BUKANNYA SAYA TAKUT MENGHADAPI PENGADILAN
Ada diantara teman-teman dan juga pengamat yang mengatakan “kalau anda tidak salah dalam kasus Sisminbakum. mengapa anda tidak menghadapinya saja di pengadilan? Di sana anda punya kesempatan untuk menyampaikan segala argumen dan bukti-bukti bahwa anda benar. Kalau demikian, maka hakim tentu akan membebaskan anda dari segala dakwaan. Itukan lebih baik dan lebih terhormat” kata mereka. Saya bukannya tidak mempertimbangkan suara teman-teman dan para pengamat, dan bukan pula tidak menghargai saran dan pendepat mereka. Sampai sejauh ini, saya haqqul yakin, Insya Allah, saya akan mampu mematahkan segala dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU), sengotot apapun mereka.
Namun, kalau memang bukti tidak ada dan alasan hukum tidak kuat, untuk apalah Kejaksaan Agung harus meneruskan perkara ini ke pengadilan. Hanya sekedar unjuk kekuatan, atau memberitahu publik bahwa mereka telah bekerja. Salah atau tidak salah, biarlah pengadilan yang akan memutuskan. Ini namanya menggantung-gantung nasib orang. Hukum kita mempunyai mekanisme, mulai dari penyelidikan, penyidikan dan penuntutan. Pada semua tahapan ini, kalau memang alasan tak kuat, hukum memberikan jalan keluar untuk menghentikan perkara. JPU tidak boleh asal coba-coba mendakwa seseorang yang mereka tidak yakin bersalah, karena akan menempatkan seseorang dalam situasai yang sulit. Orang itu dinyatakan terdakwa selama proses berlangsung. Media bisa memberitakan apa saja yang bersifat memojokkan dan membunuh karakter seseorang. Orang yang didakwa juga tidak merasa tenang hidupnya dan tidak bisa menjalani kehidupan dengan normal. Waktunya habis untuk menghadapi sidang-sidang yang panjang dan melelahkan. Sanak keluarganya juga ikut menderita akibat pemberitaan media dan omongan orang. Mereka bisa stress dan terkena imbasnya. Apalagi yang masih anak-anak dan remaja. Mereka sangat terpukul.
Andaikan saya diadili dengan dakwaan yang ngawur dan tak jelas, maka waktu yang akan saya habiskan menghadapi perkara ini mungkin akan sekitar lima tahun lamanya. Di Pengadilan Negeri, mungkin perkara ini paling cepat enam bulan baru diputuskan. Katakanlah saya dibebaskan oleh pengadilan negeri, maka JPU akan naik banding. Saya harus menunggu katakanlah dua tahun Pengadilan Tinggi memutuskannya. Kemudian saya bebas lagi, maka JPU kasasi lagi ke Mahkamah Agung. Kasasi inipun akan memakan waktu antara dua hingga tahun mengingat banyaknya tumpukan perkara di Mahkamah Agung. Maka selama lima tahun ini, status saya tetap saja terdakwa. Memang saya belum dianggap bersalah karena belum ada putusan pengadilan yang menyatakan demikian. Namun waktu lima tahun itu saya sudah terpenjara oleh proses peradilan yang tak jelas di mana ujungnya.
Secara kemanusiaan lima tahun itu saya takkan merasa hidup tenang. Keluarga, terutama yang anak-anak dan remaja akan terus mengalami stress karena tekanan lingkungan sekolah dan permainan mereka. Secara ekonomi, sayapun makin sulit untuk bekerja. Untuk meneruskan pekerjaan saya sebagai guru besar hukum, perasaan saya juga tidak enak di hadapan mahasiswa. Bayangkan seorang guru besar hukum dan mantan Menteri Kehakiman, statusnya terdakwa yang tengah menanti putusan pengadilan. Ingin meneruskan pekerjaan sebagai lawyer, mendapatkan klien juga makin sulit. Bagaimana klien bisa percaya saya menjadi pensehat hukum mereka, kalau saya sendiri sedang dalam proses pengadilan. Sebagian klien juga akan merasa takut karena status saya. Usaha apapun yang akan saya lakukan, saya selalu akan terganjal kepada sebuah persoalan yang masih menggantung, yang akan memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Secara politik, sayapun akan mati kutu pula. Memang dengan kasus yang saya hadapi, akan ada simpati masyarakat bagi yang mengerti dan simpati. Namun bagi yang tak mau mengerti dan antipati, saya akan jadi bulan-bulanan serangan dan ejekan. Secara hukumpun, saya terhalang. Mau ikut Pemilu 2014 sudah tidak mungkin, karena katankanlah saya mulai didakwa awal 2011, maka perkara ini baru akan selesai 2016. Atau inikah yang diinginkan oleh mereka yang merekayasa kasus ini: biar saya terpenjara oleh sebuah kasus dan saya akan kehabisan energi dan kesempatan untuk bisa melakukan hal-hal lain yang membawa manfaat bagi kehidupan saya pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Kalau memang itu yang terjadi, sungguh sebuah kezaliman yang memang sengaja direncanakan untuk mencelakakan. Lebih serius lagi keadaannya, kalau saya direkayasa untuk dihukum walau hanya sehari saja, atau hanya dihukum percobaan saja, maka tamatlah kesempatan saya untuk terlibat dalam semua level kegiatan politik yang resmi di negara ini.
Namun, saya takkan pernah mengalah dengan segala rekayasa itu. Saya percaya segala sesuatu yang terjadi, seburuk apapun dia, pasti ada hikmah kebaikan dibalik semua itu. Manusia membuat makar, tetapi Allah adalah sebaik-baik pembuat makar. Kebatilan pada wataknya memang takkan mampu bertahan menghadapi kebenaran. Saya memang harus bersabar, bekerja keras dan berserah diri kepada Allah. Hanya itu hal yang mungkin saya lakukan. Semoga badai ini segera berlalu…
Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=491
amin, semoga segala persoalan ini cepat selesai sehingga bisa berbuat yg lebih baik pada negeri ini…
amin semakin sabar dan teru berusaha pak,,amin
Benar pak,
Ditengah banyaknya bukti kasus mafia hukum, mentah-mentah menyerahkan semuanya pada proses hukum akan menjadi sesuatu yang naif.
Suatu berita yang tidak benar jika terus menerus disiarkan bisa saja dianggap sebagai sesuatu yang benar. Suatu kebenaran tidaklah cukup. Benar saja tidak cukup membuat kita menang. Memperjuangkan sesuatu yang benar tanpa strategi dan tanpa kecerdikan tetap suatu kekonyolan, bagi saya. Sudah cukup banyak contoh bagaimana suatu yang benar bisa menjadi salah atau sebaliknya.
Jadi ingat tulisan saya pak, http://vavai.com/2010/04/22/jangan-naif-benar-belum-tentu-menang-salah-belum-tentu-kalah/
Ya. Terima kasih banyak. Memang demikianlah romantika hidup ini. Kebenaran dan kesalahan seringkali dibangun dengan opini dan kekuatan, bukan karena hakikatnya dia benar dan dia salah (YIM)
Allah bersama orang yang benar, semoga ujian & cobaan ini ada hikmah di balik semua,.
amiin,,
tetap semangat & bersabar serta tawakal,,
Saya doakan yang menganiaya akan dihukum berat beserta turunannya, semoga anda bung YIM sekarang hanyalah kasus yang tertunda. Pembalasan dari teraniaya oleh siapapun pasti akan terjadi, insya Allah.
bang yusril,
hanya sekedar keheranan saya saja mungkin bisa dikomentari;
kalau dilihat dari track record abang dulu, abang adalah aktivis kampus, aktivis HMI, anda pernha jadi wartawan, pernah jadi penulis tetap di TEMPO.
dari sisi akedemis; anda lengkap,anda lulusan ilmu hukum tata negara, lulus juga sosiologi, professor termuda di UI pada zamannya. Anda paham sejarah, ahli hukum dan politik. Andah pakar hukum tata negara, anda paham hukum pidana, dan anda paham hukum islam. Anda paham dan mendalami agama tidak hanya kulitnya bahkan disebut ustadz. Jarang sekali saya menemukan tokoh sekomplit ini sekarang.
Dalam karir politik; anda jago menulis, pengetahuan anda membuat anda menjadi speech writer 3 presiden yang berbeda. Anda paham betul administrasi negara karena pengalaman di setneg, anda sangat teliti dan pakar benar membuat UU.
Track record; anda bersih, anda pernah kasasi sampai di MA hanya karena masalah SIM dan anda menang. Susah saya menemukan orang yang mau repot ke MA hanya karena SIM. Anda berperan besar dalam reformasi, termasuk perancang skenario hukum dalam proses peralihan kekuasan soeharto ke habibie. Juga sebagai orang dalam yang memberikan informasi ke amien rais dan nurcholis madjid saat proses reformasi. Nurchois madjid sampai bilang, amien rais dan anda adalah dwi-tunggal layaknya soekarno dan bung hatta yang kombinasi jawa-sumatera.
Dengan track record seperti itu, saya tak habis pikir kenapa anda tidak “dekat” dengan para aktivis seperti LBH atau LSM hukum lainnya. Anda juga seolah terjaga jarak dengan kelompok atau orang yang menyebut dirinya reformis. Anda bahkan “dibantai” habis oleh TEMPO, tempat anda dulu menulis, baik dalam kasus sekarang atau sejak kasus uang tommy di bank paribas. Dalam kasus anda, tak pernah saya dengar para LSM atau aktivis yang membela anda. Tak pernah pula saya dengar dukungan dari tokoh islam yang mendukung anda. Hanya tokoh partai dari PBB saja yang membela anda terang-terangan, setidaknya di media karena lewat medialah saya yang orang awam ini bisa tahu.
Anda aktivis tapi dijauhi bahkan dimusuhi aktivis. Anda wartawan, tapi anda merasa dikerjai oleh pers. Anda tokoh reformasi tapi tak pernah saya dengan pembelaan tokoh reformasi thd anda. Anda tokoh islam, tapi tak terdengar juga dukungannya kepada anda. Apa yang salah? inilah kebingungan saya. Semoga anda berkenan berkomentar
Saya tidak dapat berkomentar banyak mengenai diri saya sendiri. Saya hanya ingin mengatakan bahwa hidup ini tragis. Itu saja. Sekedar koreksi, saya dulu menulis di Gatra dan Forum, bukan Tempo. (YIM)
Perlu semakin waspada bang, bukan suudzhon barangkali memang itu harapan mereka. abang terpenjara oleh proses hukum yang berlarut2 sehingga abang ga bisa ikut pemilu 2014, sungguh kedzoliman yang luar baiasa. sabar aja yg bang, semooga Allah tetap melindungi abang…
Setuju Bang YIM, maju terus pantang mundur, sekali layar terkembang pantang surut ketepian.
Sebagai ahli hukum hendaknya memikirkan langkah perekayasa kasus dengan menghukum penegak hukum yang berniat memenjarakan orang tanpa dasar hukum yang kuat, ini sebagai pelajaran berharga untuk mencegah kemungkaran, berikanlah hukuman seberat-beratnya dengan cara publikasi di Media Masa dab langsung dipecat, biar kapok.
tolok ukur kebenaran di negeri ini dilihat seberapa besar partai yang back up seseorang. lihat oknum2 koruptor dari partai besar seperti demokrat, pdip, golkar mereka masih berani bersuara lantang karena kawan2 nya ramai2 , keroyokan teriak-teriak membela, walau terbukti dgn bukti dan saksi yang falid. Bung yusril saya terus terang kagum dengan keilmuan dab sepak terjang anda, saya memahami dgn pernyataan anda “hidup ini tragis”. Tetapi hidup juga pilihan dan juga suratan yang Kuasa yang mau tidak mau harus kita jalani, yang terpenting adalah kita bisa bermanfaat bagi orang banyak. Saya secara pribadi tidak menganggap tragis bung, sperti halnya wayang, bung yusril kebagian peran sebagai seorang resi yang mumpuni yang akan menunjukan kebobrokan hukum di negeri ini bung. Percayalah becik ketitik, ala ketara. banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh masyarakat dari kasus bung yusril. Semua ada hikmahnya. AJA DUMEH, AJA GUMUN, AJA KAGET, AJA GELA……
Buat saudara Finsa, sebelumnya pertanyaan2 seperti itu juga menggelayut di benak saya, tetapi setelah saya amati polah tingkah politisi2 dan pejabat2 kita dalam menghadapi persoalan hukum. Barulah saya sadar hukum dan kebenaran tergantung seberapa basar dan kuat partai politik yang back up kita. sungguh naif dan menjijikan…banyak munafiknya.
saya jadi heran dengan negara ini, saya menilai mereka yang takut sama anda.. karena anda calon pemimpin bangsa
Fainna ma’al usri yusron inna ma’al usri yusro (
Sesungguhnya dalam setiap kesulitan/kesukaran ada kemidahan dan kelapangan. Berdo’alah: Robbana afrigh ‘alaina shobron, wa tsabit aqdamanaa wanshurna ‘alal qoumil kafiriin” (QS 2 Al Baqarah ayat 240) Selamat berjuangN kami $engiringi anda denmgan do’am (Ahmad Saelan, Bandung)
Maju terus pak YIM. Kebenaran pasti menang…yakinlah kesewenang-wenangan akan hancur-sehancurnya.
iya…tetapi tetap tegar, tawakal dan insya allah, ada hikmah dibalik kemakaran…yang mereka buat bang YIM!!! kita selalu mendukung abang dengan upaya, usaha dan doa kita semua…..
Yth Bang YIM:
Inilah keadaan sebenarnya bangsa kita yg lebih menyukai orang2 oportunis dan pendusta. Sehingga anak2 bangsa yang berkarakter dan memiliki kapabilitas diperlakukan sangat zhalim. Termasuk oleh kelompok2 yang bercokol di Pemerintahan, Pers, pengusaha Media, anggota DPR dll. Karena mereka itu sesungguhnya para oportunis yang serakah dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan materi dan kekuasaan dengan cara apapun dan hasrat serakah yang tak bertepi.
Karena itu Bang YIM, tetap teguh dan kuatkan. Lawanlah mereka dengan cara2 yang benar. Jangan gentar dan kecil hati menghadapi siapapun dengan segala atribut dan gembar gembor mereka. Sesungguhnya mereka itu mungkin adalah penjelmaan syathan terkutuk, yang berupa jin dan atau manusia zhalim. Semoga Allah senantiasa menyertai Bang YIM dan mencurahkan kebaikan dan kemenangan dan kejayaan. Amin.
Maju teruuuus Bang… jangan pantang menyerah, karena kebenaran itu akan benar adanya dan katakanlah yang benar itu benar walaupun terasa pahit… maju terus bang YIM sy haqul yakin anda tidak bersalah dan lawanlah kebatilan……..
Bismillah. Kalau teman, mungkin masih berniat baik. Tapi kalau pengamat belum tentu, namanya pengamat, angka sembilan di bilang enam, angka 10 dikatakan 01. Tergantung dari sudut mana dia mengamatinya. Apapun yang dikatakannya, belum tentu dialaminya. Nah yang mengalami YIM, bagaimana dampaknya jika diadili. Belum diadili saja, dan baru ditetapkan sebagai tersangka sudah sedemikian besar pengaruhnya pada kehidupan diri dan keluarga YIM. Karena itu saya setuju dengan sikap YIM, lawan sebelum diadili, karena kasus Sismibakum itu rekayasa, bukan kasus korupsi. Lama-lama semakin terkuak rekayasanya. Aktornya: Amari dan Sudarman Supanji. Entah aktor intelektualnya…. Semoga mereka mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang mereka perbuat sendiri. Wassalam.
Ass.Wr.Wb, Saya salut sekali sama Pak Yusril, saya pernah sampaikan bahwa banyak orang yang begiu dengki dan ingin melihat Bapak dinyatakan salah walaupun mereka tahu bahwa Bapak tidak salah dan bahkan tdk mau tahu apakah Bapak salah atau tidak tetap saja mereka berharap Bapak salah dan dihukum… hidup ini memang aneh dan tragis Pak,… terlalu banyak kemunafikan yang dipertontonkan tanpa malu… kebenaran kalah oleh kebatilan yang terorganisi dan saling membela dan mendukung… saya heran dan benar2 muak dengan orang2 yang selama ini dianggap tokoh2 ummat yang bersuara dan berteriak keras membela kelompoknya dalam satu partai tapi tidak bersuara melihat adanya ke dzaliman terhadap Bapak… mereka berteriak menuntut keadilan untuk kelompoknya tapi diam saja melihat dan mengetahui adanya ketidak adilan berlangsung didepan matanya asal bukan menyangkut diri atau kelompoknya… padahal mereka sering muncul diberbagai media atau didepan ummat memberi nasehat agar kita selalu menegakkan keadilan… sekali lagi mereka diam dan tidak bersuara melihat ketidak adilan yang menyangkut diri Bapak… saya berharap mereka membaca komentar saya ini dan berharap kebenaran bisa terorganisir untuk mengalahkan ke kemungkaran… bukan kebenaran dan kemungkaran terorganisir dalam satu kelompok untuk melemahkan dan menjatuhkan kelompok lain waupun dikelompok lain itu ada kebenarannya.
Saya jadi teringat buku lama yang tulis HAMKA, Dari Lembah Cita-Cita. Dalam buku itu disinggung bagaimana Negara cq Pengadilan memaksa Socrates memilih cara matinya. Tapi, buku itu juga menceritakan dengan apik apa yang dikhotbahkan oleh Socrates, dan agar yang hadir dan juga negara menyampaikan pesan itu kepada keturunan Socrates. Apapesan penting itu?
1. Bahwa Socrates dihukum karena berbeda pendapat dengan kebanyak orang ketika itu
2. Pendapat kebanyakan orang ketika itu bahwa terdapat banyak dewa yang mengatur alam semesta.
3. Pendapat Socrates, HANYA ADA SATU DEWA YANG BERKUASA DAN TAK MUNGKIN BANYAK.
4. Amanat berikutnya, NANTI AKAN TUAN-TUAN LIHAT SIAPA YANG SEJATNYA BENAR. SAAT ITU TERJADI, TUAN-TUAN SUDAH SANGAT TERLAMBAT ALIAS MENYESAL.
Tapi, Profesor bukan Socrates. meski pesannya sama, Profesor harus berakhir bahagia (happy ending). Semoga.
yth bang YIM,
bang YIM, yang sabar, tabah, kuat, tawakal itu kunci utama yang harus dipegang teguh bang YIM saat ini, nicaya Alloh akan melindungi umatnya amin’ saya bisa merasakan apa yang dirasakan bang YIM,apa yang bang YIM diatas, saya juga merasakan hal yang sama, coba dibaca lagi komentar saya yang dahulu,
terimakasah.
salam hormat
Saya dan mungkin sebagian besar rekan juga punya pemikiran yg hampir sama dengan sdr Finsa, tapi itu adalah pilihan hidup, saklek, misalkan bung YIM tidak sefaham dengan buyung nasution. Tapi saya bisa imagine dengan pernyataan “Hidup ini tragis”. Kita ambil hikmahnya bung YIM, persiapkan menghadapi masalah ini semaksimal mungkin, anda harus menang ….. dengan begitu anda bisa diterima lebih maksimal di publik …..dan anda bisa banyak diliput media untuk menjadi narasumber karena orang seperti anda dengan keilmuan dan cara penyampaian yg sistematis dibutuhkan di negeri ini…. anda adalah sumber inspirasi bagi generasi muda pencinta/hobby/suka dengan masalah hukum tata negara ……. HARUS MENANG ….bismillah………
amin smoga mslh ini cpt berakhir prof.saya yakin kalau anda tidak bersalah dlm ksus ini anda hnya mnjadi korban,saya mlihat kasus yg anda hadapi sakarng ini sarat akan politik.
namun saya bngga terhadap anda yg memberi pelajaran kpd kjaksaan agung yg slama ini di mata publik,,slalu tebang pilih dlm soal penegakan hukum,biar kn ini menjadi pelajaran bgi mereka dan terutama bagi pemerintah,yg tidak mngambil sikap,tegas terhadap,penyidik terutama pada kejaksaaan lihat saja seperti kasus anggodo,gayus tambunan pdhal merka sudah jelas2 dinyatakn bersalah tpi tetaps saja mendapatkan keringanan,jdi beruntunglah kami memiliki,putra terbaik bngss seperti anda yyg telah mnyadarkan pemerintah,bhwa merka telah lalai dlm mnuntaskan permmasalahan hukum,
saya doakan smoga kasus yg mnjerat anda skrng ini cpt selesai.dan smoga di pemilu 2014 yg akn dtang anda bpk.prof.dr.yusril ihza mahendra dapat,mnjdi calon presiden republik indonesia aminn,,,
….Saya hanya ingin mengatakan bahwa hidup ini tragis. Itu saja…. (YIM)
Abang pasti faham kisah dalam Tarikh saat Muhammad SAW dilempari batu oleh penduduk Kota Thaif. Mungkin abang bisa bilang bahwa kesabaran Abang tak sebanding dengan Rasulullaah…. Tapi adakah teladan lain selain Muhammad SAW ?
Ketika kasus ini mulai bergulir, saya sempat menangkap wajah kegalauan abang waktu sholat jum’at di mesjid lalang manggar kebetulan waktu itu saya tepat bersebelahan dan bersalaman dengan abang… ada rasa penasaran ingin bertanya langsung kepada abang mengenai kasus ini waktu itu, namun saya sungkan dan takut abang risih dengan pertanyaan saya… Sebagai kerabat yang mengenal dan tahu perjuangan abang, serta latar belakang keluarga abang saya menaruh simpati yang dalam atas perjuangan abang dan yakin bahwa abang bisa mengatasi persoalan ini dengan baik… Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik dan hikmah atas kasus ini.. Amiin.
hikmah bsar diblik smua ini bpk mnjdi kuat ttp istiqomah lakukan prbhan di ngeri ini yg hak itu hak yg batil itu batil
setuju mas aris….; malah malam tadi… serasa benar2 terjadi Abang turun lagi ke desa-desa pelosok dan kekota, seantero nusantara seperti kenangan di th 1998 abang pertama kali ke kota asalku(tasik)…di malam tadi itu benar2 bagai suasanan terjadi di dunia nyata…semoga abang tetap bersafarin… hingga paling tidak 2014 ini….. mulailah dari sekarang, saya hanya berdoa mimpiku semalam benar-benar terjadi…..; kalau ingat abang…ke tasik dulu… saya selalu ingat!!!(mudah-mudahan abang masih ingat: dg Ema (Ibu)/Ma Iya…..; yang kabarnya Ibu kita itu telah berpulang ke rahmatullah….beberapa tahun lewat…Ma iya tersebut; terlihat antusias selalu senang bila ada abang hadir…di sana….walau ke pelosok beliau akan datang menghadiri tabligh akbar…di kala itu….;
semoga abang tidak terlalu terlena….dan sampai tidak sempat turun ke bawah lagi….. Insya Allah ada hikmah dibalik itu semu…..dan tetap seperti mas arsi (komen: 25)…..istiqomah di dalam memperjuangkan kebenaran, dan mari kita dukung bersama…..?? ada apa dibalik hikmah peristiwa sisminbakum ini??? ALLAH lah yang maha mengetahui……..; semoga membawa kebaikan bagi kita semua….
kpd abang Yusril yg sy hormti,integritas&kredibilitas abang sdh tdk diragukan lg&ttp diperhitngkan oleh lwn2 politik dinegri ini,skr & dimasa yg akan dtg.Dari slm mnjbat hg skrg sdh tdk lg,abang trs digoyang kiri kanan,dpn blkng,namun ketegaran abang mampu mematahkan smua tantangan,itulah yg mencerminkan tanda,abang adalah slh satu org yg berkwalitas&pantas utk memimpin ms dpn negri ini,hidup memang penuh misteri..,namun semangkin keras tempaan palu..smangkin kuat&tajam pedang yg terbentuk..
Yth,bang Yusril,mantan menteri,mungkin baru kali ini orang kecil dapat berinteraksi langsung melalui Bloger,sebelumnya pastilah amat sulit mengingat tingginya kedudukan seseorang,Kalau boleh memberikan saran dalam kasus sisminbakum,saya akan katakan Bahwa”seorang tukang cangkul resikonya adalah kena cangkul suatu saat nanti,seorang sopir resikonya adalah menabrak orang,kena tilang dan berurusan dengan penegak Hukum,Dan seorang Pekerja Hukum resikonya adalah Terlilit Proses hukum,”dalam menghadapinya adalah sangatlah mudah apabila kita mau Ikhlas,Narimo,Sabar,dan Mengasihi atau mencintai walaupun didepan kita adalah Musuh,Namun tetap harus berjuang,saya berani jamin pasti akan menang apabila hal itu dilakukan (falsafah Jawa)”Maju tanpa bolo(teman),Ngasorake tanpo tanding(mengalahkan tanpa perang)….!! What about your mind..
Matur nuwun he he (YIM)
maju teruuuuuuusssssss…
pantang munduuuuuuuur…
becik ketitik
olo ketoro
Yth. Bang Yusril…
Sudah bukan berita baru kalau banyak petinggi di republik ini dijadikan kambing hitam yg kebanyakan untuk ‘menyingkirkan’ rival politik dan alasan lain yg sifatnya mungkin ‘cuma’ masalah pribadi.Sepanjang kita berjalan pada garis yang benar mengapa harus gentar?Bukan begitu bang?
Selamat berjuang!
hati… – hati…
maafkan kealfaan kami karena tidak dapat bersorak, sehingga tidak terpantau di media masa dan media elektronik sebagai tanda rasa sayang kami kepada abang, akan tetapi kalaulah ditanya kepada seluruh rakyat indonesia saya sangat yakin hati… – hati… mereka dipastikan bersama abang, berbahagilah engkau abangku…tak perlu disesali sesuatu yang benar, karena yang benar sudah pasti mulia.
pertahanan terbaik itu menyerang. jangan mau diombang ambingkan ketidak pastian. susun rencana yang pasti dan majulah dengan keyakinan. yakinlah kebenaran memang akhirnya menang, tetapi HARUS diperjuangkan, bukan sekedar menunggu aksi pihak lawan. bangkitlah menyerang.
dengan segala predikat yang diurai rekan finsa diatas, plus mantan mensesneg dan menkumham, pandai pandailah mensyukuri nikmat dengan memberi pencerahan kepada bangsa ini dengan cara membetulkan kerusakan yang begini parah dibidang hukum. harus punya nyali bukan sekedar ber amar ma’ruf atau fastabikhul khoirot, tetapi juga harus berani nahi munkar.
dengan segala ridho,hidayah dan inayah Allah yang abangk terima selama ini, tolonglah selamatkan bangsa ini dengan action yang jelas. bukan sekedar defensif untuk menyelamatkan diri sendiri seperti yang terkesan selama ini.
track record anda cukuplah memberi keyakinan bahwa anda tahu benar hitam merahnya manusia manusia dinegeri ini. anda pada posisi yang jarang dimiliki manusia indonesia,yaitu tahu benar yang tersurat dan tersirat dibelantara indonesia. bukalah bang, bukalah semuanya. berilah pencerahan pada bangsa ini untuk tahu siapa yang bersih siapa yang kotor dan perlu segera dihapus dari muka bumi agar kerusakan tidak semakin merajalela.
kalau seorang YIM yang mantan Menkumham berusaha sekuat tenaga untuk menghindari pengadilan karena yakin dirinya tidak salah, berarti ada yang salah dalam sistem hukum kita. ini berbahaya dan sangat perlu segera diluruskan.
bukan sekedar menyelamatkan seorang YIM tetapi lebih penting lagi menyelamatkan berjuta juta lainnya yang sangat mungkin mengalami perlakuan yang sama.
bangkitlah YIM, bergeraklah,katakan sesuatu, bukalah borok borok indonesia dan beri solusi. jangan cuma berpikir untuk diri sendiri.
kemenangan dijalan Allah harus direbut, bukan sekedar menunggu kemurahan hati atau kajerian lawan.
anda terlalu defensif dan memberi kesempatan luas kepada mereka untuk mempermainkan abang. bukan tidak mungkin suatu saat mereka menemukan momentum dimana posisi anda saat itu tak lagi sesehat sekarang.
YIM, bangunlah dari mimpi panjangmu. bukalah tabir gelap yang berkepanjangan membelenggu bangsa ini. memang mutlak perlu nyali.anda masih punya? mayoritas rakyat yang menderita ini sangat geram menunggu munculnya seorang pemimpin yang membawa kebaikan. andakah itu?
kemenangan anda melengserkan hendarman pada saat posisi politis anda sangat lemah, membuktikan bahwa anda manusia pilihan Allah untuk menyelamatkan bangsa ini. jangan sekedar puas menjadi tontonan, tapi jadilah tuntunan bagi kami semua. la insyakartum la adzidanakuum.
Terima kasih banyak. Semua akan menjadi bahan renungan dan pemikiran bagi saya (YIM)
baru buka lagi dunia maya setelah istirahat di rs semingguan, abang harus tetap siap selalu dan tetap mmeberi pencerahan kepada bangsa ini, walau secara formal di senayan abang tidak ada dukungan Insya Allah dukungan Jundullah…. selalu bersama Abang, juga hati-hati dan nurani di seantero pelosok tanah air seperti di katakan rekan aldo di atas
seandainya abang istiqomah di Jalannnya!!! Insya Allah
kalau sekelas anda tdk mau memberikan”perlawanan”terhadap kesewenangwenangan hukum mau jadi apa golongan masyrakat yg tdk paham hukum kalau mengalami perihal spt anda?tolong pak yusril rakyat indonesia melihat memang kwalitas pejabat kita semuanya “penakut”maka negara ini jadi tdk berkarakter padahal rakyat perlu karakter yg “pembrani .
Yth, Bpk Prof YIM,
Dulu saya pilih PBB karena Bapak, walaupun waktu itu saya bepikir sangat sulit untuk menang, tapi karena bapak ada disana, jadi saya tetap ikut milih PBB.
Btw, Memang perlu di dorong, orang-orang kejaksaan untuk jujur dalam melihat masalah, sehingga kalau memang masalah hukum itu, tidak cukup kuat bukti yang dihentikan saja, jangan cari-cari alasan untuk memeras (politik, ekonomi, dst) orang yang memiliki masalah itu. Jadi hukum bergerak pada rel yang sesungguhnya, itulah tujun yang sesungguhnya hukum yang adil bukan menjadi permainan yang sebenarnya semua orang juga paham dan menjadi saksi diakherat nanti bahwa mereka (para aparat hukum) bermain-main dengan kebodohan yang sangat. salam sukse Prof YIM.
ass. bang yusril, saya salut pada anda, kepeduliaan terhadap kerancuaan dan kekacauan negeri ini. saya melihat ini berawal dari kekacauan dalam pembuatan uu, dan aturan yang ada. saya melihat, ini dimulai dari uud, kalau kita lihat, pasal perpasal uud setelah amandemen ada miss, contoh pasal pemilu setelah amandemen, pemilu hanya dilaksanakan 1 kali 5 tahun, pemilu memilih dpr dprd dpd dan presiden kenapa pemilihan presiden dipisahkan, menurut saya pemilu 2 kali 5 tahun jadinya, pasal 33 ekonomi dibangun dengan gotong royong, kebersamaan, dan koperasi, skrang ditambah demokratisasi, hancur ekonomi kita, uud dimana saja adalah bahasa filosofis sekarang ada kata 20% dana pendidikan itu sangat teknis sekali. saya melihat ibarat kapal kompasnya yang kacau pantas nakhoda tidak tahu mau kemana kapal di bawa….. bravo YIM, harus banyak ahli hukum yang spt anda di republik ini. dan kita minta pada presiden, untuk memilih pejabat2 harus kompeten, pintar,mulai dari mana dia sekolah karena kualitas universitas jelas menentukan pintar tdak nya seseorang karena ada seleksi yg jelas dalam recruitmen mahasiswanya.
Kuatkanlah kepercayaan abang, bahwa Allah punya rencana besar utk abang. Saya yakin Allah akan mengangkat derajat bangsa Indonesia salah satunya adalah melalui perantara bang Yusril. Allah Maha Tau dan Maha Kuasa, saya yakin abang lebih tau tentang itu. Kuatkanlah hati abang, jangan pernah menyerah sedikitpun, rakyat menyimpan harapan besar terhadap abang. Insya Allah… Allah akan selalui meridhoi setiap langkah abang. Saya beserta orang2 beriman dan segenap bangsa Indonesia akan selalu mendukung abang. Maju terus Bang Yusril…!!!
benar bang, memang harus demikian, mengingat jaksa di negara kita ini terkenal sebagai tukang “menyembelih” leher orang/pemeras. Mereka ahli ahli neraka yang akan diadili lebih keras kelak di hari kemudian.
Prof YIM, saya salut dengan anda…mengapa anda tidak mendekati ke PKS?dalam pandangan saya tidak semua masalah politik diselesaikan dengan politik, pun begitu, tidak semua masalah hukum diselesaikan dengan masalah hukum…
Kalau “mendekati” dalam makna bergabung ke PKS agak berat bagi saya, saya tetap PBB, walau apapun yang terjadi (YIM)
بسم الله الرحمن الرحيم
Setelah saya membaca sejarah hidup Bang Yusril dan mengamati argumen-argumen yang Abang kemukakan dalam menghadapi kasus-kasus yang dituduhkan kepada Abang, Insya Allah saya sekarang lebih cenderung untuk meyakini bahwa Abang ada dipihak yang benar.
Saya menemukan sosok Natsir di diri abang justru ketika Abang berani dengan tangguh menghadapi tuduhan-tuduhan yang sekarang sedang Abang hadapi. Andaipun tidak diwaktu sekarang Abang bisa membuktikan berada di posisi benar, Yakinlah bahwa kebenaran itu suatu hari akan terkuak juga kebenarannya.
Untuk sekarang mungkin saya tidak bisa membantu Abang dengan kekuatan pisik maupun pinansial. Namun meskipun demikian, yakinlah bahwa sepanjang Abang benar dan terus istiqamah menegakkan Islam, do’a dan dukungan saya akan selalu menyertai Abang.
Semoga Isi dari makna ucapan salam selalu tercurah limpah kepada Abang dan orang-orang yang istiqamah memperjuangkan Islam.
TERUS SEMANGAT BANG… BELA TERUS KEBENARAN…!!!