PRESIDEN PUJI HENDARMAN
Satu jam yang lalu Kantor Berita Antara memberitakan Presiden SBY memuji Hendarman Supandji karena kegigihannya menegakkan hukum dan mereformasi kejaksaan. “Saya ucapkan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya” kata Presiden meengawali Sidang Kabinet hari ini (Senin 4 Otober 2010) di Kantor Kepresidenan.
Lepas dari akurat tidaknya data yang dimiliki Presiden tentang keberhasilan Hendarman, terutama ketika dia menjadi Ketua Timtas Tipikor dan Jaksa Agung, satu hal yang nyata dari ucapan Presiden ialah tatkala beliau mengatakan bahwa pemberhentian Hendarman terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan sebagian permohonan mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra. MK memang menyatakan bahwa masa jabatan jaksa agung bersamaan dengan masa jabatan Presiden dan kabinet yang dibentuknya. “Saya wajib mentaati putusan Mahkamah Konstutusi” kata Presiden.
Putusan MK menegaskan bahwa secara materil, jabatan Hendarman telah berakhir 20 Oktober 2009. Namun secara formil, putusan itu berlaku sejak diucapkan MK tanggal 22 September 2010, hampir setahun kemudian. Ketentuan Pasal 58 UU MK telah menyelamatkan Presiden dari aib yang lebih besar, walau secara faktual putusan MK telah menyatakan bahwa Hendarman tidak sah lagi sebagai Jaksa Agung sejak 20 Oktober 2009.
MK sebenarnya ingin mengelakkan problema yang lebih besar. Kalau ketidaksahan Hendarman dinyatakan berlaku sejak 20 Oktober 2009, maka seluruh langkah dan kebijakan Jaksa Agung hampir setahun belakangan ini menjadi tidak sah pula. Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan menyatakan pendapat seperti ini di sidang MK. Kalau ini terjadi, negara kita sejak saat itu tidak punya Jaksa Agung. Namun, betapapun ada cacat hukum dalam jabatan Hendarman, dan ada “kecerobohan administrasi Sekretariat Negara” seperti dikatakan Adnan Buyung Nasution dalam sidang MK, Presiden boleh lega. Sifat putusan yang non-retroaktif telah menyelamatkan muka Presiden. Tokh, tidak ada salahnya, Presiden tetap memuji dan berterima kasih kepada Hendarman, walau pemberhentiannya tetap menyisakan banyak permasalahan hukum dan politik yang belum terpecahkan. ****
Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=420

Nice post boss,
Setelah saya baca berulang2 tulisan di atas saya menyimpulkan, tulisan di atas adalah Sebuah pernyataan luar biasa yang telah ditulis oleh seorang YIM terhadap “lawan politiknya”. Perlu dicontoh oleh para politisi lainnya.Tidak ada dendam dan tidak unsur mau mempermalukan, luaarrr biasa boss. semoga saya bisa menaladinya.
APAKAH INI SKENARIO JAHATNYA?
SKENARIO POLITIK DARI GENG : ……Setelah sekian banyak isu-isu utk menenggelamkan kasus Century, ternyata kasus itu tetep timbul tenggelam dan timbul lagi. Kemudian “geng” ini mengangkat kasus Sismibakum yang menurut “Geng” ini sama dengan kasus century, menurut mereka lho. Kenapa Kasus Sisminbakum? karena ketokohan, kecerdasan, dan yusril tidak punya basis politik yang kuat sehingga kalaupun yusril “di Kuyo – kuyo” mereka tidak takut bahkan sekalian untuk propaganda jatuhkan tokoh-tokoh politik basis islam. Dengan kecerdasan dan nama besar Yusril Geng ini berharap Yusril bisa memenangkan dalam persidangan dan akan dijadikan acuan untuk kasus century bahwa itu kebijakan tidak salah dan tidak bisa diadili. Padahal bagi mereka yang memahami dan mengikuti kasus ini luar dalam sangat lah berbeda, semangatnya bukan lagi menegakkan hukum dan membrantas korupsi tetapi “SKENARIO JAHAT”. Mereka benar Ternyata bung Yusril memang cerdas tetapi mata mereka terbelalak tidak percaya, panglima perang nya / “Kejagung” protol duluan. Kalau betul skenario ini Saya hanya bisa berdoa “Ya Rabb bukakanlah pintu hati mereka yang berniat jahat yang tidak amanah dengan kekuasaannya supaya kembali ke jalan yang benar, dan tabahkanlah saudaraku Yusril kuatkanlah hatinya agar bisa menunjukan kebesaran namamu”. Bapak Presiden Yang terhormat, sungguh perih rasanya hati kami sebagai rakyat melihat carut marut negara ini, kemiskinan,kebodohan,keboborakan mental, pemimpin yang tidak amanah, arogan , korupsi, penegak hukum yang jahat memutar balikan fakta dan berskenario jahat dan itu dipertontonkan didepan kami generasi muda, lalu apa yang akan kami contoh dari generasi bapak untuk melajutkan kehidupan negara tercinta ini? yang tersisa hanya kebanggaan kami hidup di negeri subur dan kaya ini tetapi itu pun tergadai oleh pejabat yang berkolusi dengan cukong-cukong yang “srakah dan kemaruk” menguasai sebagian besar perekonomian negara…. atau mungkin masih ada kebanggaan kami yaitu Nasionalisme sebagai NKRI tetapi itu pun tercabik-cabik oleh melempemnya diplomasi kita dengan negara arogan dan sombong Malaysia. Yang tersisa hanyalah berita disana sini tentang prestasi dan kehebatan anak bangsa saudara -saudara kami yang tersebar di nusantara dan terbuang berserakan diseluruh dunia karena keahlian dan prestasi mereka tidak dihargai oleh negaranya sendiri. Ya Allah jangan engkau murkai negaraku ini….
Bismilah. Terima kasih atas koreksi ayat dari pa Ali. Saya tidak cek kembali dalam Qur’an. Maklum menulisnya di bus pakai hp. Yg penting kita sama sama berempati pada YIM. Soal Hendarman dipuji SBY, ya maklum saja, namanya bekas pembantu yg baik. Pembantu yg baik kan suka menyenangkan majikan. Ya ABS. Walau terlambat akhirnya SBY ngaku juga mematuhi putusan MK. Mudah mudahan saja kepatuhan pada hukum dia mau jadi saksi. Jadi saksi yg benar benar adil. Tapi kayanya ketakutan kalau jadi saksi. Tampak pembantu pembantunya berusaha menghalanginya. Mereka takut citranya rusak. Padahal kata YIM kalau benar benar mau jadi saksi dia akan terangkat citranya. Wassalam.
Demi menjaga citra ya pak SBY…?
atau untuk menutupi malu karena SBY gak paham hukum…
Rakyat butuh KEBENARAN SEJATI dan KERJA NYATA bukan CITRA untuk selamatkan diri sendiri..
SBY tidak bisa selamatkan NKRI…dari TERORIS HUKUM & TERORIS EKONOMI Bank Century
Apapun alasannya, Mahkamah Konstitusi dengan Ketuanya Machfud MD ingin menjaga citra negara dengan putusan yang dibuatnya. Mereka tidak ingin mempermalukannya. Untuk citra negara ini, dan khususnya citra Presiden SBY, biarlah kroninya dan sejarah yang nanti akan mencatatnya.
Salut untuk Bung YIM
Pemaparan yg patut menjadi tauladan para elit politik dalam berpolitik. Cara yg bijak dan hanya dimilki oleh orang yg berjiwa besar. sudah sepatutnya negara yg besar ini dipimpin oleh orang yg berjiwa besar.