WALIMAH PUTRA-PUTRI SBY-HATTA
Rupanya wartawan Jawa Pos Puspa Purwitasari memotret saya ketika memberi ucapan selamat kepada Presiden SBY dan Ibu Anni Yudhoyono dalam acara walimah perkawinan Ibas-Aliya di Jakarta Convention Hall, Sabtu 26 November 2011 tadi malam. Foto itu dimuat di berita Jawa Pos National Network (JPNN Com).
Saya memenuhi undangan SBY karena saya pikir, meskipun secara politik saya berseberangan dengan beliau, namun secara pribadi biarlah hubungan silaturrahim tetap berjalan. Ketika saya bersalaman itu Presiden SBY mengatakan “Terima kasih atas kedatangannya Pak Yusril. Saya selalu mengikuti perkembangan Pak Yusril. Meskipun begitu, saya harap hubungan silaturrahmi kita tetap berlanjut. Kapan-kapan kita bertemu”. Saya hanya menjawab singkat “Selamat Pak”. Ibu Anni juga mengatakan “Terima kasih Pak Yusril, atas kedatangannya”. Setelah itu, sayapun berlalu. Ada banyak orang lain yang antri di belakang saya untuk memberi ucapan selamat.
Ucapan basa-basi Presiden SBY seperti itu sudah sering diucapkannya kepada saya, baik langsung maupun melalui telepon. Saya tak pernah menganggapnya serius, sehingga saya anggap biasa saja. Karena itu, sayapun tidak ingin menanggapi ucapan beliau. Apalagi hal itu akan mengganggu antrian panjang undangan lain yang mau mengucapkan selamat.
Saya tak berlama-lama di acara walimah itu. Saya merasa kikuk karena menjadi perhatian banyak orang. Ketika turun dari tempat pengantin berdiri, banyak orang menyalami saya dan minta berfoto. Maka saya bergegas segera berlalu, jangan mengganggu acara perkawinan itu. Ketika ke luar melalui ruang utama JCC, ada belasan wartawan mewawancarai saya. Saya hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan sekitar masalah politik dan ekonomi. Saya menolak pertanyaan yang minta saya mengomentari perkawinan putra-putri Presiden SBY dengan Menko Perekonomian Hatta Radjasa. Sambil tertawa saya hanya mengatakan “Masyarakat kita selalu mengatakan bahwa hidup, mati, rejeki dan jodoh ada di tangan Tuhan”. Kalau sudah demikian, maka tidak ada lagi hal-hal yang dapat saya komentari. Sayapun berlalu dari keramaian wartawan yang terus menanyai komentar saya tentang perkawinan itu.+++++
Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=722
betul2 pemimpin kagak tau diri dan tak punye kepekaan sosial adakan pesta nikah dengan tunjukin kemewahan didepan muke rakyat yang masih banyak miskin dan lapar.
Selamat bang YIM anda berjiwa besar. dan SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1433 H 27 November 2011
Terima kasih. Selamat Tahun Baru 1433 H pula saya ucapkan. (YIM)
haha haha dj http://www.ami-radio.com/files/dn7.php?6e0f1v6-Picture07.JPG
kini bung YIM harus lebih sadar diri bahwa sebetulnya SBY itu takut…ya takut setengah mati sama anda. Ada hikmah dari pertemuan itu yang saya amati sbb :
Itu bahasa diplomasi biasa dan hanya basa-basi biar anda terlena, saya sebagai orang tua sudah hafal cara-cara diplomasi kayak gitu, jangan ambil pusing lah bung YIM terus saja anda berjihad, lawan tuh SBY sampai seterusnya, mengapa ?.
Karena posisi anda sudah “tanggung”, anda ini ibaratnya sudah dipermalukan oleh SBY via cq kejaksaan kepada seluruh dunia. Biar anda tidak jadi disidang tapi SBY sudah merasa menang anda itu “tersagka korupsi”, meskipun sebenarnya itu politis tapi ibarat “berantem” anda itu sudah digebukin rame-rame dan dimasukin ke got (saluran air yang kotor).
Kesimpulannya ya kita harus terus melawan dengan cara yang benar dan elegant, saya dukung kalau anda konsisten mau jadi oposisi sampe 2014.
Salam. TWN, Bukit Timah.
Terima kasih. Saya, Insya Allah, tidak terpengaruh dengan basa basi itu. Memang saya telah dipermalukan oleh SBY dan bawahannya. Tapi saya kira, beliaupun cukup dipermalukan karena perlawanan saya melalui jalur hukum sukar untuk mereka kalahkan juga. Putusan MK yang isinya memerintahkan Jaksa Agung untuk memeriksa SBY sebagai saksi kasus Sisminbakum, hingga kini tetap bikin mereka pusing dan bingung. Kalau tuduhan kepada saya melakukan korupsi karena tidak memasukkan biaya akses Sisminbakum sebagai PNBP, maka ketika SBY diperiksa, justru beliaulah yang akan jadi tersangka itu. Karena menurut UU PNBP sesuatu itu masuk PNBP atau bukan sepenuhnya adalah kewenangan Presiden, bukan saya. Strategi saya lawan dengan strategi. Saya takkan mundur menghadapinya. (YIM)
Benar bung, blog anda ini bisa dirangkum jadi buku dan alat diplomasi yang hebat, terbitkanlah bung dan sekitar 5.000 dicetak gratis bagikan ke pelajar di Belitung.
yang ihlas
Iya bung YIM, jangan kalah strategi. strategi harus dilawan dengan strategi dan cara yang benar serta konstitutional, pak theo juga benar kita jangan sampe dibodohin, karir politik PBB hancur karena SBY juga nyang menghancurkan nama YIM, banyak kader yang sekarang menderita
Hati-hati bung YIM, hadiya (no.3) menyebarkan virus untuk merusak blok anda
dan kawan-kawan lain, ia juga saya amati berkomentar “miring” dan kontra terhadap anda, embargo jangan sampe sdr “hadiya” masuk blog ini lagi ! brengsek tuh
Kalo udah gitu (bisa melibatkan SBY dan Mega sbg Tersangka), saya yakin SBY akan memanggil anda dalam waktu dekat ini, soalnya daripada ia terbibat maka kasus Sisminbakum akan dipeti es-kan.
Yooo’i makanya apa saya bilang,,,,esbeye itu dasarnya seorang penakut, bukanya tentara pemikir, tapi orang licik luar biasa,,,,,ya kan ?
hadiye hehehe, lu bisenye ngetawein doank, ente yang bener donk, jangan cumen numpang nampang di blog yim.
omfg haha xm http://www.bihor-kalica.com/images/dn8.php?4r7r5r5-Picture52.JPG
saudaraku mohon perhatian…komentar/kiriman dari yg namanya “hadiya” jg dibuka…bisa merusak hp/komptr..sbb ada virus
Pengelola web/blog ini dong yang harusnya menghapus semua kiriman e-mail HADIYA ASU itu !!!
kepada saudara- saudara semua yang mencintai blog YIM, apa yang disampaikan oleh Despi (komentar nomor 12)itu benar- benar terjadi pada laptop saya setelah saya membuka komentar/kiriman dari hadiya. sekarang laptop sering terserang virus. untuk itu kita harus lebih hati- hati lagi.. Wassalam..
makasih sdr Lambozo,,,, selamat tahun baru Islam bang YIM…semoga di tahun ini,,,selalu sehat wal afiat sehingga bisa melawan orang2 yang salah sesuai hukum…amiiin
meskipun politik bersilang jalan, hubungan baik selaku pribadi terus dijaga. Setuju betul Pak Yusril, berpolitik dengan dendam membuat lelah – lebih baik sebaliknya perbanyak investasi kebaikan, Insya Allah lipat ganda kebaikan akan datang dari banyak pihak untuk Pak Yusril.
Saya amati terus-menerus, pak yusril kok lebih “mesra” ngomong ama bu Ani ? Pak SBY kok anda cuekin, kenapa ?
Bismillah.
Masya Allah,sikap yang pernah ditunjukkan sang guru Mohammad Natsir walau dengan lawan politik, tapi hubungan pribadi tetap dijaga, sebagai yang prof tunjukkan dengan SBY.
Saya membaca yang lebih banyak kata kate keluar bukan dari lisan Bu Ani tapi SBY, dan apa yang dikatakan itu membuktikan kebenaran yang dikatakan oleh salah seorang komentator di Blog ini, bahwa Blog YIM diikuti perkembangannya oleh beberapa lembaga negara, sehingga tidak heran jika SBY mengatakan hal seperti itu. Karenanya tidak sepenuhnya bisa dikatakan basa basi, bahkan bisa dikatakan pembenaran bahwa pemerintah menaruh perhatian serius pada sosok YIM.
Nah kehadiran TIM, yang saya lihat di foto tanpa membawa istri [atau dibawa?] dengan tetap menegakkan kepala dihadapan lawan politik dapat menunjukkan suatu sikap kesatria dan kenegarawan sehingga memberikan nilai positif bagi bangsa ini. Terbukti bahwa pencerahan yang diberikan oleh YIM bukan pada pemikiran dan gagasan gagasannya saja, melainkan juga pada perilaku yang langsung dapat disaksikan banyak orang.
Inilah sebenarnya yang diajarkan dalam syariat Islam yang diperjuangkannya. Sekalipun kita harus menegakkan al ‘amru bil ma’ruf wan nahyi ‘anil munkar yang diterjemahkan oleh Yunan Nasution, mantan Sekjen PP Masyumi sebelum bubar, sebagai social support dan social control terhadap penguasa, jika perlu dengan meakukan kritik dan gugatan hukum atas kezhalimannya, namun tetap tidak mengabaikan akhlakul karimah [perilaku mulia], tidak dendam, memenuhi undangan dan sebagainya. Inilah pelajaran dan pencerahan berharga dari sosok YIM walau tidak terlepas dari kekuarangan yang dimiliki oleh setiap insan.
Teruskan perjuanganmu wahai sahabat, dan kami akan tetap berada di belakangmu. Apalagi dalam memperjuangkan tegaknya syari’at Islam di bumi ini, sebagaimana yang telah berhasil dilakukan oleh panitia sembilan dalam Piagam Jakarta. Walau kemudian ada yang tidak senang dan menghapusnya. Tapi yakinlah suatu saat cita cita dan kesepakatan hasil musyawarah para pendiri republik itu akan terwujud jua, karena itu sejarah tidak bisa dihapus. Wassalam.
Salut atas kedatangan bang YIM atas walimah ibas/aliya, terima kasih dari rakyat indonesia untuk bang YIM tokoh politik muslim yang menampilkan ciri muslim sejati, dalam posisi sbg rakyat, sang prof. ahli tata negara datang memenuhi hajatan sang raja dengan satu tujuan menjalin tali siluturrahmi demi kedamaian indonesia dan bersatunya akar rumput lapisan rakyat yang paling bawah untuk kejayaan bangsa. Semoga para tokoh politik di negeri ini dapat mengikuti jejak sang prof, berbeda dalam pandangan politik tetapi bersatu dalam bingkai negara NKRI.
Anda menunjukkan jiwa pemimpin besar, maju terus bung YIM, raih RI-1, rakyat butuh anda.
betul bang YIM, walaupun secara politik kita bermusuhan tetapi secara pribadi silaturrahim harus kita jaga, anda sebagai pemimpin menunjukkan jiwa yang besar mau terus bang YIM lawan kezoliman itu sampai muncul kebenaran yang hakiki.
Assalamualaikum, Prof. YIM
Sepertinya Puisi ini untuk Anda sekarang.. Semoga anda selalu dilindungi Allah azza wajalla dalam melawan kebatilan yang terjadi di negeri kita ini.. Amin ya Rabb.. Insya Allah
Simaklah petikan puisi yang ditulisnya secara khusus untuk M. Natsir. Puisi ini ditulis Buya HAMKA pada tanggal 13 November 1957 setelah mendengar uraian pidato Natsir di depan Sidang Konstituante.
Kepada Saudaraku M. Natsir
Meskipun bersilang keris di leher
Berkilat pedang di hadapan matamu
Namun yang benar kau sebut juga benar
Cita Muhammad biarlah lahir
Bongkar apinya sampai bertemu
Hidangkan di atas persada nusa
Jibril berdiri sebelah kananmu
Mikail berdiri sebelah kiri
Lindungan Ilahi memberimu tenaga
Suka dan duka kita hadapi
Suaramu wahai Natsir, suara kaum – mu
Kemana lagi, Natsir kemana kita lagi
Ini berjuta kawan sepaham
Hidup dan mati bersama -sama
Untuk menuntut Ridha Ilahi
Dan aku pun masukkan
Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas “keimanan”
Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tak berbekas dalam perbuatan.
Banyak orang baik, tapi tak berakal
Ada orang berakal, tapi tak berIman…
Ada lidah fasih, tapi berhati lalai
Ada yang khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian…
Ada ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan Iblis
Ada ahli maksiat, rendah hati bagaikan sufi…
Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat
Ada yang banyak menangis, karena kufur nikmat…
Ada yang murah senyum, tapi hatinnya mengumpat
ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut…
Dan ada yang berlisan bijak, tapi tak memberi teladan…