HANYA ADA SATU KATA: MAJU!
Bismillah ar-Rahman ar-Rahim

Lambang Partai Bulan Bintang
PBB telah memastikan diri maju ke Pemilihan Umum 2009 dengan Nomor Urut 27. Melalui Blog ini saya menyerukan kepada segenap Keluarga Besar Bulan Bintang untuk bersiap-siap maju ke pemilihan. Hanya satu kata yang harus kita pegang: Maju! Kepada segenap jajaran pengurus PBB dari pusat sampai ke daerah-daerah, saya serukan untuk segera bergerak melakukan sosialisasi tanda gambar, program dan memperkenalkan calon-calon legislatif PBB di semua tingkatan. Waktu tak banyak lagi untuk termenung dan berpangku tangan. Waktu tak banyak lagi untuk berdebat ke dalam, karena kita harus tampil keluar dengan satu sikap: Maju!
PBB harus menyadari kesalahan masa lalu: Partai ini belum merakyat. PBB masih dianggap partai elit intelektual berbasis perkotaan. Padahal bagian terbesar rakyat kita ada di kampung-kampung dan desa-desa. Rakyat harus diyakinkan bahwa PBB mempunyai cita-cita mulia memajukan bangsa dan negara, serta rakyat kita seluruhnya. Tunjukkan kepedulian dan perhatian yang besar dari partai ini kepada rakyat miskin di kampung-kampung. Bukan saja kampung-kampung terpencil, tetapi juga kampung-kampung yang ada di tengah kota-kota besar. Perbaikan kampung, dalam arti penataan lingkungan, penyediaan fasiltas umum, dan lapangan kerja bagi mereka yang tinggal di kampung menjadi pusat perhatian kita. PBB ingin rakyat sejahtera, adil dan makmur serta bebas dari rasa takut. PBB tidak ingin harga-harga kebutuhan pokok, biaya kesehatan dan pendidikan mahal dan tak terjangkau oleh rakyat. PBB ingin menjalankan kebijakan energi nasional yang berpihak kepada rakyat, sehingga harga BBM dalam negeri tidak mengalami gonjang-ganjing karena fluktuasi harga minyak di pasaran internasional, akibat ulah para spekulan dan mafia minyak dunia.
PBB adalah Partai Islam dan sekaligus Partai Indonesia. Sebagai Partai Islam, PBB melandaskan perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang berlaku universal dan bersifat “Rahmat Bagi Sekalian
Alam” sebagaimana dikatakan al-Qur’an. Universalisme ajaran Islam, terutama tentang asas keadilan, kejujuran, kebenaran, pemihakan kepada kaum yang lemah dan tertindas, penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia apapun agama yang mereka peluk, adalah asas perjuangan PBB. Segenap warga PBB wajib menjunjung tinggi akhlak yang mulia, wajib menunjung tinggi norma-norma etik Islam yang universal. Politik adalah bagian dari dakwah untuk mengajak manusia ke arah kebajikan dan menolak kemungkaran. Tidak akan ada pihak yang dirugikan dengan prinsip-prinsip ini.
PBB memang memperjuangkan tegaknya syari’ah Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Kita menjunjung tinggi kemajemukan masyarakat kita. Syari’ah Islam dalam arti peribadatan — seperti solat, puasa dan haji — dapat dilaksanakan umat Islam seluas-luasnya, tanpa sedikitpun kewenangan negara untuk mencampuri atau menghalanginya. Syari’ah Islam dalam kehidupan pribadi dan keluarga – seperti perkawinan dan kewarisan — dijamin untuk dilaksanakan bagi umat Islam, sebagaimana umat beragama lain juga tunduk kepada ketentuan-ketentuan agama mereka. Syari’ah dalam kehidupan yang lebih luas yang berkaitan dengan hukum publik, adalah sumber hukum yang universal, yang dapat ditransformasikan ke dalam hukum nasional atau peraturan di daerah-daerah. Kalau sudah selesai ditransformasikan, maka namanya bukan lagi syari’at Islam, melainkan hukum nasional Republik Indonesia atau Peraturan Daerah, atau peratiran lainnya yang merupakan hukum negara Republik Indonesia.
Bukan hanya syari’ah Islam sebagai sumber hukum yang kita transformasikan, asas-asas hukum Adat, Hukum Eks Kolonial Belanda yang telah diterima masyarakat, dan juga konvensi-konvensi internasional yang telah kita ratifikasi, semuanya adalah sumber hukum, di samping Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Asas dan cita-cita perjuangan PBB adalah sejalan dengan kemajemukan bangsa Indonesia. PBB menjunjung tinggi asas Bhinneka Tunggal Ika. Asas ini disahkan menjadi kata-kata yang diletakkan di dalam lambang negara Garuda Pancasila. Pengesahan itu dilakukan oleh Perdana Menteri Dr. Sukiman Wirjosandjojo di tahun 1952. Dr. Sukiman adalah Ketua Umum Pertama Partai Masyumi, Partai Islam yang memberi inspirasi kepada asas dan perjuangan PBB.
Dengan berasaskan Islam dan menimba inspirasi dan motivasi yang seluas-luasnya dari ajaran Islam yang universal itu, PBB berjuang untuk memajukan bangsa dan negara Republik Indonesia. PBB tidaklah “menjual” agama sebagaimana dituduhkan orang-orang sekuler-nasionalis, karena agama bukanlah barang dagangan yang dapat diperjual-belikan. Karena itulah, saya mengatakan bahwa PBB di samping sebuah Partai Islam, adalah juga Partai Indonesia. PBB akan terus berjuang membela tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan nama Republik Indonesia itu. PBB tidak berniat untuk mengubah nama negara kita menjadi Republik Islam Indonesia seperti sering dituduhkan kepada PBB. Namun PBB memperjuangkan ajaran Islam yang universal dapat menjiwai dan menyemangati kehidupan bangsa dan negara kita, dengan tetap menjunjung tinggi dan menghormati keberadaan pemeluk-pemeluk agama lainnya, sesuai dengan jaminan ajaran Islam tentang kemerdekaan memeluk agama dan menjalankannya, yang semuanya adalah sejalan dengan ketentuan-ketentuan di dalam Undang-Undang Dasar 1945. PBB dengan tegas menolak sekularisme, yang bercita-cita ingin memisahkan urusan keagamaan dengan urusan kenegaraan. Namun PBB bukan hanya menginginkan Umat Islam menjadi maju, tetapi menginginkan agar semua umat beragama yang merupakan bagian dari rakyat dan bangsa Indonesia harus sama-sama mencapai kemajuan. PBB bukan hanya ingin agar umat Islam dapat dengan leluasa menjalankan ajaran agamanya, melainkan semua pemeluk agama dapat menjalankan ajaran agama mereka dengan leluasa, aman dan sentosa.
Besar atau kecilnya PBB akan ditentukan oleh Pemilihan Umum 2009, yang kampanye sosialisasi pesertanya dimulai pada pertengahan bulan Juli ini. Tunjukkan kepada rakyat bahwa PBB adalah partai Islam yang moderat dan memperjuangkan cita-citanya melalui saluran-saluran yang sah menurut hukum yang berlaku. PBB adalah partai yang menjauhkan diri dari cara-cara kekerasan, kebrutalan dan pemaksaan dalam berjuang. PBB menolak politik uang, dengan cara membeli suara rakyat, sehingga mereka kehilangan haknya untuk memilih sesuai keinginan hati nuraninya. PBB juga menolak cara-cara kampanye yang tidak sejalan dengan norma-norma etika. Kami menolak “black campaign” dan menganggapnya sebagai sesuatu yang tegas-tegas melanggar suruhan agama.
Kepada seluruh Keluarga Besar Bulan Bintang saya menyerukan: ajaklah tokoh-tokoh agama, para ulama, para ustadz/ustadzah, muballigh-muballighoh, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh adat, pemuda, mahasiswa dan pelajar dan seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung PBB dalam Pemilu 2009. Lakukan sosialisasi partai sekarang juga! Jangan menunggu! Kita berpacu dengan waktu untuk meraih kemenangan. Tidak ada kemenangan tanpa perjuangan dan kerja keras! Allah Ta’ala tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum, sebelum mereka berjuang keras untuk mengubah nasib dirinya sendiri. Karena itu, jangan biarkan PBB menjadi partai kecil, partai gurem yang tak ada artinya dalam kiprah perpolitikan nasional kita! PBB harus menjadi partai besar yang kuat, dan memberikan kontribusi yang besar bagi kemjauan masyarakat, bangsa dan negara!
Tidak ada pilihan lain bagi seluruh Keluarga Besar Bulan Bintang dalam menghadapi Pemilu 2009 kecuali:
HANYA ADA SATU KATA: MAJU!
Insya Allah, Tuhan akan memberkati perjuangan kita!
Hasbiyallahu wa ni’man wakil
Cetak artikel
Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=262
Saya adalah salah seorang yang mencoblos PBB pada PEMILU 2004 yang lalu, alasan salah mencoblos waktu itu didasari ideologi PBB yang ingin menjalankan syariat Islam. Jadi teruslah maju berpinsip pada ideologi itu.
Maju terus PBB…………….
Mudah2an PBB masih memikat hati saya pada PEMILU 2009 nanti.
Buat mas ariedi, saya sarankan kalau bikin komentar tolong gunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh pembaca blog yang lain supaya kami dapat menyelami pemikiran anda. Saya yakin anda orang cerdas dan pintar, jadi gunakanlah bahasa yang cerdas dan pintar. Ini zaman sudah berubah mas, bukan zamannya gajah mada lagi atau zamannya mpu tantular. Mas tidak sedang bertukar pikiran dengan ki joko bodo yang begitu klenik, tapi dengan orang2 yang sudah tercerahkan pola pikirnya dan tidak terperangkap kepada segala macam jampe2 mbah jambrong. Mas jangan sok jadi orang jawa. Blog ini tidak diperuntukan bagi orang2 yang mempunyai mental sektarian etnis. Saya yakin yang hadir di blog ini berasal dari berbagai etnis dan suku, jadi bukan orang jawa semua. Jadi, sadarlah mas ini bukan lagi zamannya majapahit.
Semoga PBB dengan bang YIM bisa berkampanye dengan cara yang cerdas dan betul-betul mendidik dan informatif. Tidak memakai cara-cara kuno seperti “goyang dangdut”, pawai yang bikin macet dan sejenisnya.
Saya setuju dengan abang, bahwa keputusan KPU yang sudah diputuskan sebenarnya sudah final, ini terjadi pada 7 parpol adalah penuh unsur politisnya, maju terus PBB selamatkan NKRI dan Perekonomian dimasa akan datang bang ….. majulah Capres 2009
Salam Perapian Nasional – dan Kehangatan Keluarga !
Bung Yusril , …
Ide dasar ku Samuk situs awak mu , sesungguhnya hanya mewakili , perihal Pemilik Hak Pilih , yang Ulang kali terkecoh – Salah gamitan
Kaweruh Budi , akibat Kurang ketajaman Insting , yang mungkin saja akibat Di fokuskan pada urusan Ber Naluri Bisnis – atau karena belum ada sarana Untuk ( Istilah C / A ) : NGUJI TENAGA PEMATANG KITA
Seperti Disini – yang memiliki banyak mungkin , seperti Plus kata : DISINI +
CINTA PERTAMA KALI BERSEMI , yang berasal dari gaul Huruf dan praduganya , Mengali menuju lahan pandangan Dunia Nyata . – yang perlu jadi simak Bung Yuril – selaku kami tuwo ( seperti istilah Old cat Syd Barreett = kami tuwo Pink Floyd ) sederhana saja – jangan seperti menghadapi Orang di Tanah Electron Dunia Maya – apalagi anda tidak kenal sosok Panji asmoro bangun nya , jadi ya – Tembak langsung saja – Langsung Menghisap sari madu Hurufnya saja , kali kali ada yang seperti dari : Pulau Melati Pujaan Bangsa – sejak Dulu kala – melambai – lambai ketengoknya …. !
Maka walaupun anda termasuk , tidak lolos sensor ujian dari sosok balung kait Wingi Negri Kekuatan Regenerasi 10281928 , tidak harus membuat anda Mutung , masygul – In too deep , Genesis – karena bahan ujiku – Level Ujian sakti dari Negara WARIS : Kesaktian Pancasila – karena jadi pemimpin Negri yang majemuk , dan arahnya sudah tampak Terkilir Pinesten kodrat , kehilangan kawuningan rasa Kemuliaan Mahkluk Mulia , Insani Bumi Ibu – Menuju predikat Bangsa yang Durhaka – So pasti yang di perlukan adalah Pemikiran : Sakti , pilih tanding – Swiwiwi Budi Pekerti , Bukan SUCI – Bank of Sperm , maha suci Insani , special effect Cry baby – SAKTI , itu istilah yang lebih Mencakup YOGANIRO – Pernyataan saudara Tubuh alam semesta , kita manusia di bumi adalah Keluarga besar alam , ya tentu saja = wajib Hukumnya untuk menjadi bagian Tubuh keluarga Jagad raya : Seru Asyik Punya . – Bukan malah nyata Ikut merusaknya , menjadi Bangsa yang ternasuk mencemari lingkungan di Era Global Warning .
So , apakah Diri – jati Bung Yusril , seperti yang jadi pemikiran + Gundah gulana Kami dewasa ini : Do You Feel Like We Do ?
( Remember Song – 70’an – Peter Frampton )
Woke up this morning with a wine glass in my hand
Whose wine, what wine, where the hell did I dine?
Must have been a dream I don’t believe where I’ve been
Come on – you wanna do it again?
Do you, you feel like I do?
Do you, you feel like I do?
My friend got busted just the other day
They said don’t walk, don’t walk, don’t walk away
He drove into a taxi bent the boot hit the back
Had to play some music otherwise he’d crack
Do you, you feel like I do?
Do you, you feel like I do?
Champagne for breakfast and a sherman in my hand
***** top, ***** tails – never fails
Must have been a dream I don’t believe where I’ve been
Come on – you wanna do it again?
Do you, you feel like I do?
Do you, you feel like I do?
TENTANG SYARIAT ISLAM
Tidak ada yang salah tentang syariat Islam, yang salah adalah aplikasinya. Terbukti negara yang sekuler nyatanya justeru mampu mengaplikasikan apa itu etika dan peradaban secara islami (bersih, tertib, santun, saling menghormati perbedaan, amanah dll).
Cobalah kita berpikir terbuka, saya sependapat dengan bung vavai. Buka pula tentang pemahaman pembangunan bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama. Untuk apa memaksakan kehendak yang pada akhirnya justeru merugikan dan kontra produktif. Bukankah cara-cara para wali dalam sejarah memberi pelajaran buat kita untuk menyusun kembali tulang-tulang yang berserakan menjadi satu dalam kalimat syahadat?
Lebih elegant bila kemauan menegakkan dan menerapkan Syariat Islam cukup tersirat saja bukan tersurat.
RASANYA AKAN DAPAT MEMBERIKAN RESPON POSITIF DARI NON ISLAM, KARENA SIKAP SEBAHAGIAN UMMAT MAYORITAS INI SANTUN, RAMAH DAN MENGHARGAI SESAMA MANUSIA, SALING MELINDUNGI MESKI BERBEDA TAUHID!
BUKANKAH DAKWAH ITU SEBAIKNYA DISAMPAIKAN KEPADA MEREKA YANG TIDAK SEIMAN, CARANYA DENGAN SIKAP DAN PERBUATAN SEHINGGA MUNCUL RASA SIMPATIK DAN PADA AKHIRNYA TERTARIK.
Kalo saya gk milih PBB masih boleh komen di blog ini kan pak Yusril?
#Detnot,
Banyak dari pengisi komentar disini bukan kader / pendukung PBB, bahkan di posting yang lain justru kontra dengan YIM dan itu tak masalah.
Silakan sampai komentar anda. Buktinya, komentar anda diatas kan tidak dihapus / moderasi :-D
Maaf, mendahului pak YIM.
Jika pak Yusril terpilih jadi presiden apakah pak Yusril akan:
1. Menaikan harga BBM mengikuti harga Internasional?
2. Menjual BUMN2 yang ada (Privatisasi)?
3. Membiarkan MNC menguasai 90% migas Indonesia?
4. Membiarkan perguruan Tinggi Negeri dan Rumah Sakit Pemerintah diprivatisasi?
5. Memberikan lahan minimal 2 hektar kepada petani?
6. Memilih orang2 Neoliberalis sebagai menteri?
Cukup 6 pertanyaan itu yang mudah2an bermanfaat bagi yang lain.
Silahkan baca kumpulan artikel dari media massa tentang situasi Indonesia pasca kenaikan BBM di:
http://infoindonesia.wordpress.com
Assalamu’alaikum.
Saya pengagum berat bang YIM sejak lama. Saya sangat menyukai gaya bang YIM dalam menjelaskan suatu masalah baik dalam kapasitas sebagai politisi maupun sebagai akademisi, runut dan jelas. Sebagai seorang Muslim tentu saya sangat mendukung pencalonan bang YIM sebagai Capres 2009. Walaupun slogan yang di usung bang YIM adalah Syariat Islam namun saya dengar banyak kalangan non Muslim yang mulai menyatakan dukungannya atas pencalonan bang YIM, ini membuktikan kepiawaian bang YIM dalam menjelaskan dan mengkomunikasikan syariat Islam kepada kalangan non Muslim. Namun ada satu hal yang agak mengganjal saya atas penampilan bang YIM di depan publik, cara berpakaian bang YIM yang “terlalu casual” nampaknya agak kurang sedap di pandang mata. Saya sangat berharap sebagai seorang tokoh Muslim bang YIM dapat lebih memperhatikan cara berpakaiannya.
Wassalam.
‘Alaikum salam. Tidak ada cara berpakaian yang dapat memuaskan semua orang yang memandangnya. Itu saja masalahnya. Saya pakai jas dan dasi juga dikritik. Pakai baju batik juga dikatain. Pakai baju koko dan pakai kopiah dikatan orang tua. Pakai jeans dikatakan “terlalu casual” seperti pendapat anda. Saya pakai baju Melayu dikatakan kayak orang mau menari. Saya pakai baju putih lengan panjang, juga dikatakan meniru gaya Tony Blair. Saya pakai jubah dan sorban, dikatain lagi niru-niru orang Arab. Kalau saya pakai baju Cheng Ho dii luar film, anda juga mungkin akan tertawa melihatnya. Saya sendiri kadang-kadang bingung. Islam hanya menyuruh agar menutup aurat. Soal mode adalah masalah kontemporer belaka.
Bismillahirohmanirohim
MAJU…. MAJU…. Majulah
Tunjukan kekuatanmu yang sebenarnya Rakyat sudah terlalu lama terzolimi
BUKTI….BUKTI….BUKTIKANLAH
Anda (YIM) Mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa ini
Kami Senantiasa Mendukung langkahmu……………………….
Bismillah
Kita di pontianak hanya bisa memberikan dukungan apa adanya, toh meski dengan wilayah sebesar kalbar, kita tetap tak diperhitungkan disebabkan kuantitas jumlah pemilih (mungkin) yang nda seberapa jika dibandingkan dengan daerah lain terutama jawa dan sumatra.
Tapi Haqqul Yakin
Jaya Sempurna
Jika rakyat berjaya maka negara sempurna
untuk mencapai itu salah satu harapan kita tentunya dengan bangkit dan berjayanya partai bulan bintang dan kembalinya figur YIM sebagai Pandu didepan dengan kapasitas yang tidak lagi kami ragukan untuk maju 09.
minta jurus terjitu dan terdekat pencapaiannya juga dong, bagaimana menjayakan rakyat dalam kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan dan jaminan hidup dalam berbangsa dan bernegara. dengan kejayaan rakyat seperti ini negara tentu SEMPURNA.
JAYA……………………………………………………….
SEMPURNA………………………………………………
AMIN
Sebenarnya PBB 2004 tidak seharusnya menjadi gurem jika semua kita sebagai kader jujur dan sadar bahwa partai yang kita masuki atau partai yang kita dirikan dan kita bina adalah partai ”gerakan” perjuangan, bukan partai tempat mengubah nasib dari ustads miskin menjadi kaya, dari buruh/pekerja menjadi kaya/berkemampuan, dari guru honor menjadi politisi berduit, dari demonstran tukang teriak, kritik, intrik menjadi pejabat/menteri. Jika jujur pada diri sendiri, pada teman, pada partai serta sadar siapa diri kita, siapa teman, apa tujuan partai kita, kita akan bisa besar, maju, dan berkembang.
Jika semua kader PBB membaca, menyimak, merenung blog YIM ini pastilah tumbuh kesadaran bahwa perjuangan membesarkan partai bukanlah pekerjaan yang ringan, akan tetapi bukan pula berat jika dikerjakan dengan penuh kejujuran, di ikuti dengan keikhlasan Insya Allah PBB mampu melampaui ET dan menjadi partai yang diperhitungkan.
Sebagai kader saya telah membuktikan mampu menaikkan populeritas partai sehingga mampu mengantarkan kader ke DPR RI, seharusnya jejak 2004 harus lebih dikembangkan dengan cara tingginya frekwensi pimpinan partai menyapa pengurus dibawahnya dan konstituen; sayangnya langkah ini tidak di ikuti oleh pimpinan partai. YIM waktu memimpin PBB menjabat Menteri, tapi setiap kedatangannya ke daerah ada spare waktu utk kader partai, paling tdk utk pengurus partai; YIM tidak banyak memberi uang pada pengurus partai, bahkan boleh di katakan tidak ada, tapi pengurus dan kader senang dan bangga serta terpacu semangatnya untuk bergerak kebawah.
MAJU ! dengan jujur dan sadar, sapa rakyat di depan pintu rumah dan gubuknya, ikuti rakyat ke ladang dan humanya, dendangkan rakyat di kampung, di negari, di huta, dan di desanya, ajak rakyat berjuang bersama PBB menuju kehidupan yang di ridhoi oleh ALLAH SWT.
Dengan statement spt ini, saya tidak melihat bagimana PBB bisa menjadi partai untuk orang non-muslim. Walaupun anda juga mengatakan:
Kedua statement diatas sangat terbuka terhadap berbagai macam interpretasi. Bottom line nya, anda dan saya, sebagai contoh yang mungkin dalam konteks ini representatif dari masyarakat kita, ternyata tidak bisa saling percaya. Saya tidak percaya bahwa anda dengan PBB anda akan konsisten melindungi saya dan non-muslim lainnya. Dan anda tidak percaya pada itikad saya untuk menghormati muslim sehingga anda harus mendirikan partai islam sendiri untuk menjaga eksistensi (nilai2) islam di Indonesia.
Saling ketidak percayaan ini sangat saya sesalkan, tetapi kelihatannya begitulah Indonesia pasca 2000. Ketika saya dulu belajar PMP disekolah, yang diajarkan adalah bahwa Indonesia adalah negara yang bersatu. Saya percaya. Tapi ternyata itu semua cuma teori saja….
Anyway, tentang statement anda yg lain:
Pemerintah sekarang juga sudah melakukan itu. Tapi energi merupakan masalah pelik. Bottom line nya, permintaan energi Indonesia meningkat pesat, sementara kemampuan kita untuk memproduksi energi sendiri tersendat. Saya tidak melihat bagaimana anda bisa melakukan kebijakan energi yg berpihak pada rakyat (kecil). Jumlah rakyat kecil kita luar biasa banyak; produktivitas mereka kecil, terutama karena pendidikan yg masih rendah. Total ekonomi Indonesia tidakmemiliki kapasistas untuk mensubsidi rakyat kecil nya. Yg pada saat ini realistis bisa dilakukan adalah memberikan pendidikan, dan menyiapkan transformasi ekonomi Indonesia ke level produksi yg lebih “pintar”. Ini tidak memberikan impact nyata sekarang, tapi mungkin untuk anak atau cucu2 kita. Pada saat ini, dengan krisis energi diambang pintu, kelihatannya rakyat harus berkorban lagi untuk masa depan anak/cucunya. Tugas anda lah sebagai pemimpin untuk menjaga bahwa pengorbanan ini tidak sia2. Akan sangat sulit tentunya kalau politik kita terpecah belah…
Anda bisa mengatakan bahwa PBB “tidak bisa menjadi partai bagi orang non Muslim”, ya tidak apa-apa. Kenyataannya sangat banyak orang Islam yang tidak mendukung PBB, tetapi ada pula orang non Muslim mendukung PBB. Bahwa anda adalah di antara orang yang tidak mendukung PBB, yang sah saja. Di Bangka Belitung, Riau, Manado, Bolaang Mongondow, Papua, Irjabar, Maluku, dan NTT tak sedikit jumlah non Muslim yang mendukung PBB, bahkan menjadi pengurus dan beberapa orang menjadi anggota DPRD ( 3 orang di DPRD Kabupaten Puncak Jaya dan 1 orang di Kabupaten Maluku Tenggara). Antara fakta dengan apa yang anda katakan, bisa berbeda jauh.
Soal syari’at Islam saya sudah pernah membuka debat denga anda, namun pemahaman anda tentang hal-hal terkait dengan hukum dalam penialaian saya sangatlah minim, walaupun ketika itu anda berdalih “menggunakan common sense” saja. Kita bisa berdebat filsafat yang panjang untuk menjelaskan apa arti “common sense”. Tanpa dasar-dasar keilmuan yang memadai, “common sense” belumlah berati apa-apa. Anda bahkan tidak memahamai apa arti “hukum positif”, suatu hal yang sangat elementer dalam ilmu hukum. Namun tidak apa, sekiranya anda ingin melanjutkan debat mengenai syar’at Islam dengan modal “common sense” itu, ya saya akan meneruskannya. Hanya saja saya khawatir, debat itu akan menjadi semacam “debat Kusir” karena anda tidak memiliki dasar-dasar pengetahuan yang mencukupi untuk memperdebatkannya. Tetapi kalau anda mau, saya siap melanjutkannya. Bahkan, bukan hanya debat di blog ini, debat terbuka di depan umum atau di layar televisi juga akan saya sambut dengan baik. (YIM)
Assalamualaikum..
komentar #60)
tanggapan Abang..
‘Alaikum salam. Tidak ada cara berpakaian yang dapat memuaskan semua orang yang memandangnya. Itu saja masalahnya. Saya pakai jas dan dasi juga dikritik. Pakai baju batik juga dikatain. Pakai baju koko dan pakai kopiah dikatan orang tua. Pakai jeans dikatakan “terlalu casual” seperti pendapat anda. Saya pakai baju Melayu dikatakan kayak orang mau menari. Saya pakai baju putih lengan panjang, juga dikatakan meniru gaya Tony Blair. Saya pakai jubah dan sorban, dikatain lagi niru-niru orang Arab. Kalau saya pakai baju Cheng Ho dii luar film, anda juga mungkin akan tertawa melihatnya. Saya sendiri kadang-kadang bingung. Islam hanya menyuruh agar menutup aurat. Soal mode adalah masalah kontemporer belaka.
Bang……menurut saya jenis pakaian yang Abang sebutkan diatas semuanya oke -oke saja kecuali jubah & sorban…karena bukan pakaian yg biasa Abang pakai..apalagi pakai baju nya Cheng Ho..lebih lucu lagi donk…hehe
saya mau mengaitkan komentar Abang di atas dengan penampilan Abang di acara Debat TV One yang disiarkan secara keseluruh Indonesia…Abang pake celana blue jeans……yang menurut saya nih..terkesan terlalu santai…padahal acara itu seperti menjadi ajang penyampaian visi dan misi PBB ..sesuatu yang sangat prinsip sekali..
Masalahnya bukan pada jenis pakaian yang Abang pakai…tapi lebih pada pantas tidaknya pakaian itu dengan acara yang Abang hadiri…itu yang lebih baik menjadi pertimbangan Abang dalam memilih pakaian yang akan dikenakan..
ini cuma sekedar masukan dari seorang pendukung YIM..
He he he, lagi lagi soal “pantas dan tidak pantas” itu yang jadi masalah, karena ukurannya nggak jelas Boss! Cobalah lihat kepada isi perdebatan antara saya dengan Moeslim Abdurrachman di TV itu. Itu yang lebih pokok dan substansial, daripada pakaian yang saya kenakan. Kalau malam itu saya pakai jas dan dasi, toh akan ada juga yang mengkritiknya. Jadi, ya sudahlah Boss… (YIM)
BANGSA YG BESAR ADALAH BANGSA YG MENGHORMATI PAHLAWANNYA
Para pendahulu dan pendiri bangsa yang pemikirannya tercurah pada kemajuan bangsa adalah PAHLAWAN, para penerus perjuangan pendahulu dan pendiri bangsa yang senantiasa terpanggil untuk memajukan dan mengangkat harkat dan martabat negeri ini juga adalah PAHLAWAN. Mereka hidup pada masanya masing-masing.
Sayang…..bangsa ini belum mampu memberikan apresiasi objektif kepada anak bangsa yang terbukti memberikan makna kepada negeri tercinta ini. SOEKARNO terjatuh karena saat itu telah dianggap menyalahi konstitusi dan bak panas setahun terhapus oleh hujan sehari…..SELURUH JERIH PAYAH PERJUANGANNYA SEOLAH PUNAH, SOEHARTO mengalami nasib yang sama digulingkan dengan alasan yang sama….NILAI-NILAI KEBAIKAN YANG MELEKAT PADA DIRINYA PUN TERHAPUS PUNAH, Habibie ……. juga digulingkan oleh Lembaga Tertinggi Negara karena kemauan elit yang punya kepentingan, hasrat dan syahwat politik tak terkendali dan…… PEMIKIRAN BELIAU TERHADAP KEMAJUAN TEKNOLOGI NEGERI INI PUN HILANG TAK TERSISA.
Giliran berikutnya GUSDUR yang diuntungkan oleh keadaan sehingga mampu menjadikan dirinya sebagai Presiden juga bernasib sama tergulingkan…….MESKI SAYA BELUM MAMPU MENARIK MANFAAT APA YANG BISA DIAMBIL DARI HIKMAH GUSDUR JADI PRESIDEN, TAPI SAYA BISA MERASAKAN ADANYA PERUBAHAN MESKI BERAKIBAT KEPADA KEBABLASAN TP INI HANYA MASALAH WAKTU UNTUK MENERJEMAHKANNYA.
Periode berikut MEGAWATI yang juga naik ke takhta Presiden oleh situasi yang menguntungkannya, MESKI TIDAK ADA MANFAAT YANG DAPAT DIRASAKAN SECARA SIGNIFIKAN DARI HASIL KEPEMIMPINAN BELIAU, tapi saya tetap menghormatinya karena whatever Ibu Mega adalah PRESIDEN RI yang harus kita hargai dan kita hormati meski terbukti ketika bertarung secara terbuka akhirnya Tewas juga.
Saat ini kepemimpinan berada di tangan SBY, jangan menutup mata ada hal-hal positif yang dihasilkan secara signifikan khususnya dalam hal pemberantasan korupsi, meski perekonomian rakyat terengah-engah. Periode ini memang berat, SIAPAPUN YANG MENJABAT PADA PERIODE INI ADALAH MERUPAKAN PERIODE SULIT……sebagai anak bangsa saya juga tidak puas sepanjang kepemimpinan SBY. Karena sekolah yang katanya gratis juga nyatanya BOHONG, Dunia pendidikan tidak jelas arahnya disamping mahal harganya, padahal melalui jalur ini Negeri yang gemahripah loh jinawi akan mampu terjaga dari tidur panjang ketertinggalannya.
Beginilah nasib negeri ini. Ketika saya berkunjung ke negeri luar sana menangis rasanya karena irihati terhadap kemajuan yang diraih oleh negeri orang itu, semuanya serba teratur, tertib dan sangat manusiawi. Selain aman dan udaranya bersih pemimpinnya pun rasanya berpihak kepada rakyatnya karena para jompo amat sangat dihargai dan diberi fasilitas yang sangat memadai.
Mari kita hormati Para Pendiri, Penerus Perjuangan, Guru-guru yang tulus di daerah terpencil sana, Olahragawan, Para juara olimpiade science, rokhaniawan dan PARA MANTAN PRESIDEN dengan jiwa yang besar sebagai anak bangsa yang katanya menjunjung tinggi sopan santun dan beradab ini. Dengan demikian diharapkan INDONESIA kembali mampu menjadi MACAN ASIA karena dalam HIDUPNYA SELALU BERBUAT kebaikan dan semua ini akan mampu diraih secara gotong royong karena BERSAMA KITA BISA tanpa melupakan HATI NURANI RAKYAT Menuju Syariat yang mampu memberi manfaat bagi seluruh umat! AMIEN
He he he, lagi lagi soal “pantas dan tidak pantas” itu yang jadi masalah, karena ukurannya nggak jelas Boss! Cobalah lihat kepada isi perdebatan antara saya dengan Moeslim Abdurrachman di TV itu. Itu yang lebih pokok dan substansial, daripada pakaian yang saya kenakan. Kalau malam itu saya pakai jas dan dasi, toh akan ada juga yang mengkritiknya. Jadi, ya sudahlah Boss… (YIM)…
terima kasih atas tanggapan Abang terhadap komentar saya (komentar #65)…
Bang …kalau untuk isi perdebatan antara Abang dengan Moeslim Abdurrachman bahwa itu yang lebih pokok dan substansial…saya setuju banget Bang…tapi jangan salah Bang…yang mendengar uraian Abang itu belum tentu semuanya paham …mungkin mereka cuma bisa menilai dari penampilan Abang saja.
Mengutip uraian Abang bahwa PBB harus menyadari kesalahan masa lalu: Partai ini belum merakyat. PBB masih dianggap partai elit intelektual berbasis perkotaan. Padahal bagian terbesar rakyat kita ada di kampung-kampung dan desa-desa.
Bang, mudah-mudahan rakyat di kampung-kampung dan desa-desa termasuk orang-orang yang bisa memilah mana yang lebih pokok dan substansial daripada sekedar soal “pantas dan tidak pantas”, Amin.
Ass………..
bang Yusril kita juga sebagai simpatisan Bulan Bintang Ingin mensukseskan untuk Kemenangan PP dan Abang sebagai Presiden, ada hal kecil yang mengelitik dari kawan-kawan kami, sebagai pelajaran dari masa lampau…. banyak Ibu-Ibu yang bersimpati kepada Abang namun Melihat Keluarga Abang belum sesuai dengan apa yang dicita-citakan Bulan Bintang… salah satunya dalam cara berpakaian layaknya seorang Muslimah…..
saya pikir ini adalah hal yang samgat Prinsip Bagi Muslimah, dan saya berharap Supaya Istri Abang yang sekarang juga bisa menunjukan seorang Muslimah yang sesungguhnya…..
Insya Alloh dengan seperti itu Minimal Keluarga saya akan lebih yakin meilih Partainya Abang ….. Karena Akhlakul Karimah Seorang pemimpin Muslim dan Keluarganya menjadi Prioritas bagi kami dalam memilih seorang Pemimpin…
Wassalam…. Bulan bintang Tetap yang terbaik………..
Bisa saja; tapi ini bukan inti dari isu yg saya angkat. Isu saya adalah: kenapa kita harus membentuk partai berdasarkan agama? Anda lebih kurang menunjuk pada argumentasi “hukum”, bahwa ini sah2 saja. Tapi anda adalah pemimpin! Anda tidak melakukan sesuatu hanya karena sah; pemimpin juga harus menimbang apakah langkah2nya bijak.
Waktu itu kita membicarakan ini dalam konteks ilmu hukum; itu domain anda, dan expertise anda. Anda waktu itu belum membawa PBB dalam konteks. Sekarang kita membicarakan aspirasi politik anda. Tepatnya ini menyangkut presepsi PBB ttg bagaimana PBB ingin memimpin Indonesia. Ini domain kita bersama, krn ini juga menyangkut masa depan saya dan anak/cucu saya, serta warga2 lain yg sependapat dengan saya. Dan anda menujuk pada saya bahwa seorang warga harus menjadi sarjana hukum dulu untuk bisa mengerti presepsi politis PBB??? Apakah ini tidak sedikit arogan?
Lalu bagaimana anda sendiri menjelaskan interpretasi teknis-hukum anda ttg syariat islam pada pendukung anda sendiri?
Haha televisi tidak mungkin. Jadi sayangnya harus tetap off line lewat blog.
Terima kasih atas kategorisasi anda bahwa saya unqualified. Saya ingin mengingatkan bahwa expertise anda hanya dibidang hukum. Anda juga membuat statement ttg BBM, sementara anda sendiri bukan expert dalam bidang energi. Anda tidak bisa memecahkan semua isu dan masalah negara ini hanya dengan modal kitab hukum. Kita harus bisa membicarakan semua isu yg ada dengan basis pengetahuan dan pengalaman masing2, dan itikad baik. So … debat kusir? Why not? Mungkin kita masih bisa belajar satu sama lain lewat debat kusir. Sah2 saja kan? ;)
@PrimaryDrive
Maaf pak, sedikit menyela. Menurut pendapat Anda, masalah energi dan ekonomi itu, apakah tidak cukup 1 generasi/1 pemilu untuk menyelesaikannya?
Apa salahnya membentuk partai berdasarkan agama?
Di Eropa, Afrika, dan Australia saja banyak orang membentuk Partai Kristen. Coba anda ketik kata kunci dengan Christian Democratic Party di google.com
Coba anda klik link ini:
http://en.wikipedia.org/wiki/Christian_Democratic_Party
Tak jarang partai berbasis agama tersebut menang dan berkuasa.
Sila Pertama dari Pancasila juga “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Yang penting ajaran agama itu diamalkan secara benar dan konsisten.
Pada Negara Islam, tidak ada paksaan dalam beragama. Nah pengamalannya yang konsisten.
Kemudian faktor2 produksi yang penting serta kekayaan alam dikelola negara. Ini sejalan dengan UUD 45.
Kemudian ada hukuman yang tegas seperti mati bagi pembunuh berdarah dingin dan pemerkosa. Ini boleh saja ketimbang Hukum Belanda yang diadopsi kemudian ternyata jadi sangat ringan seperti hukuman pemerkosa cuma 3 bulan penjara, dsb
No! Mulai sekarang dan seterusnya energi adalah isu penting. Energi sudah menjadi komoditi langka (permintaan melebihi suplai).
Energi adalah nafas dr ekonomi. Tanpa energi, tidak ada ekonomi. Bagaimana kita menggerakan pabrik2 kita, dan kendaraan2 kita tanpa energi?? Menjaga suplai energi sama pentingnya dengan menjaga suplai pangan. Tapi berbeda dengan pangan, yg hanya perlu tanah dan sedikit teknologi untuk mendapatkannya, energi membutuhkan teknologi tinggi dan investment besar untuk mendapatkannya, dua2nya pada saat ini kita tidak punya (atau hanya sedikit). Ini mungkin krn dulu minya kita berlimpah, sehingga ilusinya mungkin bahwa sumber energi kita tak berbatas. Akibatnya kita tidak pernah menyiapkan diri menyambut situasi sekarang ini. Sekarang: harga energi melejit tinggi, kapasistas kita untuk swasembada energi tersendat, dan permintaan energi kita melambung.
Ambil contoh pertumbuhan kebutuhan energi kita. Sumber2 memberikan angka berbeda, data biro statistik kalau tidak salah memberikan angka 7% pertahun. Baiknya ini tanda ekonomi kita bertumbuh. Tapi dengan kecepatan spt ini, dalam tempo 15 tahun kebutuhan energi kita adalah hampir 3x jumlah yg kita butuhkan sekarang!! Kalau sekarang saja anda sudah berteriak krn subsidi BBM hilang, bagaimana nanti anak2 anda memecahkan situasi mereka 15 tahun didapan?
(Sementara itu YIM bilang PBB ingin menerapkan policy BBM yg memihak rakyat … I just dont see how you can do that!?)
Mengingat resource kita untuk memecahkan kelangkaan energi ini sekarang sangat terbatas (dana sedikit, teknologi 0.0) berarti kita harus menyebar solusinya dalam jangka panjang. Jadi, 1 pemilu tidak cukup. Mungkin 30 tahun … dengan master plan yg baik.
PrimaryDrive saya mengenal anda hanya di blog ini. sudikah kiranya anda memberitahu saya kira-kira dimana lagi anda aktif? siapa tahu kalau anda menanyakan hal-hal yang seperti anda tanyakan pada YIM kepada tokoh2 PPP,PKS,PDS,Partai katolik dll yang sealiran, pengetahun saya bisa bertambah dengan membaca jawaban2 mereka.Atau anda baru menanyakan hal-hal yang anda tanyakan ini pada PAk YIM saja?
Problem saya geografis, yg tidak memungkinkan saya untuk fisik mendatangi forum diskusi misalnya di JKT. Dan setahu saya YIM adalah satu2nya politisi Indonesia yg aktif di blog. Makanya saya kadang2 berkunjung kesini. Cotoh YIM ini boleh diikuti pemimpin2 lainnya! Kita tidak harus setuju satu sama lain, tapi paling tidak kita bisa berdialog, dan mungkin belajar.
Kalau anda bersedia meneruskan pertanyaan yg sama ke partai2 lain, saya juga ingin tahu jawabannya :)
Saya kadang2 aktif di Indonesia Matters, tapi forum ini kurang baik krn bias negatif mereka thd islam (radikal). So, jangan pergi ke IM. Kalau anda tau forum yg baik saya dengan senang hati akan hijrah dr IM.
# 69 PrimaryDrive,
Sdr. Primarydrive bila anda tidak suka atau anti dgn syariat Islam menurut saya itu hak anda, tapi kalau anda dekat dengan agama (asumsi saya anda muslim ) anda pasti akan berteriak lantang tentang penegakkan syariat islam di Indonesia, saran saya (bila anda muslim) pelajarilah apa itu agama Islam dan hukum-hukumnya, barulah anda bisa berdebat tentang penegakkan syariat Islam.
Pertama saya bukan muslim. Ini menjelaskan kenapa saya khawatir dengan aspirasi anda, misalnya, untuk menegakan syariat islam di Indonesia. Dengan Indonesia yg seperti itu, dimana anda ingin menempatkan non-muslim spt saya?
Kedua, statement anda juga menyiratkan bahwa “dekat dengan islam” merupakan prekondisi bagi apresiasi thd syariat islam. Tapi non-moslim kan perdefinisi tidak dekat dengan islam. Untuk kami pesan anda adalah: “itu hak anda!”. So … anda sebetulnya tidak peduli!
(Well, YIM bukan kah ini bertolak belakang dengan klaim anda yg seolah menyiratkan bahwa syariat islam adalah framework yg universal dan majemuk? )
Posisi saya adalah sebagai berikut. Anda dan saya sama2 warga Indonesia. Kita ingin berkerja sama untuk membangun Indonesia untuk masa depan bersama. Tapi kita punya latar belakang agama dan mungkin etnis yg berbeda! Kita harus mengakui bahwa perbedaan itu ada. Tapi sekarang kita harus mencari “common ground” untuk tetap bisa kerja sama dengan konstruktif. Membasiskan common ground ini pada agama, spt aspirasi syariat islam anda, jelas hanya akan mempertajam perbedaan kita ketimbang mencarikan persamaan kita. Tidak konstruktif!
Kecuali kalau memang anda sudah mengambil posisi bahwa anda tidak terlalu perduli dengan eksistensi saya, dan tidak punya keinginan untuk bekerja sama dengan saya (non-muslim).
Allohu Akbar !!!!
Hanya ada satu kata: Maju !!!
Bila Imam, Ketua Majelis Syura telah Bertitah
Layar Telah Dikembangkan,
Genderang Perang pun Telah Ditabuh.
Setuju, Maju Mengajak Umat
Memilih Partai Bulan Bintang.
Sikap kami, satu saja
Sami’na wa atha’na,
Kami dengar dan kami patuh.
Dan, kami KERJAKAN.
Bismillah tawakalna ‘alaallah.
Pak Yusril di tunggu ke hadiranya di Tasikmalaya.
salam ukhuwah dari pengurus PBB kota tasikmalaya
Assalamu’alaikum Wr Wb
Pak Yusril, PBB merupakan Partai yang memiliki landasan pergerakan pada nilai nilai keislaman… teringat ketika bang syahril L Hasan menyampaikan kepada kader PBB di Kabupaten Nunukan Prop. Kaltim bahwa melalui politik kita berdakwah.
HANYA ADA SATU KATA : MAJU
Bang… bagaimana mungkin kita bisa maju dan melaju kalau kita hanya masih sering berbenturan pada konflik internal partai saling memperebutkan kedudukan dan kekuasaan, adakah saat ini orang yang benar-benar ikhlas berpolitik demi memperjuangkan dan membela hak-hak rakyat …. katanya PBB Partai Islam yang katanya RAHMATAN LIL ALAMIN….. ????
Bang Yusril adalah Tokoh sekaligus guru Bangsa yang sangat saya kagumi akan VIsi dan Cita – Cita nya kedepan… bang adakah semua janji – janji dan harapan kedepan abang mampu merealisasikan dan menjadikan nya nyata yang bukan hanya selogan pembasuh dahaga………
terkadang juga beberapa para tokoh dan sesepuh kita di PBB jarang sekali tampil bahwa aku bangga sebagai orang PBB…. kenapa ?
Bang Yusril… PBB di Nunukan adalah Partai terbesar ke II setelah Partai Golkar…. Bupati Nunukan H. Abdul Hafid Achmad adalah Ketua DPC PBB Kab. Nunukan adalah kader terbaik PBB yang memiliki Visi kedepan… Bagaimana dengan Abang2 di Pusat ?
by : Saharudin Siri
Kader DPC. PBB Kab. Nunukan Prop. Kalimantan Timur
” Tunjukkan kepedulian dan perhatian yang besar dari partai ini kepada rakyat miskin di kampung-kampung. Bukan saja kampung-kampung terpencil, tetapi juga kampung-kampung yang ada di tengah kota-kota besar. Perbaikan kampung, dalam arti penataan lingkungan, penyediaan fasiltas umum, dan lapangan kerja bagi mereka yang tinggal di kampung menjadi pusat perhatian kita. PBB ingin rakyat sejahtera, adil dan makmur serta bebas dari rasa takut. PBB tidak ingin harga-harga kebutuhan pokok, biaya kesehatan dan pendidikan mahal dan tak terjangkau oleh rakyat. PBB ingin menjalankan kebijakan energi nasional yang berpihak kepada rakyat, sehingga harga BBM dalam negeri tidak mengalami gonjang-ganjing karena fluktuasi harga minyak di pasaran internasional, akibat ulah para spekulan dan mafia minyak dunia.”
Pak Yusril dan Partai Bulan Bintang, bapak pasti tahu, bahwa janji adalah hutang, apalagi kepada rakyat kecil, jika PBB memang berani berpegang pada janjinya….., terbitkan saja buku berisi janji-janji anda dan rencana untuk mewujudkannya pada rakyat indonesia…., jika di akhir masa pemerintahan nanti , katakan 40% saja dari janji-janji itu terwujudkan, maka jadi presiden selama 32 tahun juga mungkin pak…., kalau tidak terwujud kami bisa ber demo sambil membawa buku Bapak, paling tidak jika buku tersebut memang diterbitkan, Bapak sudah mendapat satu suara rakyat kecil….dari Saya….
Selamat berjuang pak. ( maaf kalau kata-kata saya menyinggung Bapak )
@PrimaryDrive:
Ok, saya tidak akan ikut campur pada diskusi Anda tentang syariah, saya punya pandangan sendiri yang lebih kompleks yang belum hendak saya share.
Tentang ekonomi dan energi, saya justru melihat masa depan yang lebih bleak dari Anda. Estimasi tahun 2002 menyebutkan 2012 cadangan minyak habis, sedangkan dari pertumbuhan ekonomi (yang paralel dengan pertumbuhan energi) mengindikasikan tahun 2010 habis. Bapak Jusuf Kalla optimis tahun 2012 akan kembali net producer, hanya dengan mengandalkan blok cepu dan natuna. JK harus segera get a grip to reality, Atau mungkin ia sedang ‘Cuma Bercanda’.
Dengan kondisi perencanaan yang seperti sekarang, siapapun yang jadi presiden besok mungkin akan menjadi Presiden yang paling dibenci sepanjang sejarah karena akan terpaksa menaikkan harga bensin ke 12.000/liter. Itupun dengan mengasumsikan ekonomi tidak tumbuh, harga minyak stagnan dibawah $200.
Tapi apakah perlu 30 tahun untuk mengembalikan swasembada energi? Hitungan saya tidak begitu.
Seperti Anda, saya juga agak liberalis dalam memahami ekonomi energi. Saya sepakat segalanya dapat dilihat dari kacamata sesederhana supply-demand, tentunya sepanjang ekonomi tidak diluted oleh spekulasi dan subsidi. Sebagai generasi muda neolib, tentu saja saya menolak desakan untuk menasionalisasikan Energy MNC. (Ya, rekan-rekan, saya neolib!)
Namun saya tidak sepakat bahwa perlu waktu lama untuk menjadi negara berdaulat dalam hal energi.
Kelemahan terbesar dalam kebijakan energi indonesia adalah kita memakai filosofi “berburu dan memetik buah-buahan” daripada “bercocok tanam dan berternak”.
Jelas-jelas memetik buah-buahan lebih primitif daripada bertani!
Ketika pemerintah bicara tentang “produksi minyak”, sebenarnya yang dimaksudkannya adalah “memetik” minyak dan “memakan” simpanan.
Sudah primitif begitu, disubsidi pula!
(sebagai catatan samping, berkaitan dengan perbincangan ekonomi Pak YIM sebelumnya. kebijakan subsidi nelayan, juga merupakan subsidi terhadap metode primitif, seandainya harus ada subsidi, budidaya ikan lah yang harus disubsidi)
Tentu saja “budidaya” minyak jauh lebih sustainable dan civilized daripada “memetik” minyak. Hal itu dapat dicapai dengan segera, hitungan saya dalam tempo 1 tahun real results dapat dicapai, seandainya pemimpin-pemimpin kita lebih inovatif sedikit. Sayang sekali saya tidak dapat berbicara lebih banyak tentang ini.
Sedangkan tentang energi listrik, hal ini dapat diselesaikan seandainya negara kita mau outsource riset nuklir ke negara lain. Metode teknologi nuklir kita sekarang hanya akan menambah kontroversi dan masalah yang tak ada habis-habisnya (Jika jepara tidak mau energi nuklir, JANGAN PERNAH berikan mereka energi nuklir).
Ada visi bush tentang energi nuklir yang saat ini sedang diwujudkan dalam project IRIS dan project SSTAR. Seandainya ada investment dari RI tentunya akan mengakselerasi perwujudan target project tersebut. Estimasi saya, 2010 merupakan proyeksi yang realistis untuk expecting results, toh risetnya sudah setengah jalan.
Project-project tersebut bertujuan menyediakan energi listrik dari nuklir selama 30 tahun, tanpa harus memusingkan soal limbah nuklir, maintenance atau bahkan teknologinya, dengan cost “hanya” 25 juta dollar per 100MWe.
Sebagai perbandingan, estimasi subsidi listrik dan minyak tahun ini yang hampir 30 milyar dollar itu akan setara dengan biaya untuk membeli 1200 SSTAR untuk memproduksi listrik sebesar 120ribu MWe, dengan ongkos produksi over time Rp 400/kwh, selama 30 tahun!!
OK, granted, hitung-hitungan diatas memang oversimplifikasi, tapi seandainya cuma 50% akurat pun, hasilnya masih berlipat-lipat dari kebutuhan total RI, dengan harga tetap 400 perak.
Bandingkan dengan ongkos produksi listrik sekarang, sebesar Rp 1300an++, dengan harga jual Rp 600++.
Jika memang kita tidak dapat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan kita, kenapa tidak outsource penelitian kepada peneliti yang sudah lama berada dalam tradisi inovasi yang kuat?
Tidak ada dana, bukanlah merupakan alasan, sebenarnya. Kita semua tahu, toh dana yang ada cuma diputar di bank untuk mendapatkan bunga.
Estimasi akhir 2007 kemarin, cadangan devisa Indonesia akan mencapai 70 Milyar dollar di tahun 2008, atau naik sebesar 20 milyar dollar dari 2007. Dari sisi cadangan devisa, sebenarnya Pemerintah RI berada dalam titik terkaya, sepanjang masa.
Inti masalah dana adalah keinginan politik untuk mengalokasikan, kerelaan mengabaikan opportunity cost, serta kemauan berkompromi.
Jika masih tidak rela juga, masih banyak sumber pendanaan lain yang lebih inovatif.
Sebagai contoh, PLN membuang polusi sebesar 21 juta ton CO2 setiap tahunnya.
Berdasarkan protokol kyoto yang sudah dari tahun 1990an itu, seharusnya PLN dapat mengkapitalisasikan polusi tersebut sebesar 150-200 juta euro setiap tahunnya, hanya sekedar dengan cara menutup cerobong polusinya dan mengalihkan polusi ke tanah untuk membuat terra preta.
Dana itu cukup untuk membuat 3 pembangkit listrik batubara setiap tahunnya… atau 20-30 SSTAR.
Dari sejak liberalisasi perdagangan kredit karbon, kita telah kehilangan kesempatan pendapatan sebesar 10-60 trilyun rupiah, semata-mata karena bodoh, atau tidak tanggap, atau lebih parah lagi, tidak peduli.
Ada begitu banyak lagi inovasi-inovasi ide yang lain(yang begitu melelahkan jika harus diuraikan disini), kesempatan-kesempatan lain yang dapat dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan energi, dan secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi.
…But instead, kita sibuk memuaskan mental terjajah kita, mental defeatist kita dengan mengatakan kita tidak sanggup, atau saling menyalahkan, atau terbuai dengan teori-teori konspirasi. (dont get me wrong, saya tidak menujukan ini pada anda, kalimat ini hanyalah gambaran umum bangsa ini)
haduh, Pak Vavai, mohon bantuannya, menutup tag b setelah kata “mungkin”, maaf merepotkan.
Bonar, saya rasa kita berdua cukup sepakat ttg urgensi dr isu energi ini.
Anda mengatakan cadangan kita 70 milyar USD kan. Well, th 2006 konsumsi listrik saja adalah 133.000 GWH (Giga watt hour). Data dr Depatemen Energi, dengan pertumbuhan 6.4 %. Ini berarti doubling time dalam 11 th. Jadi tahun 2017 kita akan butuh 266.000 GWh. Data saya mengatakan bahwa biaya murni per kwh adalah 4-6 USD/kwh (nuklir, batu bara, angin dll … kira2 costnya ada di kisaran ini) Ini berarti minimal 530 milyar dolar dalam 11 tahun kedepan! Gulp…. kalau buat yg 30 milyar saja sekarang sudah kembang kempis, gimana dengan 530 ini??
So, kalau anda memang tahu solusinya yg bisa Rp 400/kwh … YES! Indonesia selamat.
Bonar, Google tidak bisa melacak IRIS atau SSTAR. Apa nama2 ini benar? Juga anda dapat 400Rp/KWh ini dr mana? Kalau maksud anda adalah reaktor fusi, ini memang sumbernya sustainable, tapi teknologinya masih fase prototipe. Plus estimasi harga per KWh nya kira2 sama dengan sumber2 yg ada sekarang. Tapi bedanya tentunya krn ini sustainable.
cobalah wikipedia.org pak, atau kalau google, coba keyword “thorium sstar”
alternatif lainnya adalah paper-paper dan proceedings, yang entah sudah saya tumpuk dimana.
SSTAR = Small, Sealed, Transportable Autonomous Reactor
IRIS= International Reactor Innovative and Secure
Ini bukan fusi pak. Saya dulu peminat fusi, tapi sekarang sudah mati rasa. Dengan teknologi sekarang, fusi masih belum bisa sustainable dari sisi net energy, atau kalau net positive pun, cost over timenya masih jauh lebih besar dari operating income over time. Kalau Anda peminat fusi, saya sarankan membaca tentang sonoluminescence, itu punya potensi sebagai pembunuh teknologi fusi yang sekarang.
Angka 400/kwh itu dari cost generation tanpa operating costs, tepatnya sebenarnya 4cents/kwh in US dollar, itu untuk IRIS.
Estimasi biaya kedua reactor itu dengan mempertimbangkan beberapa hal:
1. Economics of scale
2. Carbon credit
3. Limbah sisa
Economics of scale itu karena (at least)SSTAR direncanakan dibuat massal, cost prototipenya 25juta dollar, commercial diperkirakan sekitar 21. Dengan metode massal dan kecil-kecil begitu, cost riset yang sekitar 500juta dollar, diharapkan bisa dibagi-bagi diantara ribuan reactor.
Sebagaimana umumnya riset-riset di Amerika, USGov meliberalisasikannya dengan membuat konsorsium. Kira-kira A la konsorsium waktu membuat pesawat tempur F-35 yang dibiayai banyak negara. Negara yang paling diuntungkan tentu saja negara investor terbesar.
Tentang Carbon credit, yah, tidak perlu lah saya panjang lebar menjelaskan lagi, saya kira anda lebih tau.
Tentang limbah sisa, karena filosofinya adalah sealed, kita tidak dapat mengutak atik limbah sisanya. Reactor beserta limbah-limbahnya kemudian dikembalikan ke US setelah 30 tahun, disana diproses ulang untuk diambil plutoniumnya, sebagai sumber energi mereka sendiri. Dengan demikian negara pembeli tidak melanggar NPT yang ditandatangani sendiri, tidak seperti iran.
Akibatnya, karena limbahnya sendiri bernilai lebih mahal, cost of ownership SSTAR/IRIS dapat ditekan, negara penjual untung besar, negara pembeli selamat dari krisis. Inilah yang saya sebut sebagai “kompromi”.
Saat ini Lawrence Livermore masih kekurangan dana untuk pushing research material mereka (karena praktis tidak ada lagi riset nuklir yang diperlukan). Dengan funding minimum dari USG, target mereka adalah 2015. Inilah yang dapat kita ubah, dengan menggunakan filosofi konsorsium F-35 diatas tadi.
Secara ironis, jika kita membayar mereka supaya mereka bisa merahasiakan teknologi mereka dari kita, justru kita yang diuntungkan.
Maka dari itu kita membutuhkan politisi yang jago negosiasi ke luar dalam, dan berani menanggung kontroversi.
Sebetulnya masalah energi/BBM bisa diselesaikan dalam 3-5 tahun saja. Tidak perlu berlama2.
Silahkan lihat di:
http://infoindonesia.wordpress.com/category/bbm
Bagi rakyat kita bisa pakai seperti kendaraan listrik seperti sepeda/mobil listrik yang biayanya hanya Rp 10-100/km. Kalau masih ragu rakyat bisa pakai mobil hibrida yang pemakaian bensinnya hanya 1:25 (seirit motor). Hanya pemerintah harus membebaskan bea masuk mobil hibrida/listrik agar murah. Saat ini justru rezim SBY membebaskan bea masuk mobil mewah 3000 cc yang boros bensin.
Bagi pemerintah bisa menggunakan renewable energy/energi terbarui seperti Pembangkit Listrik tenaga air, tenaga angin, matahari, panas bumi, dsb.
Biaya listrik dari energi tsb hanya US$ 2-12 cent/kwh atau Rp 186-1.116/kwh. Jadi biaya listrik kita memang belum efisien.
Silahkan baca:
http://infoindonesia.wordpress.com/2008/06/11/download-file-presentasi-solusi-hemat-bbm-listrik-dan-energi-terbarui/#more-120
Migas yang 90% dikelola asing harus dikelola negara sehingga hasilnya bisa dinikmati sebesar2nya untuk kemakmuran rakyat.
Ibaratnya kita pasang pompa air. Kita tidak mengerti cara membuat pompa air dan memasangnya. Kita bisa beli dan minta tukang memasangnya. Tapi setelah pompa itu jalan, tidak perlu kita meminta tukang pompa untuk menginap dan menjalankan pompa untuk memompa air. Kita bisa lakukan sendiri. Kalau ada masalah baru panggil tukang pompa tsb.
Nah minyak harusnya juga begitu. 95% karyawan perusahaan migas asing orang Indonesia. Sejak tahun 1964 Indonesia bisa mengelola sendiri PLTN Nuklir yang lebih canggih daripada pemompaan minyak yang merupakan industri kuno dari tahun 1859. Indonesia sudah bisa membuat pesawat sendiri dan mengemudikan pesawat terbang berikut seluruh sistem pendukungnya. Jaringan komputer juga begitu.
Nah di minyak kita bisa. AS tidak mau campur di nuklir, pesawat, atau komputer karena tak ada uang di situ. Tapi karena di migas ada penjualan ribuan trilyun rupiah/tahun, maka AS ngotot masuk ke sini termasuk merebut blok Migas Cepu dari Pertamina.
Indonesia harus bebas dari penjajahan AS. Indonesia jangan jadi sapi perahan AS terus menerus.
Mohon pak Yusril jangan pakai orang2 Neoliberalis sebagai menterinya.
BIG thanks buat infonya Bonar!
Alhamdulillah… akhirnya.
Insya Allah saya dukung pak :)
SEMANGATT!!!
@PrimaryDrive:
Don’t mention it.
Berarti saya kira kita cukup sepakat, bahwa masalah energi (dan dengan sendirinya ekonomi) bisa terselesaikan dalam tempo 1 periode khan?
Untuk lebih memperkuat argumen saya, saya akan memakai analisa data anda.
Data anda menyebutkan energi yang dibutuhkan adalah 266.000 GWH, kurang lebih setara dengan kapasitas listrik sebesar 30ribu MWe. 1200 SSTAR diatas akan menghasilkan 4 kali lipat lebih banyak. Dengan modal 1 tahun subsidi, rakyat cuma tinggal perlu membayari pegawai PLN (yang tidak efisien itu, namun ini soal lain lagi).
Kelebihan energinya dapat digunakan untuk membuat bensin atau hidrogen, atau terserah, ada berbagai alternatif jika telah tersedia energi sebanyak itu, bila perlu langsung ke transportasi listrik.
Akibatnya, dengan modal subsidi setahun saja, kita tidak perlu lagi menyumbang duit 2-10 milyar dollar setiap tahun ke kantong negara-negara arab dan malaysia. Dunia usaha bisa menikmati listrik dengan harga murah, ekonomi bisa jalan dengan pertumbuhan diatas 7 persenan.
1 Periode.
Karena urgensi masalah energi dan ekonomi ini, orang yang harus memikul beban keputusan itu harus sanggup menerima kritikan dan kontroversi yang pasti luarbiasa.
Jadi siapa? Megawati? nanti marah-marah lagi. Gusdur, pertama ia jelas-jelas tidak bisa memanage negara, kedua dia anti nuklir.
Alternatif yang saya lihat mampu, hanyalah 2 orang: either SBY atau YIM.
Atas dasar itulah, saya yang jelas-jelas berbeda secara ideologis dan agama dengan YIM, memilih untuk mengabaikan perbedaan ideologis ini untuk the greater good, dan mendukung pencalonannya.
jadi pingin tau nih sama mas bonar, vavai, primarydrive.dan jabee. pemilirannya bagus!
kapan ……….. saya bisa saksikan beliau – bilau itu dalam satu acara di TV bersama bang YIM?
Hmm… saya rasa tidak sesederhana itu. Thorium ini masih dalam fase riset. Seperti anda katakan predisksi eksploitasinya adalah 30 tahun lagi. Kita tidak bisa memprediksi market nya. Kita sendiri tidak mengusai teknologinya, dan belum tentu pemilik teknologinya nanti mau bermurah hati menjual reaktor mereka dengan margin yg manusiawi. Tapi minimal ada alternatif riilnya dr energi fosil kita. Dan saya sangat setuju dengan anda bahwa kita harus mengalokasikan dana riset struktural dalam bidang energi (thorium, geotermal dll); sama pentingnya bahwa kita harus melakukan riset struktural dalam bidang pangan. Populasi 200 juta ini stress nya besar.
Sorry to disagree with that. Mungkin Sri Mulyani… kalau bisa mendapatkan dukungan yg memadai.
Yah …. saya mengerti rasionalisasi anda. Dari perspektif saya, spt saya pada jawaban saya buat Anton Fathoni, saya ingin bekerjasama atas basis saling percaya, saling menghormati, dan bahwa kita semua “equal”.
Hahaha… saya mungkin cuma bisa garuk2 kepala krn demam panggung. Belum pernah debat TV… (walaupun menurut YIM saya cukup qualified untuk debat kusir ;)
@PrimaryDrive:
Ok, saya setuju, tadi saya tidak menganggap ada yang pemikirannya sama dengan saya tentang SM. Seandainya harus memilih diantara SBY, YIM, SM, saya juga pilih SM, but since its very unlikely SM bakal dicalonkan oleh siapapun… well…
Tentang Thorium.
Tentu saja tidak harus thorium, pak. Itu cuma website dari para pendukung thorium dari norway. Yang prototipe SSTAR untuk tahun 2015, memakai U235. Soal kemauan menjual teknologi, justru sebenarnya IRIS, SSTAR, memang didesign untuk dijual ke negara dunia ketiga.
IRIS sendiri sudah merupakan konsorsium internasional, memakai metode yang sama persis dengan F35. Teknologi nuklir adalah teknologi yang sudah matang, mereka cuma butuh meriset bagaimana caranya supaya kita sebagai negara pembeli tidak dapat membongkar reactors tersebut. Saat ini mereka memiliki ratusan ribu resep material yang harus diuji, yang pengujiannya dibatasi oleh dana riset tahunan. Kita bisa mengakselerasinya jadi 2010. 2012 sudah bisa mulai pakai.
Lagi-lagi saya katakan, tinggal kemauan politis.
Maukah kita menyuntik dana 500 juta dollar untuk Amerika sebagai upfront (sunk) research cost?
Ataukah lebih menyenangkan menyuntik milliaran dollar ke negara-negara penghasil minyak, every freakin single year? Hanya untuk bakar-bakaran?
Setelah itu, maukah rakyat kita menggunakan nuklir?
praktis semua alasan yang sekarang dipakai untuk menolak nuklir, akan dipatahkan oleh desain2 baru tersebut: kita tidak menangani safetynya, kita tidak menangani limbahnya, kalaupun meledak(which is very unlikely juga for whole other reasons) material penutupnya akan menahan seperti sebuah bomb shelter. SSTAR itu hanyalah batere nuklir.
Sebagai pembanding, Westinghouse sudah lama menawarkan teknologi AP1000, Canada sudah lama menawarkan CANDU 900. AECL canada bahkan sempat mengirimkan Dr. George Bereznai ke Indonesia untuk mengajari kita teknologinya. Dr Andang Widiharto, Seorang Doktor nuklir beraliran relijius salafi dari UGM bahkan sempat ditarik ke Canada untuk melakukan riset mengubah desain reaktor mereka. Terlepas dari segala kecurigaan kita tentang ketidakmauan negara barat membagi teknologi nuklir, kenyataannya mereka telah lama melakukannya tanpa ribut-ribut. (disclaimer: saya saat ini tidak memiliki hubungan resmi dengan UGM, Westinghouse atau AECL, saya tidak sekalipun pernah dibayar oleh mereka. Saya hanyalah seorang pedagang biasa, dengan ketertarikan yang luas terhadap segalanya, dengan laboratorium kecil di basement)
OK. Anda masih pesimis? tidak masalah.
Tentunya Anda tidak berpikir bahwa itu hanyalah satu-satunya ide saya dalam memecahkan masalah energi bukan? Bagaimanapun saya adalah manusia biasa yang ingin kaya(hehehehe), saya tentunya hanya membagi ide yang paling absurd untuk bisa saya laksanakan sendiri, ide terakhir dalam daftar saya tentunya.
Do you really think, that i will share my simplest way to solve energy problems, here? ;-) Setidaknya saya punya 3 metode untuk membudidayakan bensin,
Tapi jika listrik murah, metode saya jadi obsolete, minyak bukan masalah, pangan juga.
Walaupun tidak banyak hal lain yang bisa saya paparkan, saya tetap dalam posisi bahwa masalah energi, dan lebih lanjut ekonomi, pada dasarnya dapat diselesaikan dalam tempo 1 periode. Jika para pemimpinnya benar-benar berani tidak populer.
Yim, Yang Terhormat…
maaf jadi mau komentar nih…
@Bonar and PrimaryDrive… If you have enough clever and intlectual… why dont you make your own web…???
Hehehe… Its look like all dreams of Bonar and PrimaryDrive untouchable!!! means, ada impian yang tak berpijak di Bumi Indonesia, seperti di awang-amang, to be honest … yaaa… namanya dunia maya… its sound like that!!! What you are discuss about???
@ PrimaryDrive… I dont know where you excally live… but, you told in this web… sound that yuo are indo who dont live in Indo! But, who care…??? Karena masalah geogafis, tidak mungkin saya datang ke Jakarta untuk diskusi…
Haaah… its sound like intlectual… but, not more than give another problem… anyway, please focus in subject what we discuss in here… Now, talking about, PBB untuk maju… no more than that!!!
@Heeech… Bonar…ikut-ikutan…
Why dont you all (Bonar and PrimaryDrive) work in Indo as special in what you discuss about??? Maybe, can work with Ical, case of Lapindo…
Jangan sok lah… artinya, sok pintar… sok di luar negeri (PrimaryDrive, i dont know where?) lahhhh…
kalau mau diskusi energi, okay… kita siapin waktunya… subjectnya juga, mau diskusi ekonomi? okay, ada waktu lainnya… jangan tabrakan dong jadwalnya? kata orang jawa… sak penak eee dewe… terserah orang mau bilang apa??? yang penting keinginan limbosis (otak kecil) gua terpenuhi!!! Kalok gitu, preeek laaah! Masa bodoh lah YIM!!!
Terus terang, aku jadi muak!!! di web YIM.. cuma gara2 kalian berdua diskusi disini!!!
Sorry, YIM…
salaaaam…
#Wong Kito,
Problemnya apa kalau mereka (Bonar, PrimaryDrive atau siapapun juga) melakukan diskusi secara sehat. Bukankah itu jauh lebih baik daripada kita meributkan hal tersebut dengan cara yang tidak elegan.
Apa yang dibicarakan keduanya bukanlah sok pamer atau sok tahu atau sok pintar atau sok diluar negeri. Kalau sempat membaca arsip komentar keduanya di blog ini niscaya akan diketahui bahwa mereka berdiskusi secara sehat dan mencerahkan meskipun beda pendapat (dan meskipun saya kadang tidak 100% setuju dengan pendapat mereka).
YIM memang menulis artikel ini dalam konteks Partai Bulan Bintang namun diskusi yang berkembang adalah bagaimana YIM mampu menyikapi pertanyaan-pertanyaan yang masuk sehubungan dengan niatnya menjadi RI-1 atau niatnya menjadikan PBB sebagai partai besar. DIskusi yang wajar saya kira.
Saya pribadi akan jauh lebih enak jika kita berdiskusi tanpa harus berprasangka apakah seseorang berkomentar karena ingin terlihat pintar atau tidak. Sebagian besar pengunjung yang membaca blog ini akan bisa membedakan dengan mudah mana yang ingin sekedar pamer atau tidak, salah satunya misalnya cas-cis-cus dalam bahasa Inggris, hehehe…
Buat Bonar dan PrimaryDrive, saya membaca diskusi anda dengan ketertarikan yang natural dan menyenangkan. Ada banyak pengetahuan yang bisa saya petik dan saya harap pengetahuan tersebut tidak berhenti sampai disini.
@Wong Kito:
Ok. Saya mohon maaf.
Paparan saya yang begitu panjang lebar hanyalah untuk mempengaruhi(influencing) PrimaryDrive untuk keluar dari pesimismenya bahwa YIM tidak mampu memenuhi “BBM yang berpihak kepada rakyat”.
Inti paparan saya sederhana: siapapun yang berani, bisa.
Sekali lagi maaf, jika saya terlalu passionate jika bicara tentang ini, sehingga terlalu banyak hal yang saya paparkan. Saya akan lebih menahan diri. Terimakasih.
Reading ……# 82 – Wow ! – # 85 – amboi ! 88 # – ! # 92 Chk , chk , chk !
Setali tiga uang dengan bacaan di ruang baca – Perpustakaan Ramandaku – : In Complete – Back Street Boys , atau di ruang Baca engkong , tulang – Uncle Jet Naga Bonar : apa kata dunia ?!
Baru dalam tahap mengahadapi Praduga Huruf – yang kutidurkan di lubuk Dunia Maya – Situs Kawn kita YIM – saja sudah bak kesantet ngomong Repot Dead Lock – seolah berhadapan dengan suara orang – yang terdengar melalui Ponsel atau Citizen Band – Breaker , Breaker Endi Maneh !! – Itulah dirimu , Dan : praduga gamitan Huruf mu – Supaya ( magic sawangan – Kulak Imej – Bukan jaga Imej ) itu = Ketengoknya berbudi bahasa : dahan dan ranting MAHASISWA – Penerima Bea siswa Priyayi Sumur Minyak , Ra’ab Endi maneh ! = Imej Poltak – Bangsawan dari Medan – yang dalam sinetron Gerhana – Bikin Peggy Melati Sukma enehg + Pusiiing … !
Sekarang Untuk mu : Ndoro ( Dua : O = Dwitumggal rasa itu , lazim disebut : Cita rasa = Up + Wali rasa = Down ) Penthung Legally Storm PBB – Nuwun Sewu , sak Gurunge Bunder serrr + Sirr – siirr pong , Udhele Bodhong – : Lazim Introspeksi , berasal dari gamitan Kenang – hanya saja – Aku , tidak mengambil bahan bakunya dari situs lain – Justru dari lubuk situsmu sendiri – Depan batang hidungmu – yang berlagak sok jambu – Seperti sesimpul dengan mu di Situs ini …… #
1. duile mas Ariedi..
saya harus belajar filsafat jawa 10 taon dulu baru bisa ngerti bahasa, makna dan tulisan sampeyan…
QUO VADIS MR.ARIEDI?
Wong namanya orang lagi “ngelmu”, ya kayak gitu. Makin diungkapkan, makin “angel ketemu” (sulit ketemu) he he he.. Makin dimasuki, ya makin gelap gulita, he he he.. (YIM) = ada waktu Kujawab – Toh tiap warga , memang harus agak – agak HEMAT LISTRIK + Energy THINK About You – Bualan jelang Pemilu 2009 Mu – bahan bakunya saja dulu – Kuturunkan , dan supaya menjadikan periksa – Memang tujuan Ku Menidurkan Praduga Huruf ku = Mengail asumsi , bertujuan = Sidak Huruf – Melakukan inspeksi mengenai adanya asas : Rukun Huruf – warga yang punya rasa yang On the Level – Tengah MASUK SITUS Lubuk Aksara UNTUK BERTEMU RAGAM PRADUGA HURUF – Temu tatap Huruf – Bukan Muka , atau nama Orang – yang sosok tidak dikenal di kehidupan nyata , Nyata dirimu dalam agaknya huruf = Profesor kalkulus dalam Komik TIN TIN – Mencari kaca mata nya sendiri yang di atas Ubun – Ubun ( Asas ) : KULO NUWUN
July 12th, 2008 at 6:19 pm >> 1 . Next >>
1. #Ariedi..
Yang baca blog Bang YIM tdk semua sekampung atau seperguruan dgn anda. Jadi sudahlah, jangan bikin orang tdk nyaman membaca blog ini. Orang yang membaca blog ini mau dapat tambahan ilmu, bukan cari mantra..
1. blog yang lain supaya kami dapat menyelami pemikiran anda. Saya yakin anda orang cerdas dan pintar, jadi gunakanlah bahasa yang cerdas dan pintar. Ini zaman sudah berubah mas, bukan zamannya gajah mada lagi atau zamannya mpu tantular. Mas tidak sedang bertukar pikiran dengan ki joko bodo yang begitu klenik, tapi dengan orang2 yang sudah tercerahkan pola pikirnya dan tidak terperangkap kepada segala macam jampe2 mbah jambrong. Mas jangan sok jadi orang jawa. Blog ini tidak diperuntukan bagi orang2 yang mempunyai mental sektarian etnis. Saya yakin yang hadir di blog ini berasal dari berbagai etnis dan suku, jadi bukan orang jawa semua. Jadi, sadarlah mas ini Buat mas ariedi, saya sarankan kalau bikin komentar tolong gunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh pembaca bukan lagi zamannya majapahit.
July 15th, 2008 at 10:24 am
Sekali lagi matur nuwun Mas. Pendapat sampeyan yang gandrung sama klenik itu bagi saya biasa-biasa saja. Yang lebih serem dari itupun sudah saya baca seperti tertuang dalam Serat Darmogandul dan Gatoloco
1. Memang hebat pak YIM
saya dari tadi mengulang-ulang membaca komentar dengan bahasa susah itu, ndak paham-paham juga.
Eh, malah Pak YIM bisa menjawab.
:D
He he he terima kasih. Sewaktu masih menjadi mahasiswa filsafat, saya berguru kepada Dr. Abdullah Tjiptoprawiro, dosen filsafat Jawa. Beliau itu putra dari Penghulu Ageng Kasunanan Surakarta. Segala macam kitab-kitab klenik Jawa saya baca tiap hari. Belakangan saya berguru dengan Prof. HM Rasyidi yang disertasinya doktornya tentang kitab Centini “Critique et Consideration du Livre Centhini” di Universitas Sorbonne, Paris. Beda dengan Pak Tjipto yang sangat kagum dan terpukau dengan Klenik Jawa, Prof. Rasjidi adalah pengkritik klenik yang tajam. Saya menelaah dengan agak dalam Aliran Pangestu dll. Belakangan saya baca juga karya-karya Dr. Simuh yang banyak meneliti tentang kebatinan Jawa. Mohammad Hari Suwarno, Pak Permadi SH dan Alm Pak Zahid Hussein adalah sahabat saya. Jadi saya sedikit maklum dengan klenik Jawa., walau tak dapat mengatakan ilmu saya dalam mengenai hal itu. Bahwa klenik itu campur aduk, sinkretisme berbagai aliran keagamaan dan kadang-kadang nampak sinis terhadap Islam, ya.. nampak seperti dalam tulisan Pak Ariedi itu. Puncak dari sinisme itu dalam literatur Jawa klasik tercermin dalam Serat Gatoloco dan Darmogandul yang saya sebutkan di atas tadi. (YIM)
Kalau saya maklum saja. Membaca tulisan Pak Ariedi, sementara ini saya berkesimpulan beliau itu gandrung kepada dunia kebatinan. Dunia ini rada-rada susah kalau diomongkan, karena omongan (atau tulisan) itu adalah bahasa zahir. Makin banyak diomongkan, makin “kleru” (salah atau keliru). Di sinilah sebenarnya letak perbedaan antara “ilmu” (dalam Bahasa Arab) dengan “ngelmu” (dalam Bahasa Jawa). Ilmu itu menggunakan nalar, metode dan pengujian empiris untuk membuat sesuatu yang gelap menjadi terang benderang. Sementara “ngelmu” (kadang-kadang diplesetkan menjadi “angel ketemu” (susah untuk ditemukan), bisa sebaliknya, yakni, makin dikupas, dibicarakan dan didiskusikan, sesuatu itu bukannya tambah terang, malah tambah gelap dan akhirnya gelap gulita, he he he… Namanya saja “Kebatinan”, jadi sesuatu yang ada di alam batin. Kalo diomong-omongkan terus secara zahir malah jadi “ngawur nggak karuan”. Ajaran tasawwuf Syach Siti Jenar karena diomong-omongkan (ajaran tentang “manunggaling kawulo Gusti”) maka akhirnya membuat “kleru” bagi orang yang mendengarnya. Sebab itu ada peneliti tasawwuf yang mengatakan bahwa Syech Situ Jenar itu “kafir” di hadapan manusia — khususnya para penentangnya — tetapi “mukmin” di hadapan Allah. Demikian komentar saya. Menghadapi Pak Ariedi itu saya menganjurkan untuk mempedomani firman Allah SWT di dalam Surah An Nahl ayat 125 yang artinya “ajaklah manusia itu ke jalan Allah, dengan hikmah (pendekatan yang bijak, yang rasional dan filosofis), dan “mau’izatil hasanah” (berilah contoh-contoh yang baik), jika perlu dilakukan perdebatan “mujadalah”, maka lakukanlah dengan cara yang baik pula”(YIM)
Wis Nyandhak Pithung langit Perkoro Tuju Aku ?! = Up 7 Sapto Parwo Mojopahit – 7 langit NKRI : Nusantara dan Bahasa Kita Bela Bersama ! – anda yakin telah adil didalam arti KITA – di lubuk Kidung spirit Nasional : Mars satu Nusa – satu Bangsa ?!
Pakai kembali kacamatamu – Tuh ! Diatas Ubun – Ubun , Pikun ketengoknya – : Bukankah Di beranda tebawah : Sekali lagi tentang SKB Ahmadiyah – ada peniduran Huruf arab disitu ???!
Lha ya itu – Nyong Jagong ?! ataukah Jog Koyok Kiyek ?! – memangnya Huruf tersebut = Aksara Tuan Rumah – Tanah Jawi ?! – mana pengertian Arabi = Resiko Logis – yang harus dibayar , mana pula : jawi Bandrol Kait Wingi = Tutur Tinular Keluarga Halilintar Hostory 10281928 Sejarah Maha Putra Bumi Ibu – Sumpah Pemuda . – dalam teks jawi untuk arabi = Sahur sepuh – yaitu kait + Sehubung Menulis tilgram – tutur tinular ke sila 5 – yang hubung nya sahur sepuh – membayar tilgram – hingga Lunas – janji Tunai Bhakti : Mars Padamu Negri – Bagimu Negri Jiwa Raga Kami .
Maka dari itu , kalau di Era Reformasi , anda Cenderung tidak mengetahui mana kawan – mana lawan , ya = pilihan Konyol – Gudhu karepe dewe !! – In lyric ? – Pesanku harus pakai jarik kalbu Dunia Maya ?! – baiklah , untuk sementara : POD CAST
Seperti Situs Brai Damage – The Doctor : Pink Floyd The definitive – Belum bias jadi Nuansa musik ruang baca + Tunggu Komentar – Hurufnya Pun bias ditulis + Berhubungna Kontak boleh jadi dengan Situs : YOU TUBE .
>>2 Next >>
Solusi Bunuh Diri –
By : Nyong Jagong – Ozzy Osbourne
Wine is fine, but whiskey’s quicker
Suicide is slow with liqueur
Take a bottle, drown your sorrows
Then it floods away tomorrows
Away tomorrows
Evil thoughts and evil doings
Cold, alone you hang in ruins
Thought that you’d escape the reaper
You can’t escape the master keeper
‘Cos you feel life’s unreal, and you’re living a lie
Such a shame, who’s to blame, and you’re wondering why
Then you ask from your cask, is there life after birth
What you saw can mean hell on this earth
Hell on this earth
Now you live inside a bottle
The reaper’s travelling at full throttle
It’s catching you, but you don’t see
The reaper’s you, and the reaper is me
Breaking laws, knocking doors
But there’s no one at home
Made your bed, rest your head
But you lie there and moan
Where to hide, suicide is the only way out
Don’t you know what it’s really about
Wine is fine, but whiskey’s quicker
Suicide is slow with liqueur
Take a bottle, drown your sorrows
Then it floods away tomorrows
Pendapat ku pada dirimu di Kehidupan Nyata – Berbangsa dan ber Negara Kesatuan Republik Indonesia – Tentu saja Berbeda ! karena Aku tidak sedang menilai Sosok dirimu – Hayat di kandung Badanmu , yang menyerap berbagai displin Ilmu – dan Urusan gaul lintas Pulau , lintas Suku Pemersatu Nusantara – Sebatas Huruf – dan hanya Praduga Huruf yang kutemukan Disini – Itu saja , walau kalau boleh berharap lebih = Mudah – Mudahan Menjadikan Introspeksi – Lecut Sabuk inten : hanya ada satu KATA : Maju ! Kedepan dan keatas , selaras putar jarum jam : It’s Time To Made – It’s Time To Time = batang hari pejalan amanat Proklamasi – itu sehubung : Take That !
Seutuh Warga NKRI – Mengambil bagiannya sendiri , bagian tanggung jawab – yang selaras Batas MAMPU + Status kedudukannya – di kehidupan Persatuan Indonesia – Dalam : Bhineka Tunggal Ika .
Maka apakah skala besar – setoran pajak signifikan , atau Kecil seperti staturnya wong cilik – segitu – gitunya , yang bisa di Sumbangsih = alamatnya sama – terfokus kesila 5 Wadah Penempatan Prestasi – putra – putri Bangsa – dalam Istilah Generasi MTV = Garasi Metalika !
Harukah Diriku ini Runtuh Integritas – Ruwatan Identitas , hanya karena di situs ini dianggap oleh Praduga Huruf ; kanca mu = ber Roll Model bahasa Klenik – Majapahit , atau Solo album : PRIMITIVE COLD – Mick Jagger , pak pung rolling stones ketengoknya ?! – Lalu , apa kali rupanya dengan dirimu , Anggitmu ?! untuk sementara ini = Janoko Njaluk – Jeruk Minum Jeruk , bahasa Propaganda – Iklan , supaya dibilang Profesor Lingkup Rumpun jambu – Pretty Boy Floyd , keluarga arjuna mencari Cinta – yaitu untuk sementara pendapat kepadamu – maupun yang ada anggap Intelektual disini , opini level mahasiswa penerima Bea siswa Wan salud Berlaku surut – atau Dosen Planet PBB – ataukah fakta Semata wayang huruf Pengagum = Fans Berat Kecerdasan ( Bukan berarti pasti Punya – : Adalah ! Sedikit !! )
Publik baru keluar dari goa – Goa – yang = agaknya jadi target perolehan Suaramu Di pemilu 2009 ??!! – Pantesan – Itulah jawabnya , kenapa PBB – Terus menerus termasuk = partai Gurem !
Yaitu di antara dua budi + Pekerti yang Merugikan diri sendiri = Ndeso Ghak Rumongso Ndeso – karena kesa – keso itu sendiri , Minggat !! – dan = Kurang ajar , ghak Rumongso Ngelamahk Kurang ajar ! karena Kekurang ajaran itu sendiri ! – jadi kalau Dikau – dikau Pengen Niye ! nyambung klausul asal – usul , jenis pesan moral yang huruf nya Ditidurkan ( sudah barang tentu – KETIKA SHUT Down ) di
Lubuk Dunia Maya – terlebih sajikan Lyric : Hey Stupid ! – lagunya A / C Alice Cooper – Setelahnya temukan pesan yang perlu di tambahkan – Tentu = arahnya Bukan untuk Ku – bagian tanggung jawabku – melainkan bagian yang diambil Bung Yusril dan PBB –
Amit , kalulonoknon – Pranatan Jumpa Kedaulatan : NKRI
@ Vavai…
If you agree with that… thats okay for me. I dont stop you… thanks.