|

KOMPAS: INI DIA NASIHAT YUSRIL UNTUK SBY

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bahwa langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan Hendarman Supandji sebagai Jaksa Agung dan menunjuk Wakil Jaksa Agung Darmono sebagai pelaksana tugas (plt) Jaksa Agung adalah tepat.

Namun, Yusril menasihati Presiden SBY untuk menjadi pemimpin yang berani mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat pula.

Menurut Yusril, semuanya hanyalah masalah waktu. “Penunjukan Darmono sebagai plt Jaksa Agung adalah langkah Presiden yang benar. Saya menghargai langkah Presiden SBY dan, kalau boleh menasihatkan kepada beliau, agar menjadi pemimpin itu selalu harus mampu mengambil keputusan yang tepat dan pada waktu yang tepat pula,” kata Yusril kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/9/2010).

Sering kali seorang pemimpin besar, lanjut Yusril, akhirnya jatuh dari kebesarannya karena ketika dia berhadapan dengan situasi yang sangat sulit, tiba-tiba dia mengambil langkah yang salah dan keliru yang berakibaf fatal.

“Persoalan seputar legalitas dan ilegalitas Jaksa Agung Hendarman Supandji bukanlah persoalan yang terlalu besar kalau disikapi dengan tenang, cepat, dan tepat. Tetapi kalau persoalan sederhana seperti itu dibikin menjadi ruwet, maka persoalannya menjadi melebar ke mana-mana, yang akhirnya menyulitkan Presiden sendiri,” paparnya.

Yusril menambahkan, orang bijak mampu membuat persoalan ruwet menjadi sederhana. Sebaliknya, orang tidak bijak selalu membuat persoalan sederhana menjadi ruwet, seolah benang kusut yang sulit untuk diurai. (Tribunnews/Yulis)

Cetak artikel Cetak artikel

Short URL: https://yusril.ihzamahendra.com/?p=403

Posted by on Sep 26 2010. Filed under Politik. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

9 Comments for “KOMPAS: INI DIA NASIHAT YUSRIL UNTUK SBY”

  1. Bismillah. Yg berbahaya bukan hanya benang kusut yg tidak dapat diurai, tapi pikiran kusut yg diurai. Seperti yg dilakukan sudi, deni dan ruhut he he….Wassalam.

  2. MANTAP Pak Yusril,,,,

  3. *dengarkan dong tuch SBY,..biar pinter lho,..pak Yusril masih berbaik hati membari nasehat pada anda,..jangan yg didengarkan nasehat dari Kecoa2 macam si Ruhut Sitompul itu… terjebak lah Kau…!

  4. Assalamualaikum Wr. Wbr.

    Selamat ya pak Yusril.

  5. yah yusril juga manusia…pasti ada khilaf dan salah.. emangnya yusril setengah malaikat.. gak juga kan??? kita tu nggu aja deh di pengadilan… kan yang paling berkompeten menentukan salah benarnya seseorang tersangka nanti adalah pengadilan… ja di orang2 yang ngerti hukum sekalipun termasuk yusril secara etika gak pantes dong berkomentar liar diluar pengadilan… terlepas anda / kita sdh tidak ada trust lagi dengan dunia peradilan kita.. kalau setiap kasus hukum sdh dikomentari dari sekian banyak orang, apalagi oleh para pengacara/advokat dan sejenisnya.. dan tentunya mrk merasa paling benerrrr.. waw apa kata dunia.. orang2 miskin dan papa saja yg akan memenuhi penjara, karena mrk kagak punya uang untuk bayar pengacara.. tul ngak seehh.. so om yusril legowo aja dulu.. jalani aja pemeriksaan dan duduk manis di kursi pesakitan dan jawablah pertanyaan2 jaksa penuntut dsb dengan baik dan berwibawa seperti mimik wajah om yg sering ditampakkan selama ini di dpn kamera berbagai media tv. bagi saya yg awam kadang dan sering terkesan pembawaan om itu seperti meremehkan dan melecehkan lawan bicara om..btw om yusril jua manusia.

    Saya sebagai manusia tentu ada salah dan khilafnya. Sebaliknya, apakah itu berarti anda meyakini bahwa seluruh Jaksa di Kejaksaan Agung ma’shum (suci dari dosa dan kesalahan)? Anda mengatakan tak pantas saya bicara di luar pengadilan. Apakah pantas Kejaksaan berkolaborasi dengan Majalah Tempo dan Majalah Forum yang lebih dulu membangun opini publik bahwa saya salah, sebelum saya sendiri dinyatakan tersangka di tahun 2008? Cobalah anda pelajari urutan-urutan peristiwa, siapa yang lebih dulu menjalanan aksi dan siapa yang bereaksi. Tidak pernah ada ketakukatan saya untuk menghadapi pengadilan, jika memang itu terjadi. Anda kira pengadilan kita juga malaikat dan berani seratus persen memeriksa perkara secara obyektif?. Beranikah hakim memutuskan bebas terdakwa korupsi, meskipun mereka yakin terdakwa tidak bersalah? Sebentar saja mereka akan diserang habis oleh LSM-LSM dan dilaporkan ke Komisi Yudisial dengan aneka tuduhan. Inilah dunia penegakan hukum kita, yang saya berjuang untuk melawannya. Tidaklah benar pendapat anda bahwa salah atau benar yang membuktikan adalah pengadilan. Itulah gunanya proses hukum yang dimulai dari penyelidikan dan penyidikan. Kalau perkara tak cukup bukti dan tak punya alasan hukum yang kuat untuk dilimpahkan ke pengadilan, maka penyidikan perkara wajib dihentikan. (YIM)

  6. Hey Bung Halim Asnawi, yang namanya kebenaran itu memang harus diperjuangkan, tapi tidak harus menunggu atau perlu sampai ke pengadilan (SP3 juga proses hukum), ini pengadilan dunia, Bung! Harusnya kita juga berpikir “Apa kata akhirat nanti?” jika tidak berusaha menyingkirkan kebatilan sedini mungkin, kalau dibiarkan dulu sampai pengadilan dunia nanti, umur kita khan siapa yang tahu, Bung! Bang YIM dan semua pejuang dan perindu kebenaran yang peduli juga manusia semuanya, tidak tahu kapan akan dipangil Sang Khalik. Selama ini yang paling gigih dan cemerlang membela kebenaran Bang YIM adalah Bang YIM sendiri, meskipun beliau cuma manusia biasa yang juga butuh banyak dukungan, artinya mudah-mudahan Bang YIM diberi umur panjang, supaya bisa masih sempat membela kebenaran dan dirinya, sebelum Malaikat Izrail menjemput ajal beliau, supaya tidak menyesal di akhirat nanti. Itu salah satu doa yang selalu saya panjatkan untuk Bang YIM, jangan sampai naas di”Munir”kan, nauudzubillah minzaalik…. Kalau sampai ditunda sampai pengadilan akhirat, lama Bung dan hukumannya juga sangat berat. Semua orang juga ingin sebelum mati bisa meninggalkan nama baik dan kehormatan, karena cuma itu warisan terbaik seseorang bagi keturunannya. Semoga Bung Halim dan yang lain-lain paham…

  7. Alhamdullilah. Pak YIM….cuma mau nanya, Hendarman Supandji gak pernah diangkat jadi Jaksa Jgung, kok diberhentikan ?

    hehehe, memang iya. Keppres No 31/P Tahun 2007 yang menjadi landasan pengankatan beliau memang sudah daluarsa tanggal 20 Oktober 2009. Secara hukum pertanyaan anda betul. Kalau tidak pernah diangkat, harusnya juga tidak perlu diberhentikan. Usul saya dulu, ialah Hendarman cukup diberi Keppres pensiun saja, bukan pemberherhentian dari jabatan. Masalah ini kini banyak disoroti oleh Prof. Dr Gayus Lambun dari Fraksi PDIP di DPR. Biarlah mereka menindaklanjuti masalah ini. Saya kembali fokus ke pemeriksaan di Kejaksaan Agung. (YIM)

  8. Sebenarnya masyarakat bangsa ini sudah mafhum bahwa adanya pesugian ala birokrasi, yg akhirnya harus menyeret mbah Dukun dari kursi empuk pesugian tersebut. Hingga saat ini, belum ada masyarakat baik dari kalangan birokrasi maupun eks birokrasi dan masyarakat awam yg berani dan bisa membuka kedok si mbah dukun. Saya yakin sebagian besar bangsa ini mendukung Pak Prof. Yusril Ihza Mahendra dalam membongkar kedok mbah dukun tersebut. Satukan Power dan keluarkan semua pengalaman dan pengetahuan agar mereka mbah dukun tau seorang yusril sebagai masyarakat biasa perlu diperhitungkan kembali. Suatu saat nanti bangsa ini akan melahirkan Yusril-Yusril yg berani melawan kekuasaan. Masyarakat bangsa ini yakin pak Yusril Benar, tp harus benar pula dalam membuktikan agar mbah dukun tidak bisa menyamakan kedudukan di awal turnamen YUSRIL VS Pemerintah + Kejaksaan yg lalu.
    Jangan Ragu2, Kebenaran akan muncul dan kebthilan akan hancur. Begitu juga kebenaran Materil dalam kasus hukum pidana yg akan menoreh sejarah baru di negeri dan bangsa yg besar ini.
    salam keberanian.

  9. saya salut dengan bapak, benar kata ulama kalau mau mencari harta jika sudah dapat kt capek menjaganya, tapi mencari ilmu justru akan menjaga kita bila kt mendapatkannya, indonesia berada dalam situasi yang pemimpinnya sangat lemah dan terlalu menjaga citra sementara tindak laku nya yg tercermin dalam pengambilan keputusannya sangat mencerminkan ketidak mampuan dalam memimpin sehingga citra itu hancur lebur, bukan hanya dalam kasusu bapak tapi dalam berbagai hal, kapolri entah kapan diajukan, teror dimana2, orang miskin tambah banyak, kegelisahan masyarakat akan kasus perampokan uang negara yang dipertontonkan dengan gamblang orang bisa menilai terjadi praktek mafia, negara dilecehkan baik kedaulatannya maupun warganegaranya,aparatnya dikencingi oleh negara lain,dan pemimpin merasa bussines is usual,nothing happen, saya merasa kalau saya dtk merasakan keberadaan negara yang namanya nkri,karena kehilangan pemimpin yang berwibawa dan disegani, untuk kasus bapak saya yakin bapak bebas,karena yang bapak hadapi hanyalah orang2 yang hanya sakit hati bukan orang2 yang cukup memiliki kemampua yang bisa menilai sesuatu sesuai koridornya, sipa yang berniat jahat akan merasakan akibat perbuatan jahatnya sendiri,itu pasti pak, maju terus,kalau bpak yakin bapak benar,Allah pasti membantu bapak. Apa yang telah bapak lakukan dan menang kemarin sudah membuktikan ada yang salah dengan orang2 yg mngurus negara ini, dan mereka pasti kalah,semoga indonesia kembali jaya dan oranh2 gila hormat dan merasa paling benar ini dapat pelajaran yang berarti dalam kasus ini, selamat berjuang pak saya yakin bapak menang, jangan gentar terhadap orang dengki dan iri, karena mereka pasti kalah…INGAT PAK Rasulullah Saw bertahun tahun menghadapi sifat manusia seperti ini,dan sejarah membuktikan mereka yang mengingkari kebenara sementara hati kecil mereka mngetahui kebenaran itu mereka pasti menyesal cepat atau lambat…selamat berjuang pak ini benar2 menginspirasi…

Leave a Reply