan kegiatan Partai Bulan Bintang yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad S.a.w. Saya mendarat di Bandar Udara Tanjung Karang pagi hari dan kemudian meneruskan perjalanan lebih kurang satu jam ke sebuah kota kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah. Kota itu kecil saja. Ketika saya tiba, telah ada sekitar 3000 orang menanti di Alun-Alun Kecamatan Punggur, Gunung Sugi, Lampung Tengah. Mereka memasang tenda dan memainkan musik kasidahan. Pengurus PBB Cabang Lampung Tengah menyelenggarakan kegiatan ini, dengan dihadiri oleh anggota dan simpatisan PBB di Kecamatan itu. Saya diminta untuk menyampaikan ceramah Maulid Nabi dan sekaligus menyampaikan pesan-pesan kepada Keluarga Besar Bulan Bintang di kecamatan itu. Kami mengakhiri acara itu menjelang tibanya waktu zuhur. Selanjutnya saya meneruskan perjalanan ke kecamatan lain yang terletak di Kabupaten Lampung Utara. Ibu Megawati, sebulan sebelumnya juga berkunjung ke kabupaten itu untuk menemui warga dan simpatisan PDI Perjuangan.
Di Kotabumi, Lampung Utara, rombongan kami disambut dan dijamu makan siang oleh Wakil Bupati Lampung Utara, Zainal Abidin. Beliau juga menyertai rombongan saya hadir ke sebuah tanah lapang di kecamatan tempat penyelenggaraan Peringatan Maulid Nabi dan sekaligus silaturrahim warga Bulan Bintang. Para pemuka Adat Lampung di kecamatan itu menyambut kedatangan saya dengan upacara adat. Kami berjalan kaki cukup panjang sambil menyapa penduduk yang berjejal-jejal berdiri di sepanjang jalan. Sebagian mereka berteriak memanggil saya “Laksamana Cheng Ho”. Sebagiannya lagi berteriak agar saya maju ke pencalonan Presiden 2009. “Jangan mundur lagi, Pak!” kata mereka mengingatkan saya ketika mundur dari pencalonan Presiden dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999. Saya tertegun mendengar teriakan-teriakan itu. Kalau saya datang ke basis PBB mendengar teriakan seperti itu, rasanya biasa-biasa saja. Namun Lampung Utara selama ini bukan daerah basis PBB. Tidak satupun anggota DPRD Kabupaten Lampung Utara yang berasal dari PBB.
Di Lapangan Kecamatan itu, saya menyaksikan sekitar 5000 orang menghadiri kegiatan PBB itu. Bendera dan spanduk PBB juga dipasang menghiasi hampir seluruh penjuru Kotabumi yang berpenduduk sekitar 40.000 jiwa. Tokoh-tokoh Adat tampil kemuka menyampaikan pidato dalam Bahasa Lampung, yang isinya memberi gelar adat “Tuan Rajo Asli” kepada saya. Istri saya juga mendapat gelar adat “Ratu Permaisuri”. Dengan pemberian gelar adat itu, maka saya dianggap menjadi anak angkat Haji Sofwan dan dengan demikian menjadi anggota masyarakat hukum adat di Bumi Lampung. Saya berterima kasih atas penghargaan itu. Ketua Masyarakat Adat kemudian membaca secarik kertas yang ditulis dalam Bahasa Indonesia. Isinya mendukung saya untuk dicalonkan menjadi Presiden RI tahun 2009 yang akan datang. Padahal, saya tak pernah menggalang “kebulatan tekad” seperti terjadi di zaman Presiden Soeharto dahulu. Saya sendiri sebelumnya tidak tahu akan ada acara seperti itu. Ketua DPC PBB Lampung Utara, Syahrul, juga tak memberitahu saya sebelumnya akan adan upacara adat seperti itu. Sebab itu, saya hadir hanya mengenakan celana jeans dan baju lengan pendek saja. Akhirnya, Ketua Adat memberi saya sebuah peci khas Lampung dan kain samping, seperti yang biasa digunakan sebagai bagian dari pakaian adat orang Melayu. Saya pun dipersilahkan menyampaikan ceramah dan pesan-pesan kepada Keluarga Besar Bulan Bintang yang hadir, dengan menggunakan peci dan kain samping khas Lampung itu.
Saya menyampaikan ceramah dalam bahasa sederhana agar dapat dimegerti oleh sebagian besar hadirin, yang profesi sehari-harinya adalah petani. Dengan kehadiran Wakil Bupati, maka aparat Pemerintah Daerah banyak pula yang hadir ke lapangan itu. Tentu saja saya membahas hikmah peringatan maulid untuk meningkatkan iman dan takwa. Namun sebagian besar materi ceramah membahas kehidupan rakyat sehari-hari, terutama bagaimana meningkatkan kesejahteraan kaum tani. Saya menyampaikan kebijakan umum yang ingin saya laksanakan, yakni membangun perekonomian nasional dengan berbasis kepada pertanian untuk mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan rakyat kita. Persoalan lain, yang menyangkut beratnya beban subsidi BBM, pembayaran utang pokok dan cicilan dalam dan luar negeri, serta upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, saya uraikan dalam bahasa yang mudah agar dapat dimengerti oleh para hadirin. Tak banyak slogan atau pidato berapi-api. Sebab, saya harus menjelaskan apa yang akan kami lakukan, agar rakyat dapat memahaminya. Masa Kampanye memang belum tiba.
Kami meninggalkan Lampung Utara ketika waktu Ashar telah tiba. Setelah menunaikan solat di Mesjid Kampung Mulang Maya, kami bergegas menuju Bandar Lampung. Masih ada satu acara lagi yang akan saya hadiri, yakni Milad Himpunan Mahasiswa Islam, yang diselenggarakan oleh HMI Cabang Bandar Lampung. Acara milad ini dihadiri sekitar 200 orang anggotadan alumni HMI di daerah itu. Kali ini, ceramah saya lebih intelektual membahas persoalan-persoalan besar yang dihadapi bangsa dan negara, dan perspektif Islam untuk menanganinya. Sekitar satu setengah jam saya menyampaikan ceramah sampai hari telah larut malam. Saya menginap di sebuah hotel dengan fisik yang agak lelah, namun merasa senang dan bahagia. Saya hanya tidur beberapa jam, karena beberapa rekan telah menunggu di hotel untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang ada di daerah itu. Pagi-pagi sekali, saya bergerak ke Bandara Tanjung Karang untuk kembali ke Jakarta. Saya akan datang lagi ke Bumi Lampung mengunjungi kabupaten-kabupaten yang lain, sebagaimana saya lakukan di provinsi-provinsi lain di seluruh tanah air. Saya ingin menggalang kekuatan PBB sampai ke pelosok-pelosok daerah.
Suatu hal yang tak pernah saya lupakan selama berkunjung ke daerah-daerah ialah kunjungan kepada Redaksi media cetak setempat. Di Lampung, saya menyempatkan diri bertukar pikiran dengan Harian Lampung Pos. Hal yang sama saya lakukan di Pekan Baru, Tanjung Pinang dan Batam serta Pangkal Pinang. Hasil pertukar pikiran itu selalu menghiasi halaman muka koran-koran daerah. Bahkan sampai beberapa hari kemudian, isi diskusi atau wawancara khusus itu mereka muat sambung-menyambung. Dengan demikian, pikiran-pikiran saya dalam menyikapi berbagai masalah, baik nasional maupun daerah, dapat menjangkau mereka yang tidak sempat hadir mendengarkan saya menyampaikan ceramah dan pidato. Namun dalam kunjungan yang kedua ke Bumi Lampung, saya tak sempat bersilaturrahim dengan redaksi media cetak setempat. Beberapa wartawan media cetak dan elektornik, mewawancarai saya di lapangan. Semoga semua itu akan membawa manfaat bagi kepentingan rakyat kita di daerah-daerah.
Wallahu’alam bissawwab.
Cetak artikelShort URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=226
Syukur Alhamdulillah,
sekarang Saya sudah lega, semoga ini menjadi bagian dari tanda-tanda bahwa Partai Bulan Bintang akan menjadi salah satu partai Besar dan dengan atau tanpa berkoalisi dengan partai lain untuk dapat mencalonkan abang menjadi calon presiden RI untuk periode mendatang. Saya juga dalam berbagai kesempatan di Washington DC ketika berdiskusi dengan kawan-kawan selalu mempromosikan Blog yang Abang punya agar bisa mereka buka dan baca untuk lebih mengenal sosok Abang sebagai bakal calon presiden harapan rakyat masa kini.
Terima kasih banyak atas perhatian dan bantuannya (YIM)
Assalamualiakum wr.wb
Bang Yusril Mun Kapan2 ke Lampung agik mamper be ngeliat aku,ndak usah resmi lah hehehe aku urang perawas nok tedampar di lampung.. ini no telpn aku 087894931600…oke bang,salam begerua..
wassalam
Insya Allah, kalau saya ke Lampung lagi. Salam hormat saya… (YIM)
Asslmkm,w.w
Sedikit bertanya pak, sebenarnya mekanisme seperti apa yang diterapkan PBB dalam suatu pemilihan kepala daerah? Adakah intervensi DPP dalam hal ini, saya sebagai pendukung PBB tetapi tidak mendukung calon yang di usung PBB dalam PILKADA JABAR.
Salam Hormat,
Pemerhati skaligus penggagum YIM.
Bang Yusril, ada banyak hal yg ingin saya curhat kan ke Abang mengenai Parpol Pbb di babel, saya pendukung berat Abang menuju RI 1 namun saya kecewa berat dgn kondisi terakhir Pbb dan tingkah laku pbb di serumpun sebalai ini.
kemana alamat yang bisa saya gunakan untuk berkomunikasi ke abang ?
thanks.
Ass wr wb Pak Yusril ,
Sedikit out of topic …..
Sebelumnya sy mengucapkan semoga sukses di 2009.
Membaca kunjungan pak Yusril di Lampung ada sebuah pemikiran terlintas mengenai kondisi pariwisata Kalianda yg mirip dengan Belitung pak , dengan potensi yang ada di Belitung rasanya masih jauh bila dibandingkan dengan pemanfaatan bagi masyarakat disana . Jangankan dengan Bali , dengan pulau tetangga saja sudah ketinggalan . Tentu ini tanggung jawab pemda beserta masyakat baik di Belitung maupun di perantauan .
Sebagai pemikir tentu Pak Yusril punya pendapat soal ini , tdk hanya pariwisata , tp jg perekonomian dimasa mendatang di tempat asal pak Yusril . Ada komentar soal ini Pak ?? and kalau perlu sesekali merelease tulisan mengenai BElitung dan pengembangannya . Makasih.
Terimakasih telah mengirim mail ke mail kami, kika ada unek** tentang lampung kirim saja Opini Anda ke http://www.rakyatlampung.com
assalamualaikum Pak YIM,
Terus terang saya sangat mengagumi bapak ,dan kebetulan juga paman saya sekarang menjadi anggota DPRD Beltim namanya Masri Sadeli.
Saya harapkan agar bapak nanti terpilih menjadi Presiden RI,2009-2014.Maju terus Pantang Mundur.
Ohya Pak,kapan bapak akan berkujung ke Batam lagi?
Insyaallah saya akan dukung bapak dan PBB.
Assalamualaikum bang yusril, semoga selalu dlm kondisi sehat walafiat dalam lindungan Allah SWT.saya salah satu pengagum bang yusril, baik sebagai seorang politisi maupun sebagai seorang muslim yang dlm penghematan saya begitu tawaddu’ menjalankan syariat agama sesuai dengan perjuangan untuk menegakkan syariat islam. selain itu saya juga merupakan kader dan Fungsionaris PBB Kabupaten Kampar-Riau. kalau boleh saya mau beri masukan, kalau bisa bang yusril tambahkan fasilitas jadwal kegiatan bang yusri diblog. supaya kami tahu apa kegiatan yg bang yusril lakukan.karena hampir semua daerah yangt memiliki konstituen PBB mengharapkan kedatangan bang yusril didaerahnya masing-masing,selain ingin dapat melihat langsung mentornya (Presiden RI’09) juga sebagai pembangkit spirit motivasi agar lebih giat berjuang,termasuk kami yang ada di Kabupaten Kampar. “Hidup bang Yusril, hidup PBB” jayalah syariat Islam. Amin………
asw
saya sangat salut dengan Pak YIM, semoga kibaran bendera PBB di seantero pelosok tanah air sama megahnya dengan pendukungnya , amin.
memang saya bukan panatis dengan PBB tapi saya panatis dengan PAK YIM, yang berwibawa semoga PRESIDEN KIT A YAD juga seperti itu yang membentengi umat ISLAM, padahl saya baru 2 hari ini membaca blog ini dan saya jadi sering membukanya , saya anak riau pak tepatnya TEMBILAHAN, apa bapak pernah ke kekota ku, kayaknya pendukung PBB juga banyak di sini cuman saya bukan orang partai pak , memang ada niat berpolitik tapi blm kesampaian bagai mana pak cara nya supaya saya bisa berpolitik, saya saat ini pekerja pada perusahaan, dan saya bekerja dibidang perminyakan, mohon bantuannya pak,
trims wasalam
MARHAD
pak,,,salam kenal
saya mahasiswa disalah satu PTAI diPadang
ke padang juga mampir dong pak?
sukses untuk bapak,
smoga 2009 Allah meridhoi bapak unutk maju dan memenagkan pesta demokrasi ini?
mohon responnya
assalam mualaikum wr wb. pak yusril, saya jadi teringat sewaktu bapak masih menjadi menteri, apabila bapak berkunjung ke bali , bapak pasti menyempatkan waktu ke Pasar sukawati untuk melihat lukisan, bapak tidak sungkan atau risih berdesakan sama masarakat . menunjukan sosok pemimpin yang sederhana. kesan saya bapak sangat bersahaya.
pak yusril kalau tidak keberatan mohon mengisi saran atau komentar di website cirebon.imigrasi.go.id. saran dan masukan bapak sangat berguna bagi kami dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
salam hormat kami,
ASSALAMUALIKUM
abang zusril yg saya hormati saya sanGat setuju dengan abng untuk maju sebagai kndidat presiden.
buktikan bahwa abang zusril mampu memimpin rakyak indonesia.
kpn lg bng ke lampung khusus nya ke kota metro.saya berjanji tidak akan pindah partai.selain dengan partai bulan bitang nya.
seprti janji nya buya hamka dengan masyumi nya.
seperti juga dengan bang zusril dengan bulan bintang nya.
ayo maju kader bulan bintang janag hanya diam.
kita sedikit tapi bermutu untuk apa banyak2 tapi tidak bermutu.
bang saya minta no HP.bang zusril.tolong kirim ke no saya ya bang.081334860048
saya mau ninta biografi bang zusril,klw bisa yang sudah berbentuk buku.
sampai sekarang saya belum ketemu sama biografi bang zusri.
tetap semangat kader2 bulan bintang.
ALLAHHUAKBAR
Pak Takhmid, dulu ada buku tentang Pak Yusril kalau gak salah Sang Bintang Cemerlang, mungkin sekarang sdh agak susah nyarinya.satu lagi agak tebal saya lupa judulnya tapi isinya kalau tidak salah masih sama hanya ada pengantar dari SBY. meskipun buku2 tersebut kalau mau digolongkan Biografi rasanya masih kurang lengkap isinya ya…
Bang Yusril,
Kalau kunjungan kedaerah lapirin juga foto2nya seperti pemandangan alam dan foto2 kegiatan serta masyarakatnya.
Saya salut sama abang dan koto2nya.
Thanks..membantu aku melihat daerah2 di Indonesia dan orang2 pendukjung abang.
Jangan lupa maju terus dan salam saya untuk istri abang, cantik tuh pakai jilbab.
Wassalam,
bintang commnuitainment pro (bcp)
Mengucapkan :
Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1429 H – Mohon Ma’af Lahir & Bathin
bintang commnuitainment pro (bcp)
sebagai media entertainment service untuk memudahkan anda mendapatkan materi entertainment :
HAPPENING ART
Adalah tokoh pantomime yang lebih berkarakter, karakter happening art statis tidak berbicara hanya dengan gerakan kecil, karakter happening art disesuaikan dengan kepentingan event serta kebutuhan event tsb, seperti untuk launching, Prosesi, Menyambut kedatangan, acara anak-anak, wedding, video klip, flim, iklan dll.
BAND TOP 40, ALLROUND, BAND TOP INDONESIA, BAND LEGENDARIS
Guna memenuhi event anda kami dapat membantu menyediakan kelompok Band terdiri dari :
Band Top 40
Kumpulan Band Top 40 dari Bandung s/d Jakarta, yang akan Performance membawakan lagu – lagu yang sedang hits Indonesia & Barat
Band Allround
Sebagai band special pengiring untuk event, band Allround disesuaikan dengan kebutuhan event anda, dengan formasi 4 Player s/d 20 Player
Band Top Indonesia
Suksesnya event bergantung pada materi entertaint, materi band Top Indonesia yang cukup familiar di masyarakat merupakan daya tarik serta mempunyai nilai jual, dapat disesuaikan dengan kebutuhan serta thema event, kami dapat membantu sebagai mediator untuk menyediakan Band Top Indonesia seperti :
Dewa
Slank
Ada Band
Peterpan
Radja
Naif
Ari Lasso & Band
Coklat
Ungu
Kangen Band
Matta Band
Dll
BAND LEGENDARIS
Perjalanan Band Top Indonesia tidak luput dari barometer beberapa Band seniornya (Legent) musik kenangan yang pernah hits seperti dimasa tahun 70an sampai dengan sekarang masih banyak diminati, bahkan oleh beberapa musisi dibuat daur ulang dengan arrasement musik baru, yang lebih inovatif serta harmonis, serta dibawakan oleh beberpa artis Diva Indonesia, guna untuk memenuhi anda untuk menikmati band legendaries kami dapat membantu menyediakan band legendary seperti :
Koes Plus
Panbres
Dlloyd’s
Favorite’s
Bimbo
MUSIK RELIGI untuk kebutuhan event serta acara keagamaan kami juga menyediakan materi acara, seperti :
Marawis – Nasyid – Gambus.
ADDATIONAL PERFORMANCE
Selain Band tsb diatas kami juga menyediakan beberapa musik lainnya seperti :
Group Musik Chinnes “ Koyo”– Accapella – Musik Kroncong – Group Dangdut – Group Campursari – Group Musik Melayu – dll
PERFORMANCE ARTIS
Suksesnya event tidak terlepas dengan kehadiran Artis guna menunjang event tersebut, kami dapat membantu anda untuk menhadirkan Artis dengan kategori artis :
ARTIS POP
Krisdayati – Titi DJ – Ruth Sahanaya (3 Diva) – Agnes Monica – Shanty – Rossa – AB Three – Indonesia Idol – Warna – Dewi Sandra – Dewi Gita – Astrid – Melly Goeslaw – Bunga Citra Lestari – Yuni Shara Dll
ARTIS POP LEGENDARIS (SENIOR)
Titiek Puspa – Diana Nasution – Rita Nasution – Andi Meriem Mattalatta – Vina Panduwinata -Vonny Sumlang Endang S Taurina – Obbie Messakh – Fariz RM – Deddy Dhukun – Harvey Malaiholo – Ita Purnamasari – Dll
ARTIS DANGDUT
Inul Daratista – Dewi Perssik – Uut Permatasari – Nita Thalia – Ira Swara –
Erie Suzan – Dewi Desi San San – Trio Macan – Artis KDI – Kinkin Kintamani – Rosa Amelia – Kembar Srikandi – Julia Perez – Rini Andriani – Ayunia – Anita Kacha – Duo Perez – Saiful Jamil – Aksay – Irvan Mansyur – dll
ARTIS DANGDUT SENIOR
Elvie Sukaesih – Rita Soegiarto – Ayu Soraya – Iis Dahlia – Ikke Nurjanah – Iyeth Bustami – Evie Tamala – Yunita Ababiel –
Rhoma Irama & Soneta – Mansyur.S – Maggy Z – Arafiq – Hamdan ATT – Muksin Alatas – Yus Yunus – Caca Handika – dll
MASTER OF CAREMONY
Ujung tombak keberhasilan dari acara (event) tidak lepas dari peranan seorang MC, MC yang smart dapat membawa suasana lebih hidup, untuk kebutuhan event anda kami membagi beberapa penawaran MC (Master Of Caremony) terdiri dari :
MC Wedding
MC Sport
MC Protokoler
MC Concert
MC Top Indonesia.
MC event Anak – anak
Dancer
Performance Dance menjadi pelengkap event, keberdaan dancer menambah suasana event menjadi meriah, untuk saat ini kehadiran dance (modern&tradisional) di event sudah menjadi kebutuhan, seperti :
Launching
Wedding
Geathering
Anniversary
Video Klip
Party
Dll
Performance Atraction Tradisional (Option)
Materi Entertainment Tradisional bila ditampilkan pada sebuah event teramat menyentuh serta mempunyai nilai tersendiri,kehadiran Performance Atraction Tradisional dapat disesuaikan dengan event anda, kami dapat menyediakan Atraction Tradisional, seperti :
Gambang Kromong
Kolintang
Musik Kecapi
Rampak Bedug
Wayang Kulit
Dll
ENTERTAINMENT SERVICE
Kami juga dapat berperan untuk handle event serta dapat membantu untuk pelaksanaan event dengan stage Management yang sudah berpengalaman serta dapat membantu sebagai Team Sukses untuk Kampanye.
DESIGN PRODUCTION
Selain materi entertainment, kami dapat handle untuk project pembuatan :
Jinggle (Product – Kampanye – dll)
Company Profile
Project Album
Pop & Dangdut
Video Klip
Support Promotion
Image Profile untuk Pilkada (disesuaikan dengan Profile)
Contact Person :
Budi Mahfud 0818811720 – 021.99107375
Jl. Bukit Duri Tanjakan XVI No. 20 Tebet Jakarta 12840
bcp_bintang@yahoo.com
ass.wr.wb.
sebagai urang melayu Bangka Belitong, saya senang ada tokoh nasional seperti abang..kebetulan saya bukan satu partai dengan abang, tetapi sejarah kelurga besar saya adalah Masyumi dan Parmusi..Umursaya 38 tahun,tinggal di yogyakarta..ingin rasanya membentuk kaukus pendukung Yusril for Presiden di Yogya dan Babel..hubungan saya dg tmn2 PBB di yogya dan babel baik..terutamaketika saya pernah menjadi wk skretaris PPD I DIY dahulu..nama ini adalah nama alias saya..utk menjaga perasaan tmn tmn separtai…bgm menurut abang?
uraian cerita diatas mengingatkan saya bahwa partai masyumi pernah berjaya di daerah lampung. ini bisa dibuktikan pengakuan para pelaku sejarah, tokoh adat, tokoh agama diera ORLA. meskipun angkatan “tua” sebagian sudah dipanggil Allah SWT, tapi sebagian kaum muda Lampung tetap semangat meneruskan nilai-nilai perjuangan Masyumi. Semoga PBB meski tidak identik tulen dengan Masyumi, setidaknya satu-satunya partai yang berani,tegas meneruskan cita-cita penegakan syariat islam meskipun tantangan dari internal & eksternal umat islam sendiri maupun faham sekuler,dll.
gambarnya bagus bagus jadi ingin ikut he heh e he namun sudah ketinggalan ni saya