[1]Menanggapi omongan Ruhut yang mendesak Kejagung agar segera menahan Yusril dalam kasus Sisminbakum, Komandan Brigade Hizbullah Afriansyah Noor mengatakan bahwa omongan Ruhut hanyalah asbun alias asal bunyi. Pengetahuan Ruhut tentang Sisminbakum ini didapatnya dari ngelamun, bukan fakta yang sesungguhnya terjadi. “Romly dan beberapa orang serta Yusril itu didakwa bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi oleh Kejagung”. Mereka bukan didakwa sendiri-sendiri, walau penuntutannya dilakukan terpisah.
Kini Romly dilepaskan dari segala tuntutan hukum alias ontslaag van allei rechtsbevolging. Dengan begitu semua nama yang didakwa bersama-sama harus dibebaskan, apapun peran orang itu dalam mewujudkan suatu tindak pidana. Masak Ruhut bilang Yusril aktor intelektual Sisminbakum dan Romly cuma pelaksana, dan yang harus dihukum Yusril. “Memangnya Romly dibebaskan karena dianggap melakuan perintah jabatan. Nggak ada samasekali cerita seperti itu dalam dakwaan maupun putusan pengadilan. Ruhut cuma ngelamun dan barangkali dapat informasi dari alam gaib”, tandas Afriansyah. Ruhut juga bilang Yusril harus dihukum karena nunjuk PT SRD dan Koperasi sebagai pengelola Sisminbakum. Padahal sudah jelas putusan pengadilan menyatakan bahwa perjanjian antara PT SRD dan Koperasi adalah sah. Tidak ada korupsi di sana.”Omongan Ruhut cuma mimpi di siang bolong” kata Afriansyah.
Ruhut masih ngoceh soal kerugian negara 420 milyar. Padahal putusan MA tegas menyatakan bahwa tidak terdapat kerugian negara. Sisminbakum jelas bukan korupsi. Orang awam saja mengerti isi putusan MA itu. “Kalau Ruhut tak mengerti, itu artinya dia anggota DPR goblok”. Omongan Ruhut hanya bikin malu Partai Demokrat. Mestinya sudah lama manusia kayak Ruhut ini ditendang dari partai SBY itu, tegas Afriansyah Noor.
Aneh bin ajaib Ruhut minta Kejagung agar Yusril ditangkap pasca pembebasan Romly. Ruhut cuma ketakutan kalau Yusril di luar dia bisa serang semua orang yang ngerjain dirinya, termasuk teman-teman Ruhut di Kejaksaan Agung.”Di zaman kayak sekarang mestinya otak yang dikedepankan, bukan cuma dengkul dan unjuk kekuasaan. Orang kayak Ruhut ini harusnya diborgol dan mulutnya dilakband biar gak kebanyakan ngoceh” kata Afriansyah mengakhiri.