|

ANGKET DPR: MUNGKINKAH MENGIMPEACH PRESIDEN?

Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Beberapa hari yang lalu, DPR dengan suara mayoritas telah menyetujui penggunaan hak angket untuk menyelidiki hal-hal yang terkait dengan kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM beserta implikasi-implikasinya. Keberadaan hak angket diatur dalam Pasal 20A ayat (2) UUD 1945 dan kemudian ditegaskan kembali dalam Pasal 27 UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD dan Pasal 176-183 Peraturan Tata tertib DPR. Walaupun Pasal 20A ayat (4) UUD 1945 menegaskan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai hak DPR itu akan diatur dalam undang-undang, namun UU Nomor 22 Tahun 2003 tidak mengatur secara rinci tentang pelaksanaan dari hak angket itu.

Undang-undang yang mengatur penggunaan hak angket ialah UU Nomor 6 Tahun 1954 tentang Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat. UU ini berasal dari zaman sistem pemerintahan parlementer di bawah UUD Sementara Tahun 1950, namun sampai sekarang belum pernah dicabut. Mahkamah Konstitusi melalui putusannya tanggal 26 Maret 2004 telah menegaskan bahwa UU Nomor 6 Tahun 1954 itu masih berlaku berdasarkan ketentuan Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945. Dengan demikian, tidak ada keraguan apapun untuk menggunakan ketentuan-ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 1954 itu untuk melaksanakan hak angket DPR. Penerapannya tentu harus mempertimbangkan sistem pemerintahan presidensial yang kini berlaku di bawah UUD 1945.

Hak Angket disebut juga sebagai hak penyelidikan, karena hak ini memang dimiliki oleh DPR untuk menyelidiki sesuatu yang lazimnya terkait dengan hal-hal yang terkait dengan masalah keuangan yang menjadi kebijakan Pemerintah. Namun ketentuan Pasal 176 ayat (1) Peraturan Tata Tertib DPR menegaskan bahwa hak angket digunakan untuk menyelidiki “kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan”. Rumusan ini memang sangat luas, karena setiap gerak langkah dan keputusan yang diambil Pemerintah pada dasarnya dapat dikatakan sebagai “kebijakan”. Jadi tidak spesifik terkait dengan masalah keuangan negara sebagaimana pemahaman teoritis tentang asal muasal hak angket. Dengan demikian, kebijakan Pemerintah mengurangi subsidi BBM dengan sendirinya dapat dijadikan sebagai obyek dari hak angket DPR karena berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara, apalagi kebijakan itu juga berkaitan dengan keuangan negara. Namun apakah kebijakan itu benar-benar bertentangan dengan undang-undang sebagaimana dugaan DPR, inilah yang harus “dibuktikan” melalui penggunaan hak angket itu.

Kalau sekiranya DPR menggunakan hak interplasi, maka sesuai ketentuan Pasal 174 Peraturan Tata Tertib DPR, DPR menyampaikan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh Presiden. Presiden dapat menunjuk seorang menteri untuk mewakilinya memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Terhadap jawaban itu, angota-anggota DPR dapat mengajukan usul pernyataan pendapat DPR atas sesuatu masalah yang dikemukakan dalam interplasi.Pelaksanaan angket berbeda dengan pelaksanaan interplasi. Angket bukan sekedar mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh Presiden atau menteri yang mewakilinya, melainkan DPR melakukan penyelidikan terhadap sesuatu masalah yang disepakati menjadi angket DPR.

Karena itu para anggota DPR yang duduk di dalam Panitia Angket, akan bertindak seperti seorang penyelidik sebagaimana dilakukan oleh penyelidik dari kepolisian dan kejaksaan dalam menyelidik suatu dugaan tindak pidana. Bedanya, penyelidikan itu dilakukan oleh politisi untuk menemukan fakta dan “bukti” dari suatu kasus yang mereka selidiki, dan bukan penyelidikan “pro yustisia” sebagaimana dilakukan penyelidik polisi dan jaksa. Jadi, menghadapi Panitia Angket DPR, Pemerintah tidak dapat berpikir sederhana dengan mengatakan “telah siap menjawab pertanyaan DPR” seperti dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. DPR bukan bertanya dan Pemerintah menjawab, melainkan DPR menyelidiki dan menghimpun fakta-fakta dan bukti-bukti.

Fakta dan bukti itu bukan saja didapatkan dari kalangan Pemerintah, namun dari siapa saja yang dianggap perlu, termasuk mereka yang dianggap ahli mengenai suatu masalah yang diselidiki. Mereka yang diperlukan itu wajib memenuhi panggilan Panitia Angket dan wajib menjawab semua pertanyaan dan memberikan keterangan lengkap, termasuk menyerahkan semua dokumen yang diminta oleh Panitia Angket, kecuali apabila penyerahan dokumen-dokumen itu akan bertentangan dengan kepentingan negara. Mereka yang dipanggil namun tidak datang tanpa alasan yang sah, dapat disandera selama-lamanya seratus hari (Pasal 17 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 1954). Panitia Angket juga dapat meminta Pengadilan untuk memerintahkan seorang pejabat yang tidak mau menyerahkan dokumen negara yang mereka minta agar menyerahkannya.

Karena anggota Panitia Angket itu akan bertindak sebagai seorang penyelidik, maka status mereka haruslah resmi, yakni dibentuk oleh DPR dan diumumkan dalam Berita Negara, agar diketahui oleh semua orang. Demikian pula berapa besar anggaran yang akan digunakan oleh Panitia Angket itu. Keharusan mengumumkan penggunaan Hak Angket, nama-nama anggota panitianya serta anggarannya dalam Berita Negara itu, merupakan syarat formal keabsahan Panita Angket, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU Nomor 6 Tahun 1954 dan Pasal 181 Peraturan Tata Tertib DPR. Dalam sejarah penggunaan hak angket, Presiden Abdurrahman Wahid pernah menuduh keberadaan Panitia Angket DPR dalam kasus “Bulog Gate” dan “Dana Bantuan Sultan Brunei” sebagai Pansus “illegal” karena tidak diumumkan dalam Berita Negara. Tudingan Presiden Abdurrahman Wahid ketika itu, didukung oleh penasehat hukumnya yang tersohor, Professor Harun Al Rasjid. Sebab itu, untuk memenuhi syarat formal pembentukan panitia angket sekarang ini, Sekretariat Jenderal DPR harus segera menyampaikan segala hal yang terkait dengan keputusan DPR tentang penggunaan hak angket ini kepada Menteri Hukum dan HAM, agar menempatkannya di dalam Berita Negara. Menteri Hukum dan HAM tidak dapat menolak mengumumkan dalam Berita Negara itu, karena hal itu adalah kewajibannya yang diperintahkan undang-undang.

Kedudukan Panitia Angket DPR sesungguhnya sangatlah kuat dilihat dari sudut hukum. Dalam sistem parlementer, keberadaan panitia angket tidaklah otomatis bubar dengan pembubaran parlemen. Seperti kita maklum dalam sistem parlementer, Pardana Menteri dapat membubarkan parlemen setiap waktu dan menentukan kapan akan diselenggarakan pemilihan umum. Meskipun parlemen dibubarkan, panitia angket terus bekerja sampai terbentuknya parlemen yang baru, yang akan menentukan nasib panitia angket itu. Dalam sistem presidensial, hal ini tidak mungkin terjadi, kecuali Presiden telah berubah menjadi diktator dengan membubarkan DPR. Suatu hal yang dapat dijadikan sebagai pegangan dari ketentuan UU Nomor 6 Tahun 1954 yang relevan dengan situasi sekarang ialah, pekerjaan panitia angket tidaklah terhalang oleh adanya reses dan penutupan masa sidang.

Sekarang, apakah yang menjadi obyek untuk diselidiki oleh Panitia Angket yang diputuskan DPR tiga hari yang lalu? DPR mengatakan bahwa dengan menaikkan harga BBM 28,7 persen, maka Pemerintah akan mendapatkan uang sebesar 24,39 Trilyun. Sementara untuk BLT dan raskin akibat kenaikan BBM ini akan berjumlah sekitar 14 Trilyun. Jadi dana yang dapat disaving adalah 10,39 Trilyun. Saving tidak seberapa, namun dampaknya jumlah orang miskin meningkat 8,5 persen dan menambah 16,92 persen pengangguran, sementara Penerimaan Domestik Bruto (PDB) juga akan menurun 4,11 persen. Di lain pihak, kenaikan harga BBM juga berdampak menurunnya daya beli. Menurunnya konsumsi berdampak pula pada penurunan target pertumbuhan ekonomi. Kenaikan harga BBM membawa dampak yang luas, karena akan menaikkan biaya produksi hampir seluruh kegiatan ekonomi. Jadi, menurut DPR, kebijakan Pemerintah menaikkan BBM adalah kebijakan yang keliru.

DPR juga berpendapat bahwa menaikkan harga BBM karena menyesuaikan diri dengan harga minyak dipasar internasional adalah bertentangan dengan undang-undang. Sebab, pasal yang menjadi sandaran penyesuaian itu, yakni ketentuan Pasal 28 ayat (2) dan (3) UU Nomor 22 Tahun 2001 yang berbunyi “harga bahan bakar minyak dan harga gas bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar” dan “pelaksanaan kebijakan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak mengurangi tanggung jawab sosial Pemerintah terhadap golongan masyarakat tertentu”, telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi dan dinyatakan bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945. Jadi inilah sandaran digunakannya hak angket, yang menilai kebijakan menaikkan harga BBM bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 176 ayat (1) Peraturan Tata Tertib DPR.

Benar atau tidaknya anggapan DPR sebagaimana dikemukakan di atas, tergantung kepada hasil penyelidikan Panitia Angket. Tentu Panitia Angket akan memanggil para pejabat pemerintah yang relevan untuk dimintai keterangan, di samping memanggil para ahli yang memahami masalah itu. Semuanya tergantung pada fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan, serta argumentasi-argumentasi yang digunakan untuk mendukung apakah kebijakan menaikkan harga BBM itu bertentangan atau tidak dengan ketentuan Pasal 33 UUD 1945. Pemerintah mungkin tidak terlampau sulit menerangkan dan sekaligus membela kebijakannya itu dalam menghadapi penyelidikan Panitia Angket.

Namun hal kedua yang ingin diselidiki Panitia Angket, yakni “Penerimaan negara yang berasal dari sektor migas belum terbuka ke publik dan tidak disetorkan langsung kepada kas negara sesuai dengan mekanisme APBN… Penerimaan negara tersebut untuk sementara dibukukan pada rekening di luar kas negara. Menariknya, penerimaan negara dari migas tersebut hanya sebagian yang disetorkan ke kas negara sesuai dengan target APBN dan sebagian lagi dipergunakan untuk pembelanjaan-pembelanjaan yang tidak dipertanggungjawabkan di dalam ABPN”, adalah masalah yang cukup berat dan serius untuk diselidiki Panitia Angket dengan sungguh-sungguh.

Penyelidikan terhadap hal di atas dapat dimulai dari hulu ke hilir mengenai penerimaan negara yang berasal dari sektor migas. Dari penyelidikan itu, kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan dapat diketahui dengan seksama apakah pengelolaan penambangan minyak dan gas bumi kita ini telah dikelola dengan benar, sehingga menguntungkan negara atau tidak. Berapakah sebenarnya biaya produksi migas kita sebelum dijual ke pasaran. Bagaimanakah cara pembelian minyak dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri dilakukan, berapa harga belinya, apakah harga itu wajar dan menguntungkan rakyat, semuanya ini dapat diselidiki dengan transparan agar diketahui dengan sejelas-jelasnya. Atau dengan menggunakan kalimat politisi PKB Effendi Choirie, Panitia Angket akan membongkar “mafia minyak nasional” dengan memeriksa “para makelar minyak”. Dari penyelidikan ini, Panitia Angket nantinya dapat menyimpulkan apakah ada undang-undang yang dilanggar dalam melaksanakan kebijakan impor minyak untuk kebutuhan dalam negeri itu.

Hal lain yang juga menarik yang dikemukakan dalam menggunakan hak angket ini ialah kalimat yang mengatakan bahwa penerimaan negara dari migas tidak disetorkan langsung ke kas negara, sesuai mekanisme APBN. Penerimaan itu dibukukan pada rekening di luar kas negara. Hanya sebagian penerimaan itu yang disetorkan ke kas negara, sebagian lagi dipergunakan untuk pembelanjaan-pembelanjaan yang tidak dipertanggungjawabkan di dalam APBN. Benarkah semua pernyataan ini? Fakta-fakta tentang hal ini harus diungkapkan dengan seteliti mungkin, dengan memanggil semua pihak yang terlibat, termasuk mendatangkan para ahli untuk memberikan keterangan. Dari pengungkapan terhadap semua fakta itu, DPR dapat menyimpulkan apakah semua hal yang dilakukan ini bertentangan atau tidak dengan UUD 1945, UU Perbendaharaan Negara dan UU APBN itu sendiri. Menyelidiki masalah ini akan mencapai sasaran dari penggunaan hak angket ini, yakni antara lain untuk “melaksanakan fungsi budgeting dan pengawasan Dewan terhadap kebijakan Pemerintah” dan “membantu Pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa”, sebagaimana dikemukakan Ir. Bambang Wuryanto yang mewakili para pengusul hak angket di hadapan rapat paripurna DPR tanggal 2 Juni yang lalu.

Apakah yang akan terjadi sesudah Panitia Angket menyelesaikan tugasnya nanti? Semuanya tentu tergantung pada fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap selama penyelidikan dan tergantung pula pada analisis Panitia Angket terhadap fakta-fakta dan bukti-bukti yang berhasil diungkapkan. Kalau semua yang terungkap disimpulkan bahwa kebijakan pemerintah sekitar masalah BBM ini telah benar, menguntungkan rakyat, dan sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Pemerintah tentu aman-aman saja. Laporan Panitia Angket kepada rapat paripurna yang diterima oleh fraksi-fraksi dan disahkan DPR, selanjutnya diserahkan kepada Presiden. Beliau tentu dengan senang hati menerima hasil angket DPR yang ternyata membenarkan segala kebijakan yang ditempuh Pemerintah. Ini sekaligus berarti DPR telah keliru mengasumsikan sesuatu, yang setelah diselidiki ternyata tidak benar.

Namun akan lain ceritanya kalau penyelidikan yang dilakukan Panitia Angket nanti menyimpulkan telah terjadi kebijakan yang merugikan negara, merugikan rakyat serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apa lagi – seperti dikemukakan dalam naskah usulan penggunaan angket – Pemerintah telah melanggar ketentuan UUD 1945. Laporan Panitia Angket tentu harus disampaikan ke rapat paripurna DPR untuk mendengarkan pendapat fraksi-fraksi sebelum laporan itu diputuskan untuk diterima atau ditolak, baik secara aklamasi maupun melalui pemungutan suara. Keputusan DPR tersebut disampaikan kepada Presiden. Selanjutnya DPR dapat menindaklanjuti keputusan itu sesuai kewenangan DPR (Pasal 182 Peraturan Tata Tertib DPR).

Tindak lanjut atas keputusan DPR tentang penggunaan hak angket diatur dalam Pasal 184 ayat (1a) ialah menyampaikan “Hak Menyatakan Pendapat” atas keputusan hasil penyelidikan melalui penggunaan hak angket, atau langsung menggunakan ketentuan Pasal 184 ayat (1b) yakni Hak Menyatakan Pendapat untuk menduga bahwa “Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela maupun tidak memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden”. Penggunaan ketentuan pasal ini – yang merupakan ketentuan yang bersumber dari ketentuan Pasal 7B ayat (1) UUD 1945 – memang sangat serius. Ketentuan inilah yang dikenal dengan istilah “impeachment” terhadap Presiden.

Ketentuan Pasal 7B ayat (1) UUD 1945 di atas belum pernah ada praktiknya dalam sejarah ketatanegaraan kita. Kalau pendapat DPR bahwa benar hal itu terjadi, maka Mahkamah Konstitusilah yang harus memutuskan apakah pendapat DPR itu terbukti atau tidak. Kalau MK memutuskan memang terbukti, maka DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada MPR (Pasal 7B ayat 5 UUD 1945 jo Pasal 190 Peraturan Tata Tertib DPR). Saya pribadi, sesungguhnya tak berharap peristiwa seperti ini terjadi dalam kenyataan, baik pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla, maupun Presiden lainnya di masa yang akan datang. Cukuplah hal ini terjadi melalui sidang istimewa MPRS dan MPR yang terjadi pada masa Presiden Sukarno dan Presiden Abdurrahman Wahid. Negara ini kita bangun dengan susah payah, dengan segala pengorbanan jiwa dan harta benda, cucuran keringat dan derai air mata. Dampak peristiwa ini kepada kehidupan bangsa dan negara di masa depan, perlu kita pikirkan dalam-dalam. Kita perlu bertindak arif sebagai negarawan yang melihat perjalanan bangsa dan negara jauh ke depan, bukan sekedar politikus yang melihat kepada kepentingan politik hari ini saja.

Namun jalan manakah yang akan ditempuh setelah Panitia Angket nanti menyelesaikan tugasnya, tentulah tergantung kepada hasil penyelidikan yang mereka lakukan. Saya hanya berharap – sebagai orang yang kini berada di luar Pemerintahan – DPR akan menggunakan hak angket ini dengan obyektif dan kemudian membuat kesimpulan yang bijaksana dengan mengacu kepada penafsiran yang sahih terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepada Pemerintah saya juga berharap, agar menjauhkan diri dari sikap arogansi, namun menyikapi penggunaan hak angket ini dengan jernih, argumentatif dan semaksimal mungkin mampu meyakinkan Panitia Angket, bahwa apa yang dilakukan oleh Pemerintah mengenai masalah BBM ini, telah berada di jalur yang benar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Wallahu’alam bissawwab

Cetak artikel Cetak artikel

Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=250

Posted by on Jun 29 2008. Filed under Hukum. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

116 Comments for “ANGKET DPR: MUNGKINKAH MENGIMPEACH PRESIDEN?”

  1. Baca komentar Ariedi : Puyeng !

    Jangan hidup di alam khayal pak. Bangun dong ah :-P

  2. Maka jadilah Puyeng Tersebut Berlaku Surut – Tunggale MARMUT – MEMANGNYA – Untuk maksud meraih simpati Publik ? – Orangnya Partai ?! – atau Orang – Orangan , Ditengah sawah ?! – Sinyo sedang Nge Klik komentar – Ataukah sedang kentut sebentar ? – Tunggale Publik MBAGUSI ENTUT – SENGKUNI ?! – SENG = Bau + Kuni : Bunyi , Nyowo asbun endi maneh ?!! – Emangnya gue pikirin , sambat Puyengmu ?!

    ( + – )
    : I tell my self once more , I won’t be here in spring to see my roses grow – and all the things you tried to fix – the roof still leaks the door still sticks : HOUSE FOR SALE – you can read it
    on the sign – : House for sale = Hukum Gema dinding Alam , Terluar Bima Sakti – Hanya perlu : STRUM Kandungan Lokal Titah di Bumi Ibu .*

    : It was yours and it was mine
    And
    Tomorrow some strangers will be climbing up the stairs
    ( = Unggah – unggahi Ande – ande lumut = Bandrol Zeus )
    To the bed room filled with memories the one , we used to share – : I KNOW You / ‘ VE ALWAYS LOVED THAT PAINTING From that funny little shop in Spain – Remember how we found it When we ducked in from “ Chairil Anwar “ ( that sudden summer ) Rain – But I think I \ ‘ LL KEEP the silver tray – : my mother Gave us our wedding day *** = menikah dengan pinesten KODRAT 10281928 bergelar priyayi halilintar – Trah geni prapat Sumpah Pemuda ; Kebangsaan Indonesia Raya , Keluarga
    BANGSA yang Bertuhan , di Bumi Ibu .* Selanjutnya Camkan lambung mangkurat , tanda nada baca sila 4 – punika : ( House For sale ! = )

    ROH TRINIL ! YOU CAN READ IT ON THE SIGN – KERAKYATAN
    – Yang dipimpin oleh hikmat , kebijaksanaan – dalam permusyawaratan –
    Will be climbing up ( = bacaan tanda garis miring pada Sila 4 ) the stairs PERWAKILAN filled with memories the one – : We used to share – **** = itu alasan kami Nian mematok : Asas Keraguan yang beralasan – pada pejabat Abad hilir – kelurahan kalender dua titik kosong Gong- err , dua ribu , terhitung memenuhi syarat eksistensi – ruwatan balung jati diri ruh keluarga pejuang = Bangsa Indonesia Merdeka BERDAULAT – jelas = Posisi Selaku yang membaca ataukah yang dibaca’ in TAHLIL ? = House for sale ? Ruh Demi kemenangan Islam – kejayaan : Islam + tahun – abad Islam , berpropaganda : mari menuju keislaman Yang lebih BAEK , yaitu = tidak kenal arti yang Di Tutur tinular – kan ( = Menulis tilgram ) apalah resiko logisnya Level Titah amargi Sesami Insani , manusia Biasa –
    Ataukah = Level Super Hero – dan buktinya = LUMPUR LAPINDO ?! dikemanakan visi Indonesia dan Ruh keindonesiaan BANGSA ? yang telah Resmi ingarso Budi Pekerti : Aku – Kami – Kita , di Sila 3 – apakah salah Praduga Itu bersalah ? – Jika Praduganya – Sehubung AKU – disanalah aku berdiri Jadi Iklan KA’BAH ku ? Bukan : Disanalah Aku Berdiri jadi Pandu Ibuku ?! sehubung KAMI : Bagimu arabi – jiwa naik haji ? – bukan : Bagimu Negri – Jiwa raga Kami ?! dalam 7 langit Perkara NKRI KITA = Sorga Mabrur dan Planet nya kita bela bersama ? Bukan : Nusantara dan Bahasa Kita Bela Bersama ?! – Memangnya Tutur Tinular Luhuring Budi
    Tersebut Telah Tunai = Plus Laku sahur sepuh – Pok Ozon , Lunas Nganthi Tekhan Sak MONO ( + Theisme Hadirat Sila 1 ) – Lunas Tunai Jani Bhakti MARS PADAMU Negri ?! Lha , yaitu = Mamulo – Mamulo , makanya – makanya – Uwong Iku yo Uwong ! Disebut ORANG – karena bukan sejenis BARANG – Rekaman Bla bla bla Too Much Shopping Or something – Jaran Kepang Mangan Beijing : Snore Cocaine DURGO SUMPING – Cenderung menjadi Kawulo Tanah Sanes – yaitu , Rakyatnya – Ratu Junggring Saloka – Bethari Durga : Neptunus – Dead wood , kayu mamopus di Sila 1 – Bukan = Yupiter – Deck Steer Keeper Lima sila Negara : Gerbang Kerta Susila di Bumi Ibu karuhun Ozon + Sahur sepuh .
    Tanda plus nya + yang harus Dilakukan – yang lainnya = Tembung Mburih = arabi – yang Depan = Jawi – Bandrol kait wingi Pejalan amanat Proklamasi ! : Wong Gitu aja Kok Repot – Lama banget Tunainya – Itulah kalau kebanyakan tafsiran dan perdebatan urusan Nyunggi Wakul bahasa betul + Beautiful – Negri Mimpi , kalleee …. Too Much to watch television

    Untuk diriku , hanya ada satu kata : Maju ! – Perduli amat dengan orang yang mengindari fakta Kemajemukan Bangsa Indonesia dalam Bhineka Tunggal Ika !

  3. Pak Ariedi.

    Saya yakin Anda memiliki suatu gagasan yang luhur dan mulia yang hendak disampaikan.
    Sayang sekali jika orang yang membacanya tidak mengerti bukan?

    Mengutip seorang sastrawan:
    “Why speak if you can’t manage perfect thoughts, perfect sentences?”

    Karena jika segala gagasan jenius dan kompleks Anda tersebut tidak dapat dimengerti, kami kami yang bodoh ini hanya akan mengira bahwa Anda gila atau kesepian. Sungguh menyedihkan jika demikian, sungguh amat disayangkan.

    Saya sebagai orang yang jauh lebih muda dari Anda, memohon maaf jika ada kata-kata saya yang menyinggung.

  4. Pak Ariedi, saya pengen belajar cara menulis seperti Bapak donk. Kalo menurut saya setelah membaca tulisan bapak berulang kali ternyata cukup puitis juga ;-) Maju terus Pak!

  5. Iya
    ada benarnya Juga
    apalagi Berpraduga Itu , Silahkan saja – Termasuk saya Ketika akan masuk lebih Dulu menyimak + melihat jenis + Huruf Pingpong kata : Sontoloyo – berlaku surut – Jika komunikasi Model yang seperti Itu – yang = harus lebih Ngaruh , atau masuk AKAL , tidak diawang – Awang , seperti termasuk mengatakan kepala Negara – NKRI – Juga sontoloyo

    maka praduga layangan Sinting – Bahasa Puting beliung yang Ikut masuk – Semata angin : Sirkulasi bahasa sontoloyo

    Lepas dari Semua kata diatas , saya yang lebih Tua , merasa kagum dengan kemampuan anda menujum – ya , memang : SEPI , lagi terjaring kata – kata sendiri

    Tancap – kayun !

  6. duile mas Ariedi..

    saya harus belajar filsafat jawa 10 taon dulu baru bisa ngerti bahasa, makna dan tulisan sampeyan…

    QUO VADIS MR.ARIEDI?

    Wong namanya orang lagi “ngelmu”, ya kayak gitu. Makin diungkapkan, makin “angel ketemu” (sulit ketemu) he he he.. Makin dimasuki, ya makin gelap gulita, he he he.. (YIM)

  7. Assalamualaikum….

    Benar bang, apa yang abang sampaikan sebenarnya harus menjadi perhatian bagi pemerintah khususnya, namun yang lebih penting bukan bisa atau tidaknya sebuah impeachment dilakukan, tetapi “reason” dari impeachment itu sendiri yang harus SANGAT kuat, karena sejarah membuktikan bahwa impeachment di negara kita adalah “BARANG TABU”.

  8. #Ariedi..

    Yang baca blog Bang YIM tdk semua sekampung atau seperguruan dgn anda. Jadi sudahlah, jangan bikin orang tdk nyaman membaca blog ini. Orang yang membaca blog ini mau dapat tambahan ilmu, bukan cari mantra..

    Salam,

  9. Reading ….. ( Praduga Huruf )

    ( Jejak – Tutur )

    GENDING Gambang Suling

    Tinular Komplit Downloading

  10. Dharma For One

    [ Introduction : Ber PRADUGA – Terhadap Huruf + Tak Bersalah =
    Azas – yang dapat memiliki kata Ibarat – atau Sinom Budi kata ber
    Sayap dibawah ini = SHE’ S REALLY TURNED ON BY ]

    She’s really turned on by the television , and vice versa.
    Here’s a song called, ??. Yes , right. Rearranged though,
    nevertheless. A new lease on life. In other words , it’s just a bit
    louder. “ Dharma For One ” .

    [ Lyrics : Jethro Tull Hanya ada satu kata : ]

    Dharma, seek and you will find
    truth within your mind, Dharma.

    Dharma, each to his own we say,
    together we’ll end astray, Dharma.

    Truth is like freedom, it doesn’t fool me.
    Be true to yourself, never think that you’re free.
    Dharma will come eventually.
    [ Outtroduction : Maju + Mengerti gerak yang punya arti , itu Langkah Pejalan dalam Dunia Nyata – Bukannya Dunia Maya GUNUNG YIM – : OPO Tumon = Senden Gunung – Komentar Nempel Perangko – DOANG ]

    Thank you ! ??

    Diluar Tanda Kurung . – apalagi , yang di : “ Kira’in Gua “ – prasasat temu – Gathuk nya itu lho , yang = Ber praduga Terhadap Huruf + Logo Beranda , Mirip = Komik 70’an : Super Hero Nusantara – Terdampar Di Tiongkok Kuno = Cenderung Filmis , Lha Ya Itu , emangnya nggak boleh di isi dengan = Bahasa GORO – GORO ( Dari Suku + Ras Pulau Kepala keluarga Sila 3 Jawa ) eng ing eng – Them Song ? – ya seperti = Opo tumon , kandidat Presiden 2009 = Senator – Nggak Punya Staf – Asisten TANGGAPAN – Masuk ? – Ulangi tanggapan – Bukan Tangkapan – bau kentut gunung YIM – Sengkuni or something , On the Level
    – Tujuan pengetik bertemu Huruf – Bukan bertatap Muka , menjalankan urusan Nge Klik : Kirim Komentar – Bukan Klik Kentut Sebentar – atau Klik Cemooh Sontoloyo – yang cenderung berbau : S A R A , maka nya ber Praduga itu – silahkan saja , tapi Mbok ya pakai Agak – agak ? = Agnes Monica, yang seperti Permen Mentholo Njilat itu ! – jadi kalau inipun RRRRAAAA MUDHENG , Emangnya Gue pikirin ?! modelnya bahasa public PBB Endi Maneh …..?!! Sekali lagi : Opo tumon senator , nggak punya Staff , segalanya dikerjakan sendiri – dalam praduga Huruf – antara = Self pity – ‘ sian ketengoknya dan = Super Hero – Satrio Piningit Endi Maneh … !! apapun itu , karena Semata menujum Huruf – Bukan Menilai Pribadi sesorang dan prilakunya di Dunia nyata – maka pendapat , hanyalah hasilan selayang pandang Mengenai Huruf yang terbaca – sebagai Study of Course – kepekaan terhadap tutur – huruf , dengan cara melatih diri membaca bahasa bathin nya Huruf – Jua = Modal persiapan menjelang Pemilu 2009 , agar tidak menjadi public – Golongan : Reason to Believe , pada Tutur – Tinular , masa kampanye , yang Bla bla bla nya , Cenderung berbahasa Lakone metu , Jagonya Keluar – yang pada masa kemudian , terbukti = memangnya Membohongi Publik , saudara setanah airnya sendiri . Semoga tertangkap saripati Susun Batu – kata Borobudur Ku : Kulo Nuwun Bung Yusril ….

  11. Kenaikan harga BBM memang sangat patut diwaspadai, tidak hanya sebuah Negara yang terancam terombang ambing, bahkan itu adalah alat perang baru di era ini. Hanya Allah yang maha melindungi kita dari segala kejahatan setan.

  12. Hmm…. dalam diskusi terdahulu anda menjelaskan bahwa MPR hanya bisa memberhentikan presiden atas dasar pelanggaran konstitusi. Sekarang ternyata kalau DPR tidak puas dengan kebijakan pemerintah, ternyata ada jalurnya untuk memaksakan impeachment.

  13. Bang YIM aku salut sama penjelasan anda, tapi menyangkut hak angket aku melihat DPR lebih banyak muatan iklan diri gratis daripada perjuangan untuk rakyat. Aku berharap PBB bisa berdiri dengan memberikan solusi yg baik untuk hal ini

  14. hihihi saran saya bagi yang pusing baca tulisan pak ariedi adalah ….ya jangan di baca! ga pusing to….
    cuma saran ya…

  15. mbah Ariedi,
    Anda siapa sih, kayaknya jenius banget. Saya bukan orang jawa jadi nggak ngerti bahasa-bahasa klenik gitu. Kalau Perl dan C saya paham, he he. Saya yakin anda sedang menyampaikan pendapat anda ke pak yusril yang juga paham bahasa ini. bisa aja semacam kriptografi (kode-kodean) lah, bukankah begicu mbah??
    Cuman pingin pencerahan saja mbah
    Dimanakah letak hebatnya album “Dark Side Of The Moon” dari Pink Floyd. Saya udah dengerin tapi ngak ngerti-ngerti. so kalau bisa neranginnya link ke situs lain jangan mengganggu blog pak yusril yg terhormat ini

    untuk ngarepin anda vote for PBB nggak mungkin kayaknya, tapi saya yakin kalau pak yusril maju untuk ri1 mbah akan vote untuk beliau bukan.

    keep sending your comment mbah.

    Wassalam

    dunia yang indah bukan,
    – berblankon, mengayuh onthel, menjinjing keranjang berisi ayam tapi lagi dengerin IPOD
    – bakundok kain sarung, segelas kopi, rokok garpit, jam 2.00 lagi ngeronda? bukan!! coba-coba penetrasi ke situs pentagon, he he he

  16. aduh pak, ini blok kok isinya politik semua, kirain saya tentang bapak semuanya atau masalah lain gitu, ternyata, aduh hari gini masih banyak yang mesti diurus, g hanya sekedar politik aja pak, banyak hal-hal lain yang mesti diurus, berapa banyak kasus bunuh diri? berapa banyak kasus aborsi? berapa banyak kasus penyimpangan agama? biarpun sekrang banyak partai apakah semuanya mewakili rakyat? atau mewakili dir sendiri? saya yakin jawabanya mewakili diri sendri, (kasusnya sudah adakan? perbaikkan dari segi masyaraktnya itu yang harus, bukan sekdar menanggapi masalah yang menurut saya pentingnya adalah urusan yang kesekian, masyakat sudah capek pak, obral sana, obral sini, promosi ini promosi itu, hasilnya 0 besar. Partai Politik Rame banget sekarang, tapi apakah mereka layak dikatakan partai politik,? apakah mereka sudah mengakar dalam rakyat?

  17. @Mrs Green,

    Lah jadinya YIM mau disuruh ngurus kasus bunuh diri, kasus aborsi, kasus penyimpangan agama, sodomi dll ?

    Kan habitat YIM memang ada di politik jadi wajarlah kalau YIM banyak menulis soal politik.

  18. YIM ngurusin aborsi,bunuh diri,kecelakan lalulintas dlll, di blog ini….sereeeem ahhh ntar kayak acara BUSER, TKP dll donk hehehe

  19. Hak angket apaan tuh, kagak ngerti deh begituan. Yang kedengeren lebih galak, kalo ngurus hak angkut. Kate koran, dulu minta ngangkut lep top, sekarang wakil-wakil kite yang di jakarte nih… mau ngangkut tuh duit lebih banyak lagi. Gaji udah 40 jut minta naek dua kali lipet, caileee… tuh duit mo banyak segimane lagi ye… kalo hak supir angkot apaan woooi????? Busway, calo, oknum, setoran, …. busyet deh, makin banyak aje kayaknya. Pada mikir nggak ya?

  20. lucu ya, masa hanya karena berkeahlian dibidang politik, trus tidak mau ngurus masalah rakyat. sebelum anda naik jadi PRESIDEN, anda harus tahu dulu problem rakyat anda, APA KATA DUNIA, tahu masalah politik tapi G MAU TAHU tentang masalah rakyatnya sendiri. malu dong apalagi mau jadi presiden, apa setelah jadi presiden, yang diurus masalah politik semua. ya lagi-lagi APA KATA DUNIA!!!!

  21. klo ada calon PRESIDEN yang mau mencalonkan jadi pemimpin negara ini, jika dia hanya memikirkan masalah politik melulu tidak pernah memikirkan apa yang terjadi dimasyarakat dan ada apa dengan masyarakat, JANGAN PERNAH MECALONKAN DIRI, anda dipilih untuk membuat perubahan,bukan untuk MEMPERKAYA DIRI dengan jabatan anda. MALULAH jika anda TIDAK AMANAH, bukan MALU karena tidak TERPILIH

  22. Non Ijo, bener juga Non bilang. Mendingan kite ngobrol yang laen nyok? Politik ngimpit-ngimpit kayak ginian… nggak sedikit yang mikir kek geng brengsek doang. Hak angkat kalo pemilu udah deket, hak angkut abis kepilih, hak angket atau ungkit pas kepepet, hak angkut lagi kalo mo damai, hak angkat lagi kalo masih ade peluang, dan teruuuuuus kagak ade puas-puasnye….

    Kalo abang lagi ngelamun… sambil ngetem nungguin penumpang yang saban ari tambah sepi… abang yang nyupir angkot ini ye, Non Ijo… ternyate udeh bisa nyamain kelakuan mereka, nggak mungkin aje kan mereka yang ngikutin kelakuan abang. Ngetem sembarangan, ngetem lama emangnya gue pikirin, naekin penumpang di setopan bisa disempet-sempetin, ngebut bodo amat kalo penumpang penuh ama jalanan kagak macet, nurunin penumpang mah suka-suka gue, ngerokok anteng-anteng aje, ngebentak yang kalo turun bayarnya kurang, ngediemin yang bayarnya lebih.

    Kalo neriakin nama terminal sekenceng-kencengnya, tapi sengaja dibikin kagak jelas… kali aje banyak penumpang bego yang bakal salah naek. Nipu dikit-dikit kan cuek aje, Non Ijo. Ade orang di depan Indomart Senen nanyain, ke Priok naek apa? Ayo ikut, emang naek jurusan Melayu ini kok, ntar di Matraman tinggal nyambung lagi (lumayan kan, biar dikate cuma 2 rebu). Emang salah die sendiri kan, punya mata kagak dipake. Emang orang udah pada nggak mau susah ape, buat cari tau sendiri… Nggak ngeh kalo bis yang langsung ke Priok banyak banget tuh di belakang.

    Soal BBM nggak usah ditanya lagi deh, gimane bikin setoran ke juragan naek, harga rokok ketengan naek, uang belanje bini yang demen ke mall naek, uang bekel anak ke sekolah yang demen jajan snek pabrikan naek, nabung buat nambah bini 1 lagi jadi susah, masih banyak lagi dah beban laen Non. Apesnya lagi nih, seperti yang udah dibilangin, di jalanan jaman sekarang mah makin banyak calo, pungli, pengemis, pengamen. Sama aje kalo mo ngurusin SIM atau yang laen-laen. Giliran pengen ngelamar jadi supir busway, susahnya minta ampun. Malah cewek kayak Non kok mau-maunya, trus diterima lagi. Pengen jual angkot buat jadi anggota DPR, nggak mungkin. Udah miliknye juragan, tuh angkot belon lunas ngriditnya. Pengen jual tanah, udah lame digusur. Ya udah, gak ape-ape… yang penting, moga-moga masih ada temen-temen yang nyalon, trus jadi, trus bener, trus mikirin juge nih nasib supir angkot. Supir angkot yang nggak brengsek kayak gue tentu banyak banget. Kasian mereka, kelakuan baek tapi pada bokek. Jadinye ya tetep aje uring-uringan, pada galak di jalan. Udah jaman susah, malah nambah nyusahin sendiri. Sikat-sikat dikit, kenape.

    Perempuan kayak Non Ijo ini jangan mabok kerja juga dong, apalagi mo jadi pemimpin. Kalian juga bikin puyeng abang kalo di dalem angkot. Udah wanginya kecium, dandanan bikin mata lupa liat ada mobil laen ngerem di depan lantaran melototin spion mulu. Apalagi kalo ade yang duduk di depan bareng abang, waduuuh… dasar rejeki nomplok. Jalannya atau ngetem jadi pengen abang lama-lamain. Tiap ngoper gigi, tangan abang jadi pengen salah megang. Trus, ditambahin lagi nih. Kalo kalian pulang kemaleman, naek di belakang udah sepi penumpang, jadinya kan abang kepikiran macem-macem. Kenape sih orang di atas sono kagak punya niat bikin angkot khusus cewek, khusus cowok. Atau bikin kek angkot yang disekat jadi dua, trus tinggal nambahin pintu doang. Nah, kalo begitu, cewek yang mau jadi supir kan punya kerjaan yang bener.

    Jangan segala tempat dicantik-cantikin nggak pake mikir. Cewek nyupir busway, promosi barang ke terminal, jadi kasir di mane-mane, ngisiin bensin, jagain loket tol, nyuciin mobil, ngerawat abang di rumah sakit kalo kecelakaan (moga-moga aje selamet terus di jalan, bukan ngarep sebaliknye, apalagi ongkos rumah sakit pada mahal), …. Eh, giliran abang nganterin bini bunting pengen ngelahirin, apa dokter cowok yang bakal ngerogoh-rogoh nyampe dalem sono. Ada nggak sih rumah sakit yang bener? Trus, ya kudu gratis, paling nggak ya murah. Mangkenye, ape salah kalo abang lebih demen ke dukun beranak aje. Kan jelas kebanyakan dukunnya emak-emak. Jadi, kalian yang perempuan pada mikir juga dong. Pilih kerjaan yang sesuai jatah. Yang ngatur jatahnya, mikir yang bener! Di otakku udah kebanyakan khayalan karena perempuan berseliweran di jalan nggak malu-malu. Cuman inilah hak angkut supir angkot yang bikin asyik, meski nggak punya hak lengket dan inginterpeleset.

  23. aduh bang angkot, aye mah menutup aurat, kagak mungkin tukagn angkot teh larak lirik g jelas, tapi malah aye bakal di bilagn ninja he…he…, klo pakai minyak wangi kagak mungkin bang, aye pakek non akholol, kagak boleh bang yang timbul wangi-wangian katenye sich seperti penzina gitu bang. tapi aye setuju tuch bang yang abang kate, seharusnya ade bis atau angkot yang khusus cewek, saye aje nich bang klo pulang malem, aye sering duduk deket pintu angkot, takut di bunuh soalnya banyak kasusnya, jadi klo ade yang macem2 aye langsung loncat, biar juga badan bonyok yang penting selamet he..hhe….., serem, tapi mudah-mudahan jangan nemuin duech.

    nah seharusnya nich bang, calon-calon presiden sekarang tuch jangan suka bicara politik melulu, sok coba lihat, masalah yang abang sebutin itu harus dipikirin, katanya nich bang kemaren2 waktu kampanye janjinya bagi masyarakat yang miskin rumah sakit gratis, tapi kenyataanya gratisnya di emper2 rumah sakit,yang miskin ditelantarin, gratis yang gimana bang ya yang dimaksud?,

    mengenai BBM nich bang, aye rasa klo sektor pajak dikencengin nich, kita kagak perlu naikin BBM, kagak perlu tuch minta pinjaman dari IMF, tapi bang pada kenyataanya orang takut nich bang bayar pajak, NPWPnya kagak punya, gimana mau membuat indonesia jadi okta, coba klo sadar. emang sich bang klo angkot yang abang bawa buat narik, itu mah di kecualikan dari pajak, plat kuning. istimewakan bang?, tuch coba klo orang indonesia sadar dan taat pajak, pasti indoensia sejahtera.

    wah aye curiga nich, jangan2 ongkos angkot yang kemaren seharusnya dikembaliin 2500,tapi kagak dipulangin itu jangan-jangan angkot abang nich, wah g bener bang, jangan sampai bang ikut-ikutan wakil rakyat yang makan uang ga jelas, kacian anak bini, yang ada bukan menyejukkan tapi mempanaskan, jadi bang jadilah TUKANG ANGKOT YANG JUJUR karena itu LEBIH BAIK, dari pada WAKIL RAKYAT yang MENGAKU JUJUR TAPI BOSH IT!!!!!

  24. @Rosalinda(Mrs Green):

    Di belahan dunia lain, ada tuh presidennya yang sebelum jadi presiden cuman bisa ngomong politik terus. Pendidikannya cuman sampe kelas 4 SD, kerjaannya sebelum jadi aktivis politik adalah sebagai tukang logam. Sebelum jadi presiden, track recordnya praktis nol besar.

    Tapi dia berhasil membawa negaranya menjadi satu-satunya negara dengan ekonomi berbasis biofuel. Sampai-sampai Persiden AS, George shrub, menjilat presiden yang cuman ahli politik tersebut supaya dibagi tips dan teknologi (google: ethanol diplomacy).

    Presiden itu juga membawa negaranya keluar dari hutang IMF, keluar dari ketergantungan minyak impor, dan berbagai macam keberhasilan lain. Padahal, menteri ekonominya, “cuma” lulusan sosiologi tuh.

    So, kayanya naif kalau kita mengatakan seseorang tidak dapat mengurus negara, hanya gara-gara ia salah pilih jurusan waktu usianya 18 tahun dulu.

  25. Syukur dah kalo gitu non. Mungkin dasar non emang cantik, dipakein cadar aje tetep bikin deg-degan abang pengen ngelirik. Tapi kok, ngapain pake ngintip-ngintip segala plat angkotnye warne ape. Hare gene, plat item aje banyak nyang ngompreng cari untung, bekingnya tau sendiri kan non. Pan non-non juge nyang demen naek omprengan plat item saban ari kerja. Kalo angkot kuning, dulu babeh abang sih lame tuh ikut ngenekin, tapi pas waktu prestasinya kinclong malahan dituker ama nyang laen lantaran kagak mampu setor banyak. Jangankan kenek non, sopir tembak aje bejibun sekarang. Jadi ye non, plat mane aje kagak ngaruh. Biar dikate nomer polput, belon tentu baek non. Pokoknye kudu ati-ati terus ye non. Kalo abang sih, pengen make plat ijo kayak name non, tapi ntar dikire angkot tentara nyang mo perang. Ye udeh, kagak perlu pake plat dulu deh jadinye.

    NPWP buat orang kayak abang maksudnye ape non? Nyok kite itung-itungan bentar, abis emang demennye abang ngitung duit lecek penumpang saban ari. Kalo ade 10 jut orang kecil lagi nyang berhasil dipajakin, anggep aje pukul rate jadinye tiap orang ketiban bayar sejut tiap taon, berarti setaon negare ketambahan 10 teriyun (bener nggak ye nulisnye, teriyun ape terilun?). Lah, kalo liat jumlah utang ama pajak nyang kagak dibayarin orang gedean, 10 teriyun itu pan same-same aje. Apelagi kalo ngitung juge korupsi orang gedean, termasuk uang yang selamet dari pajak lantaran pinternya bikin laporan ngebanyakin rugi ngumpetin untung. Nah, apa kagak kebalik ngeliat mangsanya non? Jadi ye urus dulu sono nyang gede, jangan orang kayak abang lagi nyang dibikin tambah puyeng duluan. Ape-ape kan abang nih udeh dipajakin… ngerokok kena, nelpon ngirit-ngirit tetep kena, makan di warteg nyang papan namanya kegedean ikut kena, beli ape-ape di mal ya ikut kena, beli susu bayi juge ampe kena, banyak lagi kan non…. Lagian, kagak usah miara pajak model sekarang kenape? Mending model zakat yang terang-terangan aje, biar bayarnye lebih ikhlas moge-moge, pahale dapet, orang miskin ketolong, nganggur ketolong, pengusaha bokek ketolong, pemude bokek mo kawin ketolong (tapi bisa gak ye buat babeh-babeh bokek nyang mo kawin nambah). Rokok kagak usah dibikin lagi deh, negare justru bakalan banyak duitnye. Kagak percaye, ntar kapan-kapan kite sambung soal nyang eni.

    Wah noooon… soal rumah sakit, emangnye gampang mo gratis biar dikate cuman di emper? Dengerin ye non, kagak useh kite ngomongin gimane rumah sakit ngelayanin pesien nyang punye askes, gakin, ato ape kek nyang kayak gitu…. Sekarang abang cerite nyang kepaksa bayar full teng aje. Abang nih non ye, pernah bawa bini ama anak bayi abang umur setaon nyang kena diare udeh parah ama lemesnya ampir kagak ketulungan, baru mo daftar aje udeh dicegat pungli, keluar dah goceng (mintenye ceban) dikaliin dua orang, baru deh anak bini dianterin masuk. Itu rumah sakit punye pemerentah non, berarti punye kite juge, waras kagak tuh! Trus enyak abang jagein anak, abang bolak-balik jagein bini ama anak. Ya ampun, mergokin bu dokternya ngebentak-bentak enyak waktu si dokter lagi masukin selang ke hidung anak abang, bener-bener enyak direndahin ama tu dokter. Gondok banget dong, dokter kite sekolah tinggi-tinggi nyatenye same aje, banyak nyang kagak ngerti moral, tugas, tanggung jawab, mutu ngelayanin. Lebih sedih laginye, di sono pan banyak anak kuliahan dokteran nyang biasenye pada numpang praktek. Nah, mereka kok kagak bereaksi ato nulungin, tetep aje pade sibuk sendiri ame catatannye. Berarti ye non, anak kuliahan nyang sering demo ame ketemu abang di jalan, itu bukan tande mereka semue peduli ame kite, nyatenye masih banyak nyang cuman mikirin nasib masing-masing. Jangan saleh ye non, anak bini abang emangnye nginep di kamar? Kagak non, di UGD rame-rame. Ini die kali alasannye. Kalo malem non, capek deh abang minta tolong benerin impus macet, kagak ditanggepin serius. Perawat cume mondar-mandir belagak sibuk, padahal ade perawat nyang cume duduk-duduk sambil nulis doang, malahan ade nyang cume ngerapiin kantong plastik sampah, semuenye pada bilang entar-entar ato tungguin si anu. Eh, ditungguin ampe pagi kagak kesampean. Kan bikin orang was-was semaleman ame nasib bini, trus bisa nyangkain nyang kagak-kagak, ape mereka sengaje ngulur-ngulur biar impus lame abisnye, nginepnye jadi tambah lame, duit, duit… Tapi ya udeh, nyang paling penting anak bini abang akhirnye sembuh, sehat terus. Jadi ngapain dendem. Kalo ntar udah banyak dokter yang sudi naek angkot abang saban ari kerje buat ngirit jalanan ama binsin kite, ntar abang ajarin kalian pade… gimane tuh bikin perubahan mutu layanan, contohin nih angkot. Kagak perlu sekolah tinggi-tinggi dok, cukup dengerin nasehat non ijo di atas juge bise jadi orang baek. Buat anak kuliahan dokteran, inget ye, kalo lagi ngikut praktek di rumah sakit, kalian tuh berurusan ame orang, bukan ama tikus ato kelinci lagi kayak di labotirorum kalian. Ngarti kagak lu pade? Bodo amat gue dibilangin ngeguruin, emangnye kite udeh pada pinter ape, kagak butuh belajar lagi hah?

    Tapi ye non…. abang rada khawatir juge kalo dengerin maunye kite bela-belain syariat. Takutnya nih, ntar kite jadi pade gampang pasrah. Ponakan abang ade yang meninggal lantaran kena demam berdarah. Diinepin di rumah sakit, baru bentaran udeh disuruh pulang, dibilangin kagak kenape-nape. Eh, nggak lama malah kambuh parah kagak ketulungan. Di rumah sakit laen meninggalnye. Sodara abang cuman pasrah, bilang itu takdir, kagak mau manjangin urusan nyang kate orang mah bise jadi ade unsur malpraktek. Kalo kate non gimane nih, ape kite emang baeknye jadi orang yang sabar, sabar, sabar, … ape-ape dibilang udeh takdirnye, terime aje dengan ikhlas?

  26. Bank supir, nona ijo (asal jangan kolornya;maaf hehehe),
    asumsi saya anda berdua orang berada,buktinya bisa akses internet…saya sarankan anda sering2 baca buku2 motivasional.ada tuh buku berpikir positif dan berjiwa besar,jadi hidup anda bisa tenang sedikit, tidak pesimis mulu, negativ thingking mulu ama orang lama2 stress sendiri anda.saya kasian aja.emang bener pak idup kudu ikhlas dan sabar tapi bukan berarti menyerah pada nasib yang penting kita ikhtiar.kalo udah, tinggal sisanya serahin sama Tuhan, kalu pake ngomel2 berarti kita jadi golongan yang gak bersyukur.repoot jadinya, gak di aku umat nabi entar apanan.peace ah..

  27. wih bang angkot, ade yang protes nich ame tulisan kite, dia kagak tahu kali ya kita akses internet numpang alis nebeng, aye aja nebeng ama kk ane itupun pakek acara please, bukannya die tuch bang yang punya negatif thingking?

    kite bukan bernegatif thingking tapi kite menyuarakan hati nurani kita, negare ini kan negara demokrasi, ya suke2 kite lah mau ngomong ape, asal suke2nya jangan sampai buat orang berantem, emang mau kembali kezaman dulu, ngomong dikit takep, ngomong dikit masuk penjara. asal pada tahu nech ye, aye dah baca buku yang edi saranan nich dirumah ane banyak, tapi kan lagi2 ini negara demokrasi, jangan mentang2 mendukung n malah fans berat ama sesuatu trus g bisa ngembedain mana yang curiga, mana yang buruk sangka, dan yang mana kritik apalagi saran, ya pantesan aje Indonesia kayak gini, dikit2 dah ngecap orang curiga, TABAYUN dulu Bro, baru mengungkapkan. justu orang yang gampang stress karena dia kebanyakan g TABAYUN dulu, yang dipikirinnya cuma kesalahan orang melulu.

    Pesimis, itu tidak diajarin dalam agama yang ane anut ISLAM, seorang muslim harus berbuat sesuatu dulu alis ikhtiar baru setelah melakukan usaha yang maksimal hasilnya baru diserahkan kepada Allah swt, karena Allah swt yang mengetahui mana yang baik dan buruk untuk seorang muslim jalani.

    Nich ye dari awal masuk ke blognya pak yusril yang sama2 satu propinsi dengan ane, ane hanya memberikan saran, g ade tuch yang namenya gimana gitu, lah itukan terserah bpk yusrl, beliau kagak terima saran aye, aye mah lempeng wey, ngapain ane mesti pusching, (ini jawaban buat Bonar dan Edi)

    kita g asal pasrah atau bilang itu takdir, tapi kite harus berusaha dulu, klo kite dah ikhtiar luar biasa tapi ternyata Allah swt, berkehendak lain nah itu namanya baru takdir, takdirnya dikasih bukan kita terima begitu aje tepi kita mesti ambil pelajaran yang diberikan akan takdir tersebut. Sabar bukan berarti pasrah dan ikhlas, karena orang yang sabar belum tentu bisa ikhlas. Sabar adalah kita memahami dan mengerti mengapa dan karena apa Allah swt memberikan pristiwa/cobaan tersebut kepada kita. Allah swt memberi sebuah takdir, bukan karena Allah swt tak sayang kepada kita, tapi karena Allah swt begitu sayang sangat sayang, dan jika kita sudah memahami dan mengerti maka akan timbul keikhlasan akan pristiwa atau takdir itu sendiri. itu yang namenya Mukhlisin (wah bang kok aye jadi ceramah gini)

    Bang, kite jangan ngomong masalah syariat dulu bang, yang penting kita tahu dulu nech apa itu syariat?, klo kita kagak tahu syariat itu sendiri apa, entar ujung2nya kite pobia sendiri nech apa namanya islam. saran saye nich bang, coba kalau abang ngetem ditempat2 jualan buku bekas, baca2 buku disana, baca aja bang jangan beli he…he…, kan yang penting dapet ilmunya, betul enggak bang?

    Nah, masalah pajk nich bang, pajak tuch enggak akan mungut ama orang2 seperti abang, walaupun, dimall beli baju, dll dipungut pajak, tapi die ada bagian2nya, n ada katagorinya mana yang harus bayar mana yang enggak. kan hasil penarikan pajak buat kas negara juga, misalnya bayar gaji pns, buat jalan (waluapun jalannya banyak bolong), buat pembangunan dll. emang sich bang, orang akan bilang, pajak dipungut tapi g jelas kemana uang dari pemungutan pajak tersebut, nah disinilah bang lagi-lagi butuh orang JUJUR, dan orang JUJUR sangat dibutuhkan. pokoknya wanted.

    emang nich bang yang namenya politik klo aye kagak salah inget ade tuch yang namenya Kebijakan Public, disni dibahs semua yang berkaitan dengan keputusan pemerintahan, tapi aye heran, kenapa kagak ade yang seperti zaman Pak karno, menggabungkan politik dengan agama.

    klo mengenai dokter, aye juga ngalamin, adek aye juga diperlakukan ga pantes, sampai adek ane meninggal gara2 perawat, tapi itu sudah berlalu, ambil pelajar. Moral, Akhlak, Aqidah sangat jarang dibahas, sangat jarang diungkit, padhl inilah kunci dari segala hal, jika dari segi ini bisa diperbaiki insyaAllah, negara ini akan bagus, gimana mau mengkokohkan Indonesia, kalau yang dibawahnya aja bobrok. sekarang saatnya untuk memperbaiki bukan untuk mengobral segala rencana, apa jadinya rencana tanpa tindakan, apa jadinya jika kita mengobral ini dan itu tapi tidak dijalani, padahal Allah swt tidak menyukai orang yang tidak sama ucapannya dengan perbuatannya.

    oh ya bang, Aye kemaren dengerin radio, tentang pemilihan kepala daerah di Bandung, ternyata nich bang, banyak GOLPUT, kenapa banyak GOLPUT, ya itu tadi, orang yang janji, real yang ada didepan mata, ga sesuai dan rakyat sekarang udah melek mata g bodoh lagi. sekarang yang jadi tantangan bagi calon presiden, wakil rakyat, wakil daerah, bisakah dia menerapkan pedoman hidupnya Al-Quran dan Assunnah seiring dengan ucapan yang ia lontarkan, atau malah sebaliknya, dan seperti yang Allah swt katakan Allah swt tidak menyukai orang yang berbicara tapi tidak sesuai dengan perbuatannya, naudzubillahmindzalik.

    entar kapan2 kita bahas masalah politik bang, siapa bilang rakyat kagak bisa bicara politik, iye kagak bang he…he….

  28. Maaf bang bonar, ceritanya ok banget sampai nyari di google, bagus banget kita cari cerita untuk menjadi bahan masukan buat diri, lebih bagus buat negara, negara berhasil karena dukungan rakyatnya, kita tilik, kenapa bisa dia menjadi bisa membebaskan negaranya, pasti jawabannya KEKOMPAKAN, sekarang bandingkan diindonesia disuruh ikut milih malah GOLPUT, apa itu ga kompak, negara bisa diartikan 1 tubuh yang sama, kalau yang 1 kagak kompak yang ada malah jatuh, sekarang yang jadi permasalahannya APAKAH BISA KITA MENERAPKAN KEKOMPAKAN TERSEBUT? Salah satu orang (saya lupa namanya) yang berhasil mengentaskan kemiskinan yakni dengan mendirikan bank untuk orang miskin, apa kuncinya?, memberikan pemahaman kepada mereka yang mau, dan memotivasi mereka keluar dari kemiskinan, rakyat sudah terlalu capek untuk mendengar janji2,

    saya yakin bang bonar ilmu politiknya sangt luar biasa, sehingga mengerti masalah ini tapi dengan 1 tubuh yang saat ini saling berontak apakah bisa diberikan pemahaman dan pengertian itu sendiri,? jawbanya saya rasa abang tahu, karena abang jauh lebih memahami ilmu politik dibanding saya.

  29. @Rosa Linda:

    Lho kok masalahnya ‘nggeser… :)

    Pernyataan Anda mengatakan, penyebab masalah adalah karena rakyat kita tidak kompak, am i correct?

    Yaaahhhh, setidaknya itu artinya kita sudah sepakat, bahwa soal apakah presidennya ‘cuma’ bisa ngomong politik atau tidak, tidak lagi relevan bukan?

    Soal apakah itu salah rakyatnya, itu kesimpulan Anda sendiri. Saya kurang sepakat, tapi ya sudahlah, ada baiknya kita tidak usah ribut di tiap hal detail.

    Di negeri bebas ini, Anda tentunya memiliki hak seluas-luasnya untuk mempersalahkan rakyat. You go blame the people, girl!

  30. Bang Edi Santosa, ma kasih dah sarannye. Tapi ati-ati bang, penumpang aye nyang bener-bener mikir positif tuh biasenye nanyain ato ngobrolin green garden, bubur kacang ijo, teh ijo, ato nyang enak-enak laennye di Jakarte. Lah, kalo bang Edi, kayaknye masih trauma ame cerite si kolor ijo, berarti belon ilang kan pikiran negatifnye? Hehe, buku abang kudu sering dibaca lagi, malah baeknye diloakin aje bang. Maaf, buku kayak gituan kan kebanyakan karangan orang bule, jadi ribet nyaring nileinye, mane nyang cocok buat kite, mane nyang pelajaran buat orang nasrani. Kate orang nih, kalo kite emang masih demen baca buku psikologi ngetop, belon pengen ngaji jauh-jauh, mendingan bace buku A’ Agym aje tuh contoh lokalnye. Biar dikate ade rapor merahnye, paling nggak kan udeh jelas-jelas Islam. Moge-moge ade adek-adek kite nih nyang dengerin, kalo Bang Edi mah udeh level penulis kayaknye.

    Soal berpikir positif ame berjiwa besar ye bang, kite lanjut dikit nih. Orang nyang mampu ngelaksanainnye tentu orang nyang ngerti juge ame nyang negatif! Al Quran kite aje kagak sedikit berisi cerite negatif, buat ape? Biar kite jadi yakin ame nyang positif-positif. Gimane kite mo perbaikin rumah bocor, kalo kite kagak tau nyang namenye mutu genteng? Kagak boleh curiga bahwa kali aje ade genteng nyang pecah? Kagak perlu ngurusin genteng pecah nyang cuman sekeping, lantaran ribuan genteng laennye masih baek? Ape Bang Edi pikir, rumah kite udeh kagak ade lagi nyang perlu dibenerin? Ikhtiar itu kudu tau lengkap dulu, nyang positif ame negatif. Ikhtiar itu gimane ngelaksanain keputusan nyang udeh dipilih. Ikhtiar itu biar kagak suseh. Ape merhatiin nyang suseh-suseh itu, kagak perlu?

    Kalo dikasih duit koin gopek, ade 3 macem orang sinting:
    1. Orang nyang cuma peduli gambar bunga melati
    2. Orang nyang cuma peduli gambar burung garuda
    3. Orang nyang cuma peduli angka 500-nye, terserah di sebelah mane.

    Aye berurusan ame duit koin gopek tiap ari, maklum aje supir angkot. Jadinye kagak sinting bang, hehe.

  31. Non Ijo, ma kasih juge kritik ame ceramahnye. Adem kok dengerinnye, abis abang udeh bosen di jalanan dengerin orang galak tapi garing, kagak banyak omong tapi sinting. Cuman non, soal dokter nyang kali-kali aje praktek di mal itu, belon jelas nih gimane nyikapinnye. Pelajaran sih iye, ke depannye masa iye kite kagak perlu ke dokter?

    Wah, kalo abang turun buat numpang baca buku sambil ngetem, berabe non… keburu penumpang penuh ame ngamuk. Tetep kudu modal, jadi bisa dibawa ame dibaca kapan aje ngetemnye. Mangkenye lebih doyan beli koran. Kemarenan sempet baca juge nih soal pemerentah pajak ame bea cukai lagi ngetes calon pegawei. Kudu jujur kan non? Gile, rame amat ye nyang ngikut tes, ampe belasan rebu orang! Kagak abis pikir jadinye, emangnye ade ape… kok anak-anak mude kite kepengen amat ye jadi tukang pajak? Abang mikir positif aje deh, ngikutin saran Bang Edi, moge-moge itu pertande anak-anak mude kite makin banyak nyang peduli ame urusan utang pajak orang gedean nyang kagak lunas-lunas, ato urusan tukang bikin laporan nyang kagak jarang ngibulin orang pajak. Lho, kok ujung-ujungnya negatif? Kagak dong Bang Edi… emang tugas mereka juga itu. Laen lagi kalo bilang mereka pengen banget kerja di kantor pajak lantaran tempatnye basah, gampang cari duit sogok, jadi kagak ape-ape kalo masuknye nyogok. Payah nih Bang Edi, kagak ngerti juge. Ya udeh, kali emang settingan aye udeh kayak gini. Non Ijo, kok jujurnye bukan syarat utame? Yang kagak mampu ngoleksi sertifikat, kagak makan sekolah S1 ato S2, tapi mungkin aje orang jujur, emangnye kagak boleh ikut? Orang jujur pokoknya wanted? Wanted untuk dijadiin pembantu rumah tangge supaye perabotan para koruptor kagak dimalingin!

    Soal atu lagi, bener sih Non Ijo… abang juge takut jadi orang nyang kagak same antare ucapan ame perbuatan. Paling, abang cuman ngerasein 1 alesan, yaitu pemberontakan atas kemunafikan. Sape emangnye nyang munafik? Kagak useh nyariin atu-atu, kebanyakan. Tunjuk aje langsung, abang juge nih! Bener, kagak saleh non. Aye kalo ngomong, jadi susah buat anti bohong lantaran nyang diadepin juge kebanyakan pembohong. Aye kalo janji, jadi susah buat kagak mau ingkar lantaran udeh keseringan dikibulin orang nyang ngobral janji. Aye kalo dikasih kepercayaan, jadi susah buat amanah lantaran udeh keseringan dikhianatin. Lantaran nila setitik, kagak akan rusak susu sebelanga! Susunya rusak, lantaran nilanya yang udah sebelanga! Jadi, susunye di mane jaman sekarang? Masih banyak noh, pesantren kan contohnye. Itu pun masih macem-macem jenisnye. Tapi kalo nyang kite omongin udeh urusan politik, maaf ye non… jangan ngimpi susunye banyak. Cukup aje pahami, pemberontakan hati jauh lebih gampang berentinye kalo tatanan kemunafikan emang runtuh! Kagak percaye ame pribadi aye, emangnya gue pikirin. Tapi kalo kagak percaye ame bahaye tatanan kemunafikan, kagak ade susu lagi dah buat anak-cucu kite!

  32. disatu sisi saya tidak menyalahkan rakyat, kalau saya menyalahkan rakyat sepenuhnya berarti saya juga menyalahkan diri sendiri karena saya adalah rakyat, tapi permasalahannya adalah kekompakan didalam memahami negara ini, tidak dipungkiri banyak pemahaman satu masyarakat dalam merubah bangsa ini berbeda2, dan pemahaman dalam hal lainpun banyak terjadi. dan inilah perjuangan seorang yang akan memimpin indonesia, yaitu berusaha untuk menyatukan pemikiran dan tidak sekedar penyatuan, sehingga negara ini bebas dari masalah dan hutang. dan menjadi negara yang benar2 seperti yang dijabarkan bang bonar. Negara yang keluar dari Masalah.

    Pemili 2009 nanti banyak sudah parpol yang akan dipelih, dan tentunya banyak pula kandidat presiden, survey membuktikan bahwa banyaknya tingkat GOLPUT pada pemilihan pemimpin, baik itu dalam skala daerah yakni pemilihan wakil daerah yang sekrang sedang berlangsungpun apalagi nantinya ketika pemiliahn Presiden. Akankah Indonesia di biarkan seperti ini?.

    Ribut masalah siapa memimpin bukan hal yang penting sekarang, tapi yang harus dibahas dan dicari solusinya adalah bagaimana kita menyikapi permasalah yang memang sudah real didepan mata.

    Apalagi sekarang semua mencalonkan diri, mencalonkan diri sebagai memilih kandidiat untuk menjadi suara rakyat. Tapi apakah semuanya bisa dikatakan menjadi wakil suara rakyat dan benar-benar memang dari rakyat bukan sekedar menjadi rakyat, dan kadidat presiden yang tidak hanya menjual janji dan cita-cita kosong kepada rakyat, tapi kandiidat presiden yang memahami medan dan keadaan disekitarnya bukan hanya sekedar duduk dan mengomentari, rakyat hanya butuh solusi terhadap segala masalah yang dihadapi bukan sekedar bercuap-cuap atau tanda tangan kontrak politik, yang semuanya lebih banyak tidak jelasnya dibanding jealsnya.

    Jujur memang mudah diucapkan, tapi mencari orang yang jujur sangat susah, seperti mencari jarum diatas tumpukan jerami.

    Buat bang Bonar, sepertinya Anda salah menulis nama Asli saya he….he….

  33. Alhamdulilah sudah dapat ilmu baru dan telah diingatkan untuk tidak merasa paling tahu karena kita memang tidak pernah tahu semua hal…mengingatkan saya yang sedang belajar ini untuk tidak berhenti belajar.terimakasih ibu ijo, bank Sopir….semoga dengan nimbrung terus di blog ini selalu dapat pembelajaran terus…..amiennnnn

  34. Mrs. Green #66,

    Maksudnya Bang YIM disuruh ngomong ekonomi, kesehatan atau teknik gitu.. ??? Wah nanti malah repot lagi. Biar aja bang YIM ngomong politik, dia khan ahlinya. yang ngomong ttg yg lain2 biar aja nanti menteri2nya.

    Mrs. green, kalau saya jadi presiden, mau gak saya angkat jadi Menteri Hukum dan HAM, biar nanti Mrs. Green batasi biar parpol gak banyak2. Cukup 1 atau 2 aja.

    Kalau gak mau jadi Menteri Hukum dan HAM, mau gak jadi Sekretaris Pribadi Presiden.. ??

  35. Nyong, kan udah dijelasin juga duduk permasalahnya, coba baca coment2nya.

    makasih buanget atas tawarannya, tapi berhubung saya masih kepengen naik angkotnya bang supir angkot, menghirup udara diluar angkot, masih kepengen jajan bubur ayam, masih kepengen makan nasi kuning tampat langganan saya, trus masih pengen kemalll trus masih kepengen nonton dibioskop, masih kepengen ketawa-ketiwi dengan temen2 saya, masih kepengen hangout bareng ama temen saya, pokoknya masih bebas duech, dari pada entar jadi sekretaris presiden, pasti yang saya temui cuma pejabat2 betampang manis, tapi ke begitu manis, he..he….

  36. #Mrs. Green, komentar2nya sdh saya baca semua. Dan semakin banyak saya baca saya makin berpikir kalau tdk ada masalah di negara ini yang tak terkait dengan politik, makanya kita butuh orang-orang benar yang ngurusin politik dan kayaknya Bang YIM bisa diharapkan.

    Membaca keinginan anda seperti di atas saya justru malah menilai kalau anda pas menjadi menteri saya. Kayaknya kita bisa sama2 hang out dan anda juga bisa nonton saya main futsal.

  37. ok, thank for u comment mr. Nyong, tapi maaf tuch saya tidak begitu bermint menjadi menteri. hang out sama Mr, wah saya tidak mau entar ada gosip seru :D he.he…he……, apalgi nonton futsal, dari pada nonton futsal lebih baik saya nonton Moto GP aja duech, lebih enak.

  38. Pemikiran pak yusril tentang angket BBM dalam hal ini sangat rasional, patutlah menurutku disebarluaskan

  39. iya….penjual roti juga pengen tahu masalah hukum, eeh ketemu situs ini…
    Thanks for your kindness

    best regards
    http://banabakery.wordpress.com

  40. Assalamu’alaikum Bang YIM…. Saya ‘orang baru’ di blog ini. Bang YIM memang Guru besar HTN yg hebat. Saya orang pamekasan-madura, kuliah di UII. Sama dg teman abang, Pak Mahfud MD itu lho… Selamat Pak…… semoga abang bs maju pada pilpres 2009…. Semoga….

  41. Bang YIM pasti bs mengemban amanah jk memimpin negri ini…..

  42. Tulisannya menginspirasi saya bang… makasih banyak…

  43. Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
    Saat ini saya lg dalam penulisan skripsi…
    skripsi saya mengenai “Fungsi Pengawasan hak angket DPR RI pasca amandemen”
    yang saya ingin tanyakan apakah dengan Hak Angket ini dapat MENGIMPEACH PRESIDEN??
    padahal saat ini presiden bukan lagi dipiplih oleh MPR melainkan di pilih oleh rakyat.
    Dan Apabila kebijakan presiden itu terbukti menglanggar UUD atau UU apakah laporan dari pansus tersebut itu perlu di uji lagi d MK atau tidak?
    melihat kasus yang di alamin oleh presiden GUS DUR laporan dari pansus bulog dan brunei itu menyatakan adanya indikasi KKN dan pihak pansus tidak perlu merekomendasi apapun.
    apakah hasil laporan pansus hak angket itu mempunyai kekuatan hukum untuk mengimpeach presiden?
    dan bagaimana kah dampak dari hak angket idari sebuah kebijakan eksekutif??
    saya harap bapak Yusril Ihza Mahendra yang saya hormati dapat memberi pendapat nya mengenai Hak Angket ini demi kelangsungan hasil skrispsi saya yang ter inspirasi dari artikel bapak dan sering nya anggota DPR menggunakan hak angket dpr ri.
    sya udah mencoba menyari data-data hak angket itu di dpr tp di dpr nya sendiri tidak mempunyai data atau arsip hak angket itu

  44. perinsip orang desa pedalaman kalimantan Timur sby harus dipertahan jadi persiden RI prode ke 2 apaun kata PDI,Golkar,Gerindra.Pan,Hanura Satukali SBY tetap SBY saya tertarik karna satu2nya peresiden yan g kokoh berantas korupsi

  45. Thank’s dengan tulisan mas, saya mulai mengerti dan memahami Hak Angket DPR itu apaan dan juga bisa mengetahu apa kemudian yang akan terjadi di pemerintahan itu sendiri…

  46. asslamualaikum, pak yusril, saya setuju dengan visi dan misi PBB yang berjuang untuk menegakkan syariat islam diindonesia

  47. jangan terlalu banyak menghabiskan energi untuk mikirin Indo0nesia, kalaupun ini selesai besok ada lagi maslah korupsi yang lain. satu cara penyelesaian REVOLUSI

  48. Negara kita negara hukum, tp hukum kok kejam? termasukkah negara ini sebagai negara yg kejam?. hukum manusia itu bersifat nisbi, tk bisa dijadikan patokan mutlak dan absolut. Rakyat cm bisa prihatin plus dapat imbas negativenya. mencuri ayam lbh berat hukumannya ketimbang mencuri uang negara. dimanakah hukum? dimanakah keadilan? apa hanya semboyan dan omong kosong belaka?

  49. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
    Hanya ada satu kata yang patut kita sampaukan pada yang terhormat Bapk. Yusril Ihzamahendra untuk ide dan gagasannya yang cemerleang demi kemajuan bangsa dan negara kita. Semoga ide-ide yang cemerlang ini dapat dijadikan inspirasi bagi anak muda sekarang, Amin.
    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  50. bang gimana nih apa masih mbangun deso… alias di babel?? smoga lancar2 aja dengan tambang2nya….kita kangen tulian abang…. apalagi skrng century gate……Gimana komentar abang demi kejuan bangsa kita ini???

Leave a Reply